22

1.6K 91 5
                                    

Keesokan paginya, si kembar yang terbangun dikamar mereka masing masing setelah melakukan kegiatan panas mereka semalam yang berakhir pada pukul 3 pagi, membuat rasa kantuk masih melekat pada tubuh mereka.

Kegiatan mereka berakhir begitu si kembar tahu kakaknya Jaehyun hilang kesadaran dimenit menit terakhir. Segera saja, Jeno dan Jaemin membersihkan tubuh mereka juga Jaehyun, mengganti sprei, dan mengenakan pakaian tidur ditubuh sang kakak yang kemudian dibaringkan dikasurnya.

Jeno dan Jaemin tidak tidur dikamar Jaehyun karena mereka pikir hal itu akan membuat orang orang dirumahnya menatap heran. Itu kenapa setelah membaringkan Jaehyun, si kembar kembali kekamar mereka masing masing.

Seragam telah melekat ditubuh si kembar, menggendong tas mereka lalu keluar bersamaan dari dalam kamar mereka. Turunnya si kembar, disambut hangat oleh Doyoung yang sudah bangun dari tadi. Doyoung menghampiri si kembar "Jeno Jaemin, ayo kita sarapan" ajaknya dan si kembar menurut saja.

Di ruang makan, disana sudah ada Renjun yang juga sudah rapi dengan seragam sekolahnya duduk manis disana "maafkan aku sudah lancang menggunakan dapur kalian, tapi saat aku bangun sarapan belum juga dibuat jadi untuk membalas kebaikan kalian sudah mengizinkanku untul menginap, aku memutuskan membuat sarapan untuk kalian. Tidak apa apakan?"

Si kembar hanya mengangguk, dan ikut bergabung sarapan pagi "dimana kakak kalian?" Mendengar pertanyaan Doyoung, Jeno dan Jaemin hanya saling melempar tatapan, sedangkan Renjun. Saat kakaknya mencari keberadaan kakak si kembar, tubuhnya menegang kaku.

Dan bersamaan dengan itu, yang dibicarakan pun tiba diruang makan dengan jalannya yang tertatih menahan sakit bagian pinggul dan belakanya. Namun, Jaehyun berusaha untuk terlihat biasa saja "waaahh... Siapa yang memasak ini?"

Semua mata tertuju pada Jaehyun yang sudah rapi dan siap untuk berangkat kuliah, melihat sang kakak yang menahan kesakitan, Jeno dan Jaemin diam diam mengeluarkan senyuman kemenangan mereka. Tanpa mereka sadari, Renjun yang mengerti arti senyuman si kembar.

Benar, Renjun tahu kalau Jaehyun sedang menahan sakit dibagian belakang tubuh nya karena yang berada didepan kamar Jaehyun semalam, yang mendengar kegiatan panas dari ketiga bersaudara itu adalah Renjun.

Awalnya Renjun keluar dari kamar karena ingin mengambil minuman, tapi saat langkahnya ingin menuju dapur haris terpaksa berhenti. Renjun mendengar teriakan seseorang dari dalam kamar, berniat ingin menolong.

Saat Renjun mendekati pintu kamar yang menjadi sumber suara teriakan itu, dapat Renjun dengar lebih jelas, selain teriakan juga ada suara desahan yang lunayan kencang. Desahan yang menyebutkan nama Jeno dan Jaemin.

Renjun terpaku mendengar itu, membuat tubuhnya tak bisa ia gerakan hingga berakhirnya kegiatan panas itu, Renjun bari bisa mengambil langkah lari dan kembali kekamarnya.

Renjun terus menatap Jaehyun dengan tatapan kasihan dan iba. Tak ingin ikut campur, takut jika si kembar akan berbuat jauh kepada dirinya dan bisa saja jika Renjun memberitahu apa yang ia dengar tadi malam, Jaehyun juga terkena imbasnya. Jadi, Renjun hanya bisa terdiam.

Selain melihat kearah Jaehyun, Renjun juga sesekali melirik Jaemin dan hal itu diketahui oleh Jeno. Jeno semakin yakin bahwa Renjun menyukai kembarannya itu, dan menyunggingkan satu sudut bibirnya.


Acara sarapan pagi berjalan mulus, berakhirnya sarapan yang artinya mereka berempat siap untuk pergi. Berempat, iya benar, berempat. Renjun memutuskan untuk pergi terlebih dahulu sebelum benar benar menghabiskan sarapannya, ia sudah tidak tahan lagi duduk berhadapan dengan Jaemin. Oleh karena itu, dia pergi terlebih dahulu.

Jeno dan Jaemin berangkat bersama supir setia mereka, sedangkan Jaehyun berangkat dengan Doyoung. Tentu itu membuat hati si kembar terbakar api cemburu, melihat kakak tersayangnya pergi dengan orang lain.

Doyoung dan Jaehyun berangkat terlebih dahulu saat mobil mereka telah sampai "ayo kita berangkat" Doyoung masuk kedalam mobil, dan Jaehyun masih berdiri di tempat. Tak sengaja melihat kearah si kembar yang menatap tajam dirinya. Segera Jaehyun masuk kedalam mobil, takut jika nanti si kembar akan menarik tangannya dan memaksanya masuk kedalam mobil mereka.

Mobil yang ditumpangi oleh Jaehyun dan Doyoung sudah melesat pergi, meninggalkan pekarangan rumah Jung. Disaat sudah benar benar pergi, barulah si kembar masuk kedalam mobil. Dan mobil siap mengantar si kembar ke sekolah.

"Bagaimana kita bisa menyingkirkan Doyoung?" Tanya Jaemin.

Jeno terdiam, memikirkan jawaban apa yang harus ia berikan.

"Untuk saat ini kita biarkan Doyoung bersama Jaehyun. Biarkan saja mereka bersama sama, karena jika kita terus menghilangkan sumber kebahagiaan Jaehyun, yang ada dia semakin membenci kita"

"Hanya untuk saat ini?" Tanya Jaemin memastikan.

"Untuk saat ini"






Sesampainya Doyoung dan Jaehyun di kampus, kemunculan Jaehyun langsung disambut pelukan hangat oleh Seulgi "JAEHYUN...!!!"

"selamat pagi, sayang..!!" Seru Seulgi sambil mengeratkan pelukan nya. Dengan berat hati, Jaehyn perlahan melepaskan pelukan Seulgi "iya, selamat pagi"

"Doyoung, ayo kita segera masuk kelas, takut nanti kita tidak bagian tempat" ajak Jaehyun, berusaha untuk mengacuhkan Seulgi. Doyoung yang yang diajak mengangguk, meski ia bingung dengan tingkah sahabatnya.

Seulgi yang mendapati dirinya diacuhkan oleh sang kekasih, tentu kesal "dia mengabaikan ku?! Lihat saja, aku tidak akan melepaskanmu Jung Jaehyun. Meski adikmu mengancamku, aku tidak takut!"

Selama berjalan menuju kelas, Doyoung memperhatikan cara berjalan Jaehyun yang sedikit aneh lalu Doyoung merangkul pundak sahabat nya itu "Jaehyun, kau baik baik saja? Jalanmu agak berbeda dari biasanya"

Pernyataan yang Doyoung ungkapkan berhasil membuat Jaehyun terhenti sesaat, tidak mungkinkan Jaehyun menjawab penyebabnya "A-ah.. Itu... Karena semalam aku terjatuh dikamar mandi, jatuhnya begitu keras sehingga pantatku masih terasa sakit sampai sekarang"

Doyoung menatap miris sahabatnya, betapa cerobohnya Jaehyun sampai sampai jatuh dikamar mandi "memangnya kau sedang apa, sampai kau terjatuh? Break dance kah kau?"

Jaehyun tertawa mendengar candaan sahabat yang mirip dengan kelinci ini "hahaha... Iya, aku break dance dikamar mandi lalu terpeleset dan jatuh..." Ujarnya, lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas, meninggalkan Doyoung.

"Kalau kau mau break dance, aku bisa mencarikan mu tempat. Jaehyun..!!! Tunggu aku..!!!!"

Our HyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang