Chapter 8

232 27 7
                                    

Chapter 8







Wow 1500 word
Emang sih lebih dari pada  itu juga ada




Oke! Jangan lupa komen :)






Emojinya seperti senyuman psikopat























Sebuah rumah besar mewah minimalis Surawisesa bersama para anggotanya baru bangun dari tidurnya saat mentari menyinari keadaan ruangan rumah tersebut.
Amuk marugul merentangkan kedua tanganya didekat sebuah kolam renang dengan wajah yang kentara bahagia.
Sementara pangeran padjajaran Surawisesa bersantai disebuah tempat duduk seraya menikmati teh buatan dari pelayan.

" enak sekali tidur dengan kasur yang empuk "Ujarnya.

" iya uwak akupun,rasanya badanku yang pegal hilang begitu saja. Sungguh berbeda sekali dengan kasur padjajaran yang terasa seperti kayu "ujar Surawisesa.

" hahhh berkat Sinta kita bisa begini "sahut patih kerajaan Japura yaitu Sanjaya. Dengan pakaian kaos oblong berjalan kearah mereka.

" iya dia yang beli rumah ini dengan uang curiannya walau dia gadis pelupa dan bodog hihihi "tambah Amuk Marugul sembari mengejek.

Ya Sinta Ratih lah yang membeli mewah itu dengan uang hasil dari curian siluman yang ia suruh.

"  kau juga bodoh Amuk marugul tanpa melakukan apa-apa hanya bisa mengomel "seru Abiraka sambil meneteng minuman botol kemudian duduk santai..

" diam kau Abiraka "ucap Amuk marugul yang hanya dicibir oleh Abiraka.

" dan asal kau tau raja bodoh rumah ini milik Sinta bukan kau. Jadi ku katakan kau jangan seenaknya berkuasa karena ini bukan zaman kerajaan mengerti!" Abiraka pergi setelah mengucapkan hal tersebut.
Ucapan itu tentu membuat Amuk marugul mengepalkan tangannya.

" kurang ajar kau Abiraka akan kuberi-- "

"  uwak "Amuk marugul diam dan menatap keponakannya itu.

" apa yang dikatakan Abiraka itu benar ini milik Sinta. Masih untung kita bisa tinggal dan mengandalkan dirinya "Amuk marugul menghela nafas kesal.

Abiraka membawa kakinya menuju kamarnya namun ia berselisihan dengan Sinta yang memakai dres putih dan masker putih diwajah. Sehingga membuat Abiraka sedikit tersentak sampai memegang tembok rumah.

" maafkan aku Abiraka telah mengejutkan dirimu "ujar Sinta.

" kau pakai apa Sinta hingga seperti hantu? "tanya Abiraka dengah salah satu alis terangkat.

"  oh ini aku makai masker di wajah agar wajahku berseri,cantik dan glow...glow..apa ya? Ahh glowing. Aku mengikuti orang zaman modern ini Abiraka "Abiraka yang mendengar tertawa kecil.

" terserah kau saja Sinta " Ucapnya lalu pergi.

" kau tidak ingin mencobanya Abiraka? "

" tidak! Aku sudah tampan dari lahir dari pada kakakku Yudhakara "

" sombong sekali "


























[ The power of Kujang ]



























Rumah Hermawan...

Kian santang,Walangsungsang dan Rara santang kini bersantai diruang keluarga dengan kudapan kue kering dan jus jeruk dingin yang dibuatkan oleh maid setelah mereka berkeliling melihat rumah keluarga Hermawan. Sementara Zayyan pergi untuk kuliah dan Ayana ada keperluan diluar ditemani Wisnu Aji.
Kemudian mereka terkejut melihat sebuah benda berbentuk segi empat yang tertempel didinding menyala. Walangsungsang tak sengaja memencet sesuatu dari benda panjang warna hitam yang temukan disofa yaitu remot.

The Power of Kujang [ Kian Santang ] NEW VERSI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang