.
.
."gue capek hidup,gue pengen mati biar gue ga ngerasain sakit ini lagi"Arana memejamkan matanya bersandar dibalik pintu kamarnya sambil terisak pelan,demi apapun Ryujin sudah sangat lelah hanya untuk sekedar hidup.
Pertengkaran mama dan papanya memang sudah tak asing lagi dirumah ini,dan untuk kesekian kalinya Arana hanya diam sambil menutup telinganya.
"KAMU HARUSNYA BISA DIDIK ANAK KAMU DENGAN BENAR JIHYO"bentak Yunhoo pada istrinya.
"SEHARUSNYA KAMU TIDAK PERLU NGELAHIRIN ANAK SIALAN SEPERTI ARANA!!"teriak Yuhoo tersulut emosi.
"CUKUP!,GUE JUGA GA PENGEN DILAHIRKAN DARI KELUARGA INI, KELUARGA YANG HANYA MEMBUAT GUE TERSAKITI DIFISIK MAUPUN DI BATIN!"teriak Arana sambil menunjuk wajah Yunhoo. Arana yang biasanya hanya diam, tapi kali ini tidak lagi, Arana sudah terlalu sakit untuk menerima semua cacian makian dari papanya.
"ANAK KURANG AJAR, BISA-BISANYA KAU BERTERIAK DIDEPAN ORANG TUA MU!!"Tanpa segan Jihyo mengangkat tangannya dan
PLAK!
Arana langsung tertoleh kekiri karna tamparan keras dari mamanya, lalu Arana tersenyum sambil mengusap bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah.
"Makasi buat luka yang udah kalian kasih ke gue"Arana tersenyum tipis sebelum keluar dari rumah.
.
.
.Lanjut ga ni besti?
1.Kim Arana
Arana: "kalau bisa milih,gue lebih milih buat ga dilahirin didunia ini"
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home [Arana]
Teen Fiction"gue rasa hidup tanpa adanya tujuan itu percuma"tersenyum getir memandangi malam yang gelap. "gue rasa ini adalah titik terakhir dimana gue udah bener-benar ga sanggup buat jalanin hidup,rasa lelah dibatin dan fisik gue udah nyuruh gue buat berhenti...