Kakeknya yang melihat insiden itu tidak sanggup lagi, dan mulai memegangi tangan neneknya yang sudah kelewatan "CUKUP!! "
Tenn dan Riku menatap lega kearah kakeknya yang berhasil menghentikan aksi gila neneknya
"Tenn-kun, Riku-kun... Sebaiknya kalian keluar dari ruang makan, nanti akan aku hantarkan makan siangnya" ucap sang kakek dengan lembut sembari memegang kasar tangan sangat nenek
"Baik, terimakasih Sofu" ucap Riku yang langsung bersamaan keluar dari ruang makan bersama kakaknya
Namun Tenn memegang kuat tangan Riku, seperti melarang Riku berlari lebih jauh lagi "ada apa Tenn-nii? "
"Sssttt... " Tenn menyuruh Riku disampingnya untuk tenang, ternyata Tenn bermaksud menguping pembicaran kedua paruh baya itu, Riku langsung faham dan ikut mendengarkan
"Kau tidak tahu apa yang sedang kau perbuat? " sentak sang kakek pada sang istri yang terlihat bengis
"Aku-aku sudah tidak tahan lagi, aku mau mereka segera mengakhirinya!! " ucap sang nenek dengan menaikan nada bicaranya
Tenn dan Riku sedikit terkaget ketika sang nenek menaikan nadanya
"Tidak, tidak harus mereka... Aku tidak ingin mereka yang melakukannya" jawab sang kakek menolak keinginan sang nenek
"Lalu siapa lagi?, tidak ada orang yang mau datang kemari lagi, kalau adapun sudah aku jadikan mereka korban berikutnya" Sobo~
"Dasar kau ini, lebih baik jangan korbankan cucumu sendiri!!! " Sofu~
"Kurang ajar!!!, aku tidak butuh nasehatmu" ucap sang nenek sembari mendorong sang kakek dengan kasar hingga terjatuh, spontan Riku yang mendengar sang kakek kesakitan ingin segera membantu, namun aksinya dicegah oleh kakaknya, dia menggeleng pelan tanda tidak boleh ikut campur "tapi Tenn-nii-
" Riku, dengarkan aku... Sofu akan baik-baik saja" Tenn~
Riku langsung terdiam dan mengerti apa yang dikatakan kakaknya benar, Si kembar langsung pergi dari persembunyian mereka, mereka tahu kalau sang nenek akan keluar dari ruang makan karena puas dengan yang diperbuatnya
Setelah berlari hingga tertatih mereka sampai diruang tamu, kedua saudara kembar ini terduduk dalam diam, hening yang menemani mereka "Tenn-nii"
"Iya, ada apa Riku? " Tenn mencoba merespon dengan baik
"Tenn-nii, kita akan jadi korban apa? " tanya Riku nada bicaranya sedikit bergetar, mengetahui hal itu Tenn langsung mendekap tubuh Riku "jangan kau pikirkan Riku, tenanglah....apapun yang terjadi aku ada untukmu"
Riku menangis dalam diam, terlihat tangannya telah basah karena air mata yang berhasil menetes, sang kakak masih memeluk Riku agar membuat adiknya tenang
"Riku-san,Tenn-san!! " panggil Shun pada kedua saudara kembar itu, tentu saja yang menoleh pada suara itu hanya Riku, Tenn menatap raut wajah Riku yang sudah berhenti menangis "ada apa Riku? "
"Tenn-nii, Shun memanggil kita" ucap Riku memberitahu kehadiran Shun yang tak diketahui surai pink pucat "benarkah?, dimana dia? "
"Dia disampingku" jawab Riku sembari memberi senyum pada Shun
"Apa yang ingin kau bicarakan Shun? " Tenn~
"Tadi Riku-san bilang kalau kalian akan jadi korban apa kan? " Shun~
"Iya" Riku~
"Kalian pasti sudah tahu tentang rumah ini, nahh kalian akan menjadi korban untuk kenikmatan rumah ini" Shun~
"Apa!?, benarkah itu Shun!? " Riku~
Shun menganggukkan kepalanya yang berarti benar, Tenn merasa yang dari tadi diacuhkan tidak meminta penjelasan pada adiknya karena menurutnya dia akan merepotkan sang adik yang sedang bersemangat dengan cerita Shun, Tenn hanya menundukkan kepalanya tanda ia merasa kecewa pada dirinya sendiri

KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO (AU IDOLiSH7)✔
HorrorWARNING!! HOROR STORY sebuah rumah dengan misterius, tanpa engkau bekerja, tanpa kau harus membanting tulang dan susah payah untuk mendapatkan uang...... rumah ini dengan sendirinya bisa memberikan semuanya, kenikmatan dan kemewahan yang langsung bi...