Keesokan harinya.
HK Corp.
Kim Soeun baru saja tiba di perusahaan. Namun, tidak seperti kejadian tak menyenangkan kemarin dimana hampir semua orang memandangnya dengan aneh, suasana hari ini jauh lebih baik.
Beberapa karyawan termasuk bagian resepsionis yang bertemu atau berpapasan dengannya tersenyum dan menyapanya dengan sopan.
Dia sangat lega Kim Bum telah menepati janjinya.
Setelah dia menelponnya kemarin, tidak lama kemudian semua berita tentang mereka dihilangkan dan tim humas BK-lah yang secara langsung memberikan pernyataan.
Meskipun tidak menjelaskan secara spesifik tapi mereka membenarkan jika dia dan Kim Bum memang telah saling mengenal. Namun adegan yang ada dalam foto itu hanyalah sapaan antara teman.
Bahkan mewakili Kim Bum, tim humas BK juga menyatakan permohonan maaf kepadanya secara resmi melalui media dan ingin memberinya kompensasi atas ketidaknyamanan yang dialaminya.
Tidak disangka, tindakan ini ternyata cukup efektif untuk memperbaiki prespektif buruk orang lain tentangnya.
"Selamat!"
Jung Hyejin yang datang entah darimana tiba-tiba sudah muncul di belakang dan merangkul pundaknya.
"Memang, the power of presiden Kim. Menyelesaikan masalah semudah membalikkan telapak tangan. Kau wanita yang sangat beruntung."
Kim Soeun meliriknya sejenak, lalu santai berkata, "Aku akan lebih beruntung jika tidak berhubungan lagi dengannya!"
"Heh, mana bisa begitu? Presiden Kim jelas-jelas sangat peduli padamu. Ya, meskipun kalian telah berpisah, bukannya tidak ada kesempatan untuk kembali bersama?" ucap Jung Hyejin.
"Lagipula kalian sangat cocok! Seperti pasangan yang dibuat surga."
"Juga, bisa menyandang status sebagai nyonya muda Kim dari BK Corp bukanlah sesuatu yang bisa dimiliki oleh sembarangan orang."
"Kim Soeun, berjuanglah!"
Kim Soeun melihat betapa Jung Hyejin menyemangatinya pun tidak bisa tidak menghela nafas. Dia tidak mengatakan apapun dan hanya balas tersenyum.
Keduanya berjalan bersama menuju departemen desain.
🍀🍀🍀
Villa Rosewood.
Lucy yang mengenakan gaun cantik berwarna cerah melangkah cepat menuruni anak tangga dengan semangat.
Ekspresinya menjadi semakin cerah saat dia melihat sosok tampan yang dirindukannya tengah berdiri membelakanginya dan sedang menghadap jendela di ruang utama.
Dia segera berlari mendekatinya, dan dengan gembira berteriak, "Oppa!"
Kim Bum sudah melihat sosok cantik itu berjalan kearahnya dari pantulan jendela, tapi dia sama sekali tidak berniat membalikkan badan.
Lucy segera melingkarkan tangan di pinggangnya yang kuat dan menyandarkan wajah cantiknya dengan nyaman di punggung lebar pria itu.
Dia berkata dengan suara manja nan lembut. "Aku senang kau akhirnya pulang untuk menemui ku. Aku sangat merindukanmu!"
Setelah beberapa saat, Kim Bum melepaskan paksa sepasang tangan putih lembut yang memeluk pinggangnya. Dia berbalik badan untuk kemudian menatapnya.
Tidak ada ekspresi di wajahnya, bahkan tatapan matanya begitu tenang. Seakan-akan berada tepat didepannya bukan makhluk hidup, melainkan sesuatu yang tidak penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny (ONGOING)
FanfictionBagi yang suka romansa penuh drama, yuk silahkan mampir di cerita ini. --- Tepat dihari pernikahan, saudaranya menghilang tanpa kabar. Karena tidak ingin pernikahan ini dibatalkan demi keuntungan bisnis, ayahnya memaksa Kim Soeun agar menjadi penga...