Chapter 10; The night after fight

3 0 0
                                    

" Ya ampun Bhivan, ini kenapa sampe babak belur gini? " Ujar Mama Wylona kaget melihat keadaan anak semata wayangnya.

"Mama wyl kenap-" Ucapan Arisha terhenti tatkala melihat keadaan Bhivan yang berdiri di ambang pintu rumah Bhivan.

Malam itu Arisha sedang berada di rumah Mama Wylona.

"Malam tante" Ucap Maura yang ternyata berada di sebelah Bhivan.

"Oh iya malam, siapa ya? Nalula juga dateng kah? " Tanya mama wyl sembari mencari eksistensi Nalula.

Maura hanya terdiam kesal melihat mama wyl yang mencari keberadaan Nalula.

"Maaf tante, Bhivan begini karena habis ditendang sama Nalula dan tadi sempat berantem sama Danish tan"
Ucap Maura kepada Mama Wylona.

"Oalah kirain gara-gara siapa, yaudah ayo masuk" Ujar Mama Wyl sembari mempersilahkan mereka masuk.

" Lah kok biasa-biasa aja??? " Batin Maura.

"E e e e bang jono, kenapa kau gak pulang pulang" Tiba-tiba Handphone Arisha berdering dengan nada dering khas miliknya.

"Mama wyl, Kak Lula telepon" Ujar Arisha.

"Yaudah angkat aja Sha"

"Oh iya, kamu namanya siapa nak? "

"Maura, tante"

" Makasih ya udah anterin Bhivan pulang "

"Iya sama-sama tan"

/// in call ///

Arisha: " Halo Kak Lul? "

Lula: " Halo Sha, boleh kasih teleponnya ke Mama Wyl gak ya? Soalnya kontak HP aku ke reset semua kemarin"

Arisha: " Okey, sebentar Kak"

Mama Wyl: " Halo Nalul, hayoo ini anak mama Wyl habis kamu apain"

Mama Wyl pun menyalakan fitur speaker dan meletakkan HP Arisha tepat di tengah-tengah antara Maura, Bhivan, Arisha dan Mama Wyl.

Lula: " Mama Wyl maaf, jadi begini ceritanya. Tadi kan aku sama Danish lagi makan pecel lele di luar, Danish ngajak aku buat refreshing karena emang beberapa hari ini aku sama Bhivan lagi berantem"

Lula: " Jadi tadi itu Bhivan salah paham waktu ngeliat aku sama Danish, dikira aku yang pacaran. Padahal selama ini Bhivan duluan yang nyuekin aku dan lebih milih sama temen perempuannya yang baru"

Lula: " Yaudah aku sama Danish udah coba jelasin kan, dan bahkan Danish udah bilang dia gamau ada kekerasan. Tapi.."

Mama Wyl: " Lanjutin aja Nalul, mama dengerin"

Lula: " Bhivan nampar aku duluan.. "

Mama Wyl: " Oke, besok kamu ketemuan sama mama ya. Ini masalahnya gaakan bisa selesai kalau cuma dibicarakan lewat telepon, karena Bhivan udah berani main tangan sama kamu. "

Mama Wyl: " Mama Wyl minta maaf dan tolong sampaikan maaf juga ke Danish atas perilaku Bhivan ya. "

Lula: " Justru sebenarnya Luka telepon karena mau minta maaf sama Mama Wyl, tadi Lula nendang Bhivan terlalu kenceng... "

Mama Wyl: " Gapapa, sebenernya kalo mau lebih kenceng lagi juga gapapa. Buat apa kamu belajar bela diri bertahun-tahun kalo ga diimplementasikan untuk saat-saat kayak gini Lul? "

Lula: " Iya sih... "

Mama Wyl: " Pokoknya Lula gausah khawatir, karena Lula ga salah. Sekalian Mama Wyl besok mau makan minta maaf langsung sama Lula. Kita ketemuan di cafe depan sekolah ya besok"

Lula: " Mama Wyl ga perlu minta maaf... "

Mama Wyl: " Noooo, itu udah jadi kewajiban Mama Wyl juga. Besok ya sayang, mama Wyl tunggu"

Lula: " Okayy, terimakasih dan maaf sekali lagi mama wyl"

Sambungan telepon antara Nalula dan Wylona pun terputus.

Wylona sontak menatap geram anaknya yang sedang meringis kesakitan.

"BHIVAN MAKSUDNYA APA KAMU BEGITU??!?!? JAGOAN KAMU BEGITU??!?! " Bentak Wylona.

" Maaf Arisha, dan kamu tadi Maura ya? "

" Iya tante "

" Oke Maura, karena tante mau ada urusan pribadi sama Bhivan dan juga berhubung ini udah malem, kalian berdua bisa pulang dulu yaa. "

" Oh iya tante gapapa.. " Sahut Maura sedikit pelan.

" Gws deh lo kak kata gue sih" Sembari menepuk pelan punggung Bhivan.

Maura dan Arisha pun keluar dari pintu rumah Bhivan secara bersamaan.

" Jauh-jauh lo dari hubungan gue, Kak Bhivan sama Kak Lula. Karena lo kak, Kak Bhivan jadi berubah. " Ancam Arisha.

𓅪𓅪𓅪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𓅪𓅪𓅪

" Heyy, gimana? Masih sakit Lul? "
Tanya Danish sembari menempelkan minuman kaleng dingin ke wajah Lula yang tidak memar.

" Udah ga sakit, segini mah biasa. Waktu latihan juga sering "

" Tapi gue masih ga nyangka deh Dan, Bhivan bakalan kayak gitu... " Tutur Nalula sembari menatap langit malam dengan sendu.

" You deserve better Lul! " Ucap Danish.

" I know right? Gue ga se-bulol itu untuk bertahan sama Bhivan. Gue bakalan putusin dia besok. "

" Gue harap itu memang keputusan terbaik buat lo berdua ya Lul"

" Semoga ya Dan... "

" Lo masih punya gue Lul " Ujar Danish singkat sembari menatap wajah Nalula dengan lekat.

" Danish maaf, gue tau sekarang gimana perasaan lo ke gue dan gue bersyukur akan hal itu. Tapi untuk sekarang belum bisa Dan... "

" It's fine Lul, take your time Nalula. Gue akan selalu disini untuk lo Lul" Ucap sesosok lelaki muda yang kerap disapa Danish kala itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arisha Dan JanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang