Struktur 4 : Evaluasi

26 7 0
                                    

Seiring berjalannya waktu, aku merasakan ada yang berbeda darimu. Tatapanmu tidak menunjukkan bahwa kamu juga memiliki perasaan yang sama denganku. Dan bodohnya aku masih disini menunggumu. Meyakinkan diri bahwa menunggumu tidak sia-sia. Walau sebenarnya banyak sekali skenario buruk yang terpampang jelas di mataku.

Banyak hal yang ingin aku lakukan bersamamu. Salah satu list yang aku inginkan adalah 1 hari tentangmu. Setiap malam, aku seakan membuat cerita dengan pemeran utamanya adalah aku dan kamu yang pada akhirnya akan menjadi kita. 

Tetapi semua itu runtuh setelah aku mendengar perkataan temanmu bahwa kamu risih denganku. Rasanya seperti sayap yang sudah siap membawaku terbang tinggi menuju langit biru harus dicabut paksa karena sayap itu tidak layak untukku. Semua angan-angan dan skenario indah yang aku buat berminggu-minggu mampu runtuh dalam sekejap.

Air mataku sudah tak terbendung tetapi aku sudah tidak bisa lagi untuk menangis. Beruntungnya teman-temanku menghiburku. Menyarankan untuk melupakan dan menghilangkan perasaanku untukmu. Andai semudah itu, aku pun ingin. Tetapi seperti batu yang terkikis oleh air, membutuhkan waktu yang lama. Sekarang aku hanya bisa berdoa agar waktu mampu membuat perasaan ini menghilang.

“Kamu harus bisa melupakan dia. Jangan tangisi laki-laki yang tindakannya tidak sesuai perkataannya. Dikira kamu itu sampah yang hanya dibuang tanpa adanya penjelasan apa” penjelasan dari Eissa mampu membuatku terdiam. Iya, semuanya benar adanya. Aku tau itu.

“Aku juga ingin Ssa. Tetapi, perasaan ini masih tertuju padanya. Andai aku bisa menghapus perasaan ini dengan cepat, aku juga mau Ssa. Tapi, bagaimana caranya ?. Semua ini terlalu pahit dan sakit untukku”

“Pelan-pelan saja. Aku tau ini sangat pahit dan sakit untukmu. Tetapi jika kamu tetap ingin menunggunya, itu hanya membuat rasa pahit dan sakitnya berkali-kali lipat. Belajar lepaskan, relakan, lalu tata ulang semuanya. Terkadang cinta tidak harus selalu bersama. Cinta juga mengajarkan kita tentang artinya merelakan dan melepaskan” jawaban Alleta membuatku memahami artinya cinta. Usapan lembut di punggung dan juga pelukan hangat dari Eissa, Alleta, Eve dan Jolie memenuhi diriku. Membuatku merasa tenang dan membantuku terlepas dari kesesakan ini.

“Kami akan selalu bersamamu. Semangat move onnya” kalimat yang mereka ucapkan bersama membuatku bersyukur dengan kehadiran mereka. 

“Terimakasih. Terimakasih banyak”

Akan selalu ada sesuatu yang dirindukan namun tak akan pernah terulang kembali. Perasaan berdebar ini, kupu-kupu yang menggelitik dan skenario indahku tentang kita. Itu semua, hanya dapat dikenang tanpa diulang.

Sisa RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang