2.498 words | mature content! | NSFW top! Tae Bot! Jin | cw// fluff, deeptalk, vanilla sex, kissing, fingering, blow jobs, hands jobs, anal sex | read with your own risk!
—
Setelah menanyakan password ruangan Seokjin kepada Yoongi, Taehyung masuk dengan langkah pelan. Ia sudah lupa kapan terakhir kalinya datang ke ruangan ini. Ruangan yang harumnya bisa membuatnya mabuk karena sangat khas dengan aroma tubuh Seokjin. Di ruangan ini pula, beberapa bulan yang lalu, ia berhasil menemukan kesimpulan bahwa dirinya sangat mencintai Kim Seokjin, orang yang ia anggap seperti saudara kandung, orang yang sudah hidup bersamanya selama beberapa tahun.
Taehyung mengakui bahwa dalam lubuk hatinya yang terdalam, ia sangat mencintai Seokjin. Tetapi, ia tidak berani mengungkapkannya. Ia takut, jika perasaan ini diungkapkan, justru akan merusak hubungan baik yang sudah berjalan seperti keluarga ini.
Terkadang Taehyung sadar bahwa ia tidak bisa menahan perasaan sayangnya terhadap Seokjin. Ia ingin selalu berada di dekat Seokjin, menatap indah paras Seokjin, menyentuh Seokjin, memeluk Seokjin, mencium—ah, ia baru saja melakukannya beberapa hari yang lalu, ketika live berlangsung dan berujung ditegur oleh manager.
Sejak kejadian itu pula, Seokjin menjaga jarak dengannya. Seolah ingin membatasi interaksinya dengan Taehyung. Tentu saja bagi Taehyung, hal ini sangat menyiksa.
Seokjin terlelap disana, terlihat begitu damai dan tentu saja—indah. Entah Taehyung harus menyebut ini semua keberuntungan atau kesialan karena harus terjebak dalam perasaan sayang yang tak ia mengerti: berbalas atau bertepuk sebelah tangan.
Perlahan, Taehyung menautkan helai-helai rambut Seokjin yang menutupi dahinya ke belakang telinga. Ia tatap wajah itu lamat-lamat, ah, ya, ia begitu menyayangi laki-laki ini, Kim Seokjin.
Rasanya, Taehyung ingin memeluk Seokjin detik ini. Hyung-nya ini terlihat sangat menggemaskan karena tidur dengan memakai piyama berwarna biru tua. Sungguh tidak menggambarkan usianya yang sudah menyentuh kepala tiga. Seokjin justru terlihat semakin lucu dan awet muda.
Taehyung mensejajarkan tubuhnya di samping Seokjin, ia miringkan tubuhnya, menghadap Seokjin yang juga tidur dalam posisi miring. Wajahnya tepat dihadapan wajah Seokjin. Ia raih pergelangan tangan Seokjin untuk melihat jari-jarinya yang baru saja berganti gips.
Sedih hinggap dalam hatinya. Ada rasa patah hati melihat orang yang ia sayangi harus merasakan sakit seperti ini. Dengan lembut, Taehyung mengecup jari-jari Seokjin yang dibalut gips, ia salurkan seluruh rasa sayangnya, tanpa suara. Hanya kecupan-kecupan lembut.
"Tae?" Suara lembut Seokjin membuatnya terkesiap.
Ia menatap Seokjin yang sedang mengerjapkan matanya beberapa kali untuk mengumpulkan kesadarannya.
"Kamu ngapain?" Tanya Seokjin."Oh, engga. Maaf, Hyung..." Jawab Taehyung dengan kikuk, namun tangannya masih setia menggenggam lembut tangan kiri Seokjin.
"Kamu udah lama disini? Kok nggak bangunin aku?" Seokjin membenarkan posisi kepalanya pada bantal supaya lebih tinggi.
"Barusan kok, Hyung," Jawab Taehyung sambil membenarkan posisi tubuhnya, kini ia menyangga tubuhnya dengan siku, sehingga kepalanya berada di atas wajah Seokjin.
"Oh, yaudah, kirain udah lama,"
"Hyung?" Taehyung memanggil Seokjin, mengajaknya berkontak mata.
"Ya?" Seokjin mendongak, menatap mata Taehyung.
"Maaf,"
"Udah aku maafin, nggak perlu minta maaf lagi, Tae," Seokjin mengimbuhkan senyuman di akhir kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire - Taejin Mature Story 🔞
RomantizmKumpulan cerita Taejin yang berisi adegan dewasa. Dimohon bijak dalam membaca. ❗️DILARANG PLAGIAT❗️ JIKA ADA YANG MENEMUKAN PLAGIASI KARYAKU MOHON SEGERA MEMBERITAHUKU.