"kami akan membiarkan teman temanmu datang, dan menambah satu orang yang menginap. Dengan syarat"
"Kau harus mengandung anak kami"
"A-apa?!"
"Aku tahu kau tidak tuli, sayang"
Jeno meraih tangan Jaehyun dan meletakkan ponsel miliknya ditangan Jaehyun yang masih terdiam mematung.
"Anggap saja ini hukuman untukmu. Karena kau sudah melanggar perjanjian"
"Ah benar, untuk kau yang harus mengandung anak kami, itu adalah hukumanmu yang kedua. Untuk hukuman mu yang pertama, kau akan mendapatkannya nanti setelah kami berganti pakaian"
Jeno merangkul pundak kembarannya hendak menggiring dirinya juga kembarannya kembali kekamar mereka masing masing.
"Tunggu!"
Keduanya berhenti, bersamaan menolehkan kepalanya menatap sang kakak tercinta.
"Bagaimana bisa aku mengandung anak kalian? sedangkan aku ini pria. Sama seperti kalian!"
Jeno membalikkan tubuhnya, menatap dengan benar Jaehyun yang masih setia dengan posisinya.
"Dengarkan aku Jaehyun sayang"
"Aku pernah membuka suatu situs yang isinya membahas tentang pria yang hamil. Kebanyakan isinya berupa seorang pria yang dulunya mereka adalah wanita. Jadi, mereka masih bisa mengandung"
"Tapi, aku tak berhenti disitu saja. Aku terus mencari keberadaan situs yang menyatakan jika adanya pria yang 100% dirinya pria, bukan seorang transgender bisa mengandung"
"Lalu, ajaibnya aku menemukannya"
"Populasi pria bisa hamil hanya sedikit. Sekitar 0.01% saja. Dengan begitu, aku langsung berupaya ingin membuktikannya padamu"
"Lalu, bagaimana jika aku tidak bisa mengandung?!"
"Kau bisa! Aku yakin kau bisa. Firasatku tidak pernah salah, sayang. Jadi persiapkan dirimu"
Jeno kembali merangkul kemabarannya yang hanya diam memperhatikan, dan benar benar pergi dari kamar Jaehyun menuju kamar mereka masing masing.
Meninggalkan sang kakak yang masih terdiam, berusaha mencerna setiap kata yang baru saja ia dengar.
"Mengandung? Tidak mungkin aku bisa mengandung! Jeno pasti salah! Tidak ada yang namanya seirang pria mengandung seorang anak"
Jaehyun mencoba untuk menyakinkan dirinya bahwa ucapan adiknya barusan adalah salah. Dia beranggap tidak pernah mendengar itu, dan mengabaikannya.
Kini sebuah ponsel telah berada di genggamannya, dengan segera Jaehyun menghubungi Doyoung dengan mengirimkan sebuah pesan. Untung saja Jaehyun hafal nomor sahabatnya itu.
Doyoung🐰
Doyoung, ini aku Jaehyun. Aku menggunakan ponsel adikku untuk menghubungimu.
Aku baru ingat jika kau tidak tahu alamatku, jadi aku akan mengirimkanya lewat nomor ini.
Jl. XXXX XXXX No. XXXX
Datanglah bersama Renjun.
Ah! Dan jangan lupa untuk mengajak Seulgi. Jangan sampai dia tertinggal.
Misi menghubungi sahabatnya sukses. Tinggal menunggu kedatangan tamu tamunya.Di kamar lain, tepatnya dikamar Jeno. Setelah memasuki kamar Jaehyun, Jeno kembali kekamarnya dan langsung merebahkan dirinya. Entah kenapa kegiatan disekolah hari ini sungguh melelahkan baginya. Padahal Jeno maupun Jaemin tak pernah mengikuti kegiatan disekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Hyung
Fanfiction"Kak Jahyun hanya milik kami!!!" "Dan tak ada yang bisa memiliki kak Jaehyun selain kita!!!"