1. Kucing dan Supermarket

192 22 41
                                    

Tanganku terus menerus berkutat tanpa henti, menyejajarakan tiap-tiap warna kabel dengan baik dan benar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tanganku terus menerus berkutat tanpa henti, menyejajarakan tiap-tiap warna kabel dengan baik dan benar. Harus diurutkan sebagaimana dasarnya, bila tidak kabel yang sudah dirakit dengan susah payah akan menjadi percuma. Si amatir mungkin akan susah saat mensejajarkan rentetan kabel berwarna putih jingga-jingga-putih hijau-biru-putih biru-hijau-putih coklat-coklat, karena saat pertama kali mencoba di tahun pertama kuliah pun otak ku hampir keluar karena frustasi akan urutan-urutan kabel ini. Tapi tidak dengan diriku yang sekarang sudah menjalani pekerjaan ini selama 4 tahun lamanya.

Dengan mudah kusejajarkan, lalu kupotong pucuk ujungnya menggunakan tang crimping agar rapih dan dapat dimasukan ke dalam RJ45-sebutan untuk si kepala kabel.

Dimasukan, lalu dirapatkan kembali dengan tang. Tak lupa untuk di tes keberhasilan dari kabel tersebut. Ku raih tester yang tak jauh dari sana, ku masukkan ke dalam lubang tancap di kedua sisi kabel tersebut. Lalu hasilnya? Sempurna, tidak ada lampu yang mati.

Usai lah, ini kabel terakhir yang kubuat untuk hari ini dan seterusnya. Ya, mulai sekarang diriku berhenti dari pekerjaan yang telah ku telateni selama 4 tahun.

Karena apa? Apakah kalian dapat menebaknya.

Sumringah wajahku tak tertahankan. Akhirnya pekerjaan merakit-rakit kabel dan berkutat pada teknik komputer ini dapat ku akhiri dengan segera. Walau memakan waktu hingga bertahun-tahun, tapi dengan senangnya diriku dapat menyelesaikan ini semua.

"Oh, Yeonjun-ssi? Udah selesai?" suara yang memanggilku langsung dapat kutemukan dengan sekali tengok. Itu atasanku, seperti biasa mata sipitnya yang hampir tak terlihat itu selalu diiringi dengan senyum lebar diwajahnya.

Ia menghampiriku, aku yang tengah terduduk diantara tumpukan kabel segera beranjak berdiri, "iya sajangnim, pekerjaan untuk hari ini sudah saya selesaikan semua." aku menjawab dengan senyum yang terpampar.

"Udah direboot semua komputernya disini?"

"Beres."

"Pelanggan-pelanggan yang minta pasang wifi?"

"Sudah saya layani semua, sajangnim."

"Data penjualan hardware?"

"Lengkap, saya kasih ke Hoseok-nim."

"Sistem TV kabel?"

"Diatur sesempurna mungkin sampai bisa gak dikontrol selama 3 bulan."

Mendengar berbagai jawaban dariku, si bos tampak mengangguk-angguk dan tersenyum puas.

"Emang kamu nih pegawai terbaik yang pernah saya miliki." aku tertawa-tawa kecil, tersipu malu akibat pujian tersebut.

"Saya cuma ngelakuin tugas yang dikasih." memang benar kok, aku hanya menyelesaikan tugas sebaik mungkin. Ya itu juga karena aku akan mendapat imbalan besar dari semua yang kukerjakan.

RUMAH PULANG [YEONJUN x SAKURA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang