[特]Special Chapter : Teiko Bunkasai (3)

181 23 4
                                    

Suasana yang sangat ramai, stan makanan dan hiburan dimana-mana. Akan tetapi hal tersebut membuat Seiza tetap merasa sepi. Karena Momoi akan ikut lomba estafet bersama Kuroko dia pun dengan sengaja meninggalkan Momoi supaya tidak menganggu mereka, Seiza juga merasa tidak enak jika menjadi penghalang.

Sial sekali, dia juga tidak bisa mengganti pakaiannya karena tas nya ada di kelas. Kembali sama saja bunuh diri, sebenarnya Seiza bukan marah karena dia dijadikan sebagai hadiah oleh ketua kelas nya tetapi, dia hanya tidak mau ciuman pertamanya di berikan untuk orang sembarangan. Karena baginya ciuman pertama adalah hal yang sangat sakral dan hanya untuk orang yang benar-benar dia inginkan kelak.

Seiza menghela nafas panjang, dia sekarang sedang bersembunyi di sebuah kelas kosong yang tak digunakan. Karena kebanyakan kelas yang membuat kedai membuka stan mereka di gerbang depan.

Brraaakkk..

Seiza membalikan badannya mendengar suara pintu yang dibuka dengan kasar.

Seiza terbelalak melihat beberapa orang dari kelasnya mengetahui dia berada disana. Seketika dia menjadi panik karena kelas ini berada di lantai dua, dia tak bisa kabur lewat jendela ini gawat.

"Akhirnya, ketemu juga Fujimura."

"Tidak.. Tidak......"

***

Sepanjang lorong sekolah, semua orang tercengang melihat Seiza yang diseret dengan tangan yang terikat. Seiza berusaha melepaskan jeratan mereka tetapi susah sekali mereka ada banyak, dan mengepung Seiza dari setiap sisi.

Pakaian dan perhiasan Seiza yang indah terlihat agak berantakan karena paksaan dari mereka. Seiza terlihat seperti pengantin yang kabur dari pernikahannya kemudia tertangkap dengan tragis.

Mereka akhirnya sampai juga dikelas mereka, dan Seiza melihat ketua kelasnya kini sedang bermain dengan orang yang sangat dia kenal.

"Seijuro-kun." Ucap Seiza yang semakin panik.

"Tenang saja Fujimura, Ketua belum pernah kalah sejauh ini." Ucap pria yang ada disampingnya.

Walau berkata seperti itu Seiza semakin tidak tenang, karena dia teringat oleh ucapan Kise tadi. Dan tentu saja dia juga melihat sendiri Akashi yang merampok semua kelas. Bahkan dia bisa melihat karung yang dibawa Akashi semakin banyak saja dari yang terkahir dia lihat.

Tetapi sejauh ini, ketua kelasnya memang lebih unggul karena dia memiliki saham yang lebih banyak dari Akashi. Permainan yang sangat sengit, Akashi mengocok dadu lalu melemparkan nya.

'Sepuluh' batin Seiza yang mengamati permainan mereka.

Akashi melangkahkan pion nya, dia mendapatkan Negara Amerika.

"Aku beli sahamnya, dan--" Akashi menggunakan hampir semua uangnya untuk membeli saham negara Amerika, dan dia langsung membangun empat hotel di negara itu.

Seiza merasakan ada yang tidak beres, karena bidak negara Amerika memiliki posisi yang sangat strategis. Harga sahamnya juga mahal, ditambah dengan hotel. Gawat jika ketuanya menginjakkan kaki disana pasti akan menguras banyak uang.

Permainan mereka berjalan dengan tegang, sudah sekitar sepuluh menit berjalan dan sejauh ini mereka terlihat seimbang belum ada yang saling menjatuhkan. Suasana dikelas jadi terasa dingin karena, mereka berdua yang menjadi pusat perhatian.

Ketua kelas Seiza kini bergantian mengocok dadu, setelah dadu di lempar Seiza kini semakin tegang akan tetapi itu hilang seketika saat ketuanya mendapat kotak kesempatan. Dia pun membuka kartu kesempatan.

"Kocok satu dadu lagi."

Dia pun mengambil satu dadu dan kembali mengocok nya.

Satu.

Empress (Kiseki no Sedai x OC) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang