"Ngghh—"
Kedua mata terpejam. Bibir masih bertaut. Pemandangan langka di apartemen Kim Seokjin.
Jemari panjang yang sedari tadi bermain di balik kemeja krem, yang lembut menekan dan memelintir milik Seokjin hingga ia mendesah nikmat, beralih merangkul pinggang kecil itu. Seokjin yang berada di pangkuan kekasihnya, lantas iseng menekan tubuh naik turun beberapa kali. Seokjin suka, adiksi yang tak bisa ditawar, sebab ia dapat merasakan sesuatu mulai mengeras di bawah sana. Apalagi secara tak sengaja keduanya hari ini sama-sama mengenakan celana bahan. Pembatas mereka jelas terasa begitu tipis. Seokjin bahkan bisa melihat sesuatu menggelembung di balik celana khaki Taehyung.
Terbawa suasana sekaligus tak mau kalah, laki-laki di bawah Seokjin yang duduk menyender pada kepala tempat tidur turut menghujam pinggulnya ke arah Seokjin berulang-ulang. Kepala penis yang masih terbalut kain itu diarahkan kepada lubang Seokjin. Ritmis dan tepat sasaran.
"Ah, ah ... Tae ...."
Nikmat, terlalu nikmat. Mereka sudah melakukan ini lebih dari lima menit.
Taehyung tersenyum puas. Ia menangkup bokong Seokjin agar laki-laki itu berhenti menggodanya. Tubuh bagian depan Seokjin terhimpit milik Taehyung yang sudah begitu keras. "Kamu duluan yang nakal, Jin."
Tanpa menjawab pernyataan itu, Seokjin menepis tangan Taehyung agar tak menghalangi gerakannya. Taehyung hanya tertawa ringan. Seokjin lalu melingkarkan tangan, membawa Taehyung ke dalam pelukan sebelum menghujani telinganya dengan kecupan. Pinggul masih bergerak sirkular di atas pangkuan Taehyung, mengejar kenikmatannya sendiri.
"Jangan ciumin telingaku kayak gitu, aku jadi ngerasa disayang banget nih," ucap Taehyung kembali, kali ini dengan napas tertahan. "Aku kangen kamu, Seokjin-ah."
Seokjin beralih mengecup dahi kekasihnya, perlahan dan dalam hingga dada Taehyung bergetar. Tak berhenti di sana, Seokjin lalu menyisir rambut tebal kehitaman beraroma lemon hingga jari-jari leher angsanya terlihat timbul tenggelam. Pinggulnya masih bergerak. "A-ah ... aku ... juga."
"Apanya juga?" tanya Taehyung, menuntut di balik tawa.
"Kangen." Laki-laki yang malu-malu itu mencubit cepat hidung Taehyung. Hati siapa pun akan merasakan kehangatan saat mendengar suara merdu yang dibalut senyum menyejukkan milik Seokjin.
Tangan kanan Taehyung terjulur ke arah nakas untuk meraih ponsel. Satu tangan lainnya merangkul pinggang Seokjin yang sedikit kehilangan keseimbangan karena gerakan tiba-tiba itu. Sebuah lagu dipilih. Seokjin paham, Taehyung dan lagu adalah konstelasi mini yang tak terpisahkan meski keduanya sedang menjalani momen-momen panas.
🎼
ALLEGRO
BTS © BIG HIT ENTERTAINMENT
Everything within this book is only fiction.
Rating: Explicit (NC 21+)
Genre: Romance
Content Warning: Top!Taehyung, bottom!Seokjin, gay sex, anal sex, oral sex, dry humping, kissing
🎼
"A sound of something breaking"
"Aku mau nikmatin malam ini sama kamu sampai kangenku enggak ada sisanya, Jin. Sampai aku lupa rindu itu apa," ujar Taehyung. Bibirnya sekali lagi menjajah bibir kemerahan Seokjin. "Cuma sama kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLEGRO
FanfictionTanpa basa-basi mirip allegro yang menghentak cepat dan ringan, salahkan bila rasa terlahir prematur? Canon compliant. A Taejin fanfiction by Alanine.