[6] Peringatan

23 3 0
                                    

What belongs to you
Always come back to you
Either now or later

*******

"Lama tidak berjumpa, Mike. Ada perlu apa kau kemari?" tanya Nia to-the-point

Mike tersenyum tipis "Tuan Besar ingin menemui anda."

"Oh, dia sadar ya?" sarkas Nia.

"Tuan Besar mengenali anda sejak anda muncul dipemakaman kemarin. Nona Nia selalu mencolok daripada yang lain." Jelas Mike mencoba meluruskan kesalahpahaman antara Nia dan tuannya itu.

Seperti yang selalu dia lakukan dari dulu.

"Lu kenal?" bisik Bayu mencoba tidak memotong percakapan mereka.

Namun, Mike mendengarnya lalu memperkenalkan dirinya lagi.

"Maafkan ketidak sopanan saya. Perkenalkan saya Mike, kepala pelayan keluarga Baskara. Anda pasti teman Nona Nia. Tuan Bayu"

Bayu mengangguk tapi didalam dia merasa risih karena ini pertamakalinya dia dipanggil dengan panggilan 'Tuan' dan menemui butler secara langsung dalam kehidupan nyata.

Pulau ini benar-benar menyimpan puluhan kejutan tidak terduga.

"Katakan padanya, aku akan menemuinya besok." Nia melewati Mike menuju pintu rumahnya.

Bayu mengikuti Nia tanpa ragu karena dia tidak ingin terus ditatap Mike yang membuatnya risih.

Mike berbalik menatap keduanya "Saya diperintahkan membawa nona dan teman nona ke mansion sekarang." ucap Mike tegas.

Nia menghela napas, dia tau jika dia tidak bisa memberikan penolakan dipulau ini

"Baiklah, tunggu sebentar. Biarkan aku menaruh barangku dulu."

Nia berjalan ke kamarnya mencari gelangnya namun tidak menemukannya.

Bayu melihat Nia yang sibuk mencari sesuatu memutuskan untuk bertanya "Cari apa?"

"Gelang. Lu liat gelang yang biasa gue pake gak? Gelang dari tali dengan bandul bunga warna merah" tanya Nia.

"Maksud lu ini?"

Bayu mengeluarkan gelang yang Nia cari dari saku celananya.

Dia sendiri hampir lupa dengan keberadaan benda itu jika Nia tidak menanyakannya.

"Kenapa ada di tangan lu?" Nia mengambil gelangnya dari tangan Bayu dan memakainya.

"Gue pikir lu bakal nyari waktu pemakaman. So, gue bawa aja. Eh, gue malah lupa bilang sama lu." Cengir Bayu.

Nia menggeleng. Dia kadang benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran Bayu yang terlalu peka disaat yang salah dan tidak peka disaat yang dibutuhkan.

"Lu yakin mau ikut si butler itu?" tanya Bayu ragu.

Nia mengangguk "Tenang aja, kita gak bakal di apa-apain kok. Lagian lu kemarin bilang mau lihat mansion 'kan? Sekalian aja." ucap Nia ramah.

Bayu bergidik ngeri "Lu tiba-tiba ramah berarti gak baik nih."

Nia mengabaikan ucapan Bayu dan mendorongnya keluar lalu mengunci pintu rumah.

Mereka masuk kedalam mobil dan meluncur menuju kediaman utama keluarga Baskara yaitu, Mansion mewah yang membelah pulau menjadi dua bagian.

Bayu yang pertama kalinya melihat Mansion Baskara merasa sangat terpana dengan keindahannya.

Mansionnya yang mewah memiliki desain seperti istana dan ratusan bunga peony berwarna pink mekar dengan sangat cantiknya.

Benar-benar seperti istana dalam negeri dongeng atau dalam film Disney.

ReverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang