Struktur 3 : Komplikasi

26 7 2
                                    

Kamu mampu membuatku menjadi berani untuk mengungkapkan rasa yang ada. Walau aku tidak mengatakannya secara langsung, tetapi kamu mengerti kode yang aku berikan. Ingin rasanya aku berteriak “AKU SUNGGUH MENYUKAIMU” tetapi rasa malu ini memenuhi diriku.

“Aku menyukaimu” ketikku untuknya.

“Aku juga suka denganmu. Jujur saja aku sering salting sama kamu karena tingkahmu yang lucu itu. Tetapi, aku masih belum bisa seriusin kamu. Kamu mau nunggu aku tidak ?”

Dan jawabanmu mampu membuatku merasakan apa itu abu-abu. Hal ini membuatku bingung dan ragu. Kita ini sebenarnya apa. Ketika di chat, aku tidak merasakan hal seperti teman. Bahkan teman-temanku yang membaca akan mengira kita mempunyai hubungan. Tetapi, ketika kita bertemu, kita seakan orang asing.  

Hari ke hari, minggu ke minggu, perasaan ini semakin membuncah. Membuatku sesak ketika melihatmu berbincang dan tertawa dengan perempuan lain. Padahal aku sadar bahwa aku dan kamu belum atau tidak akan pernah menjadi kita. Aku tidak ingin egois karena aku menyukaimu dan menginginkan kamu bahagia dengan senyum yang selalu terpampang di wajah tampanmu.

Setiap malam, aku selalu membaca roomchat kita. Perasaan ini, perasaan yang sangat asing untukku tetapi candu. Kamu memintaku untuk menunggumu dan aku mengiyakannya. Aku selalu senang ketika kamu mulai terbuka dan nyaman denganku. Aku selalu mengatakan kepadamu bahwa aku akan selalu ada disini untukmu, aku siap untuk menjadi rumahmu.

18 Agustus. Kita tergabung menjadi kelompok yang sama. Mengerjakan tugas kelompok denganmu mampu memporak-porandakan hatiku. Apalagi pada momen itu, waktu seolah-olah memberikan kesempatan untuk kita berbincang ringan.

Aku sangat bersyukur karena pada momen itu kita bisa berbincang dengan santai. Entah hal aneh apa yang kamu pikirkan tetapi kamu mampu menceritakan keluargamu kepadaku. Hal itu mampu membuatku bertanya-tanya sepanjang hari. Sepercaya itukah kamu padaku ?

Semakin lama, aku semakin berani untuk membuka obrolan terlebih dahulu denganmu. Hanya untuk bisa beinteraksi denganmu tanpa membuat anak-anak kelas mencurigai kita. Memakai topeng seolah-olah kita baru saja dekat, kita hanya teman. Dan kamu membuatku jatuh ke dalam pesonamu tiap harinya. Lagi dan lagi.

Sisa RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang