Akhirnya angin yang berhembus tidak lagi membawa bau darah dan keringat dari manusia-manusia yang berjuang di Semenanjung Gargoyle untuk mempertahankan negara mereka masing-masing setelah melewati tiga kali musim dingin. Tidak ada lagi para dokter yang membawa tandu dari medan perang berisikan potongan-potongan tubuh manusia. Tidak ada lagi rintihan kesakitan akibat luka. Hanya ada isak tangis dari manusia-manusia yang ditinggalkan oleh orang-orang terkasihnya pada perang dunia ini. Tangisan mereka begitu pilu sehingga awan yang menyelimuti area 'The Thomb of Might Sorrow' ikut menitihkan air mata yang sangat lebat sampai-sampai beberapa bagian tanah yang lebih landai tergenang oleh air. Kesedihan rakyat Mithilion tidak hanya dirasakan oleh awan tetapi juga dirasakan oleh pohon-pohon yang menggugurkan daunnya hingga hanya tersisa satu hingga dua helai di ranting mereka. Daun-daun itu jatuh di atas tanah makam para pahlawan yang gugur seakan-akan berkata 'tugas kalian sudah selesai, sekarang beristirahatlah dengan tenang, kami akan menjadi selimutmu.'
"Ayo kita kembali, Shawn, Gretha," Jade Rambullac meletakkan kedua tangannya di bahu kedua sahabatnya lembut. Keduanya terduduk di atas tanah di samping makam Varughese Rothera dan Abigail Lamorelli, orang tua dari Shawn dan Gretha yang gugur dalam perang dunia kedua beberapa waktu yang lalu. Setelah menghela napas panjang, Shawn bangkit dan tersenyum kepada kedua orang tuanya yang sekarang sudah tidur dengan nyenyak di dalam tanah. Ia bahkan sedikit tertawa, meskipun tawanya tidak menunjukkan kebahagiaan. "Gretha, jangan terlalu lama di sini. Kita harus menyiapkan upacara pengobatan Damian menjadi raja." Shawn berjalan mendekati Jade lalu keduanya meninggalkan area pemakaman.
Jade dan Shawn naik ke atas kereta kuda di luar dari area pemakaman yang sudah sunyi. Hanya ada dua kereta miliki klan Rothera dan satu milik klan Abilart yang masih menunggu.
"Dia memang benar-benar anak ibumu, ya," ujar Jade mencoba memecah keheningan. Shawn hanya mengangguk sambil terus melihat keluar kapan kembarannya akan datang menyusul dan pulang bersama ke rumah mereka. Lelaki penguasa elemen air itu tidak lama mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya kemudian diletakkannya kedua jari tersebut di pelipis.
'Kalian pulang saja. Aku dan Jade yang akan menunggunya di sini. Lagi pula persiapan penobatan Damian sebagai raja tidaklah sebentar, kan?'
'Oh, ayolah, bicarakan itu nanti saja. Kita masih harus lakukan pemulihan dan-'
'Aku rasa para tetua Mithilion tidak akan setuju dengan itu. Jadi, ayo kita pulang dan lakukan saja persiapannya secepat mungkin.'
'Tidak usah terlalu khawatir, Valeria. Sektor pertanian dan peternakan tidak akan memerlukan waktu yang lama untuk pulih. Jillian dan Damian selalu dapat diandalkan.'
'Aku tahu itu. Bagaimana Samara?'
'Dia tertidur di sampingku. Sangat pulas sampai percakapan kita ini tidak terdengar. Aku dan Samara akan pulang lebih dulu, kalian cepatlah menyusul.'
'Valeria dan aku pun harus pergi ke tempat kami untuk memulai restorasi. Shawn, jaga kakak kami yang satu itu, ya.'
Kedua kereta kuda milik klan Rothera meninggalkan area pemakaman setelah Shawn memutuskan koneksi telepati mereka. Berbicara dengan saudara-saudaranya itu memberikan Shawn sedikit ketenangan terlepas dari bencana yang baru saja menimpanya. Di lain sisi, Jade masih memperhatikan dari jendela kapan Gretha akan datang. Hari semakin larut dan sepertinya mereka beserta guru mereka, Finn Abilart, akan bermalam di tempat yang sunyi ini sampai Gretha kembali.
♡♡♡
Tiga bulan berlalu setelah perang dunia kedua. Konstruksi besar-besaran dilakukan di seluruh penjuru Mithilione yang dibagi di dalam tiga divisi besar. Divisi pertama dipimpin oleh Jillian Rothera untuk memulihkan sektor pertanian. Divisi kedua dipimpin oleh Alexander Abilart, kepala klan Abilart untuk memperbaiki sektor perkebunan. Divisi terakhir dipimpin oleh Jade Rambullac untuk memulihkan gedung-gedung dan jalan-jalan yang hancur selama perang. Sejauh ini, divisi yang dibentuk oleh Damian Rothera selaku raja Mithilione yang baru sangat efektif untuk memulihkan kembali roda kehidupan Mithilione meskipun belum sepenuhnya memperbaiki kerusakan akibat perang maha dahsyat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Rambullac
General FictionJade Rambullac, anak yang diramalkan akan mengisi kekosongan di sisi nomor tiga dari enneagram Mithilione. Perjuangan penuh keringat dan darah yang Jade lakukan bersama keturunan Rothera akan menjadi awal dari dunia yang baru, dunia yang di dalamnya...