Warning : Typo bertebaran.
•••
Enam tahun. Enam tahun berlayar tanpa pernah pulang sekalipun, Jeno akhirnya kembali.
Banyak perubahan pada diri pemuda itu, ah ralat, banyak perubahan pada diri pria itu. Mh hm, Jeno sudah tidak pantas disebut pemuda lagi, dia sudah menjelma menjadi pria dewasa dengan aura jantan yang pekat.
Mungkin ini terdengar berlebihan, tapi memang, Jeno benar-benar berbeda. Perubahan paling signifikan bisa dilihat dari fisiknya, laki-laki berusia hampir 27 tahun itu memiliki fisik yang bertambah tinggi dan tubuh kekar dengan ukuran yang tepat.
"Jeno, tunggu."
Jeno menoleh. Sahabat seperjalanannya tengah berlari kecil menghampirinya. Dia Moris, chief engineer pada kapal KM Kutai yang berada di bawah pimpinan seorang Nahkoda sekaligus panutan Jeno, Makhesa Syam.
Yep. Jeno belum menggapai mimpinya menjadi Nahkoda, ia masih jauh,, ada banyak pengakuan dan kerja keras yang harus Jeno capai dan lewati untuk sampai ketempat itu. Namun posisinya sekarang juga tidak bisa dianggap enteng.
Jeno adalah Mualim 1 atau chief officer, tepat di bawah Nakhoda. Bagi orang-orang, mudah mengatakan sedikit lagi, tapi bagi Jeno untuk sampai ketempatnya sekarang, butuh waktu hampir 6 tahun tanpa pulang dan berkumpul dengan keluarga. Apa yang Jeno lewati terbilang mudah jika dibandingkan dengan yang lain yang harus menghabiskan 8 sampai 10 tahun untuk mendapatkan posisinya saat ini.
Alasan kenapa Jeno cepat mendapatkan apa yang dia miliki sekarang sebab pijakannya yang kuat serta isi kepalanya. Kemampuan Jeno memimpin selalu diacungi jempol, kapten Syam berkali-kali menyanjung Jeno bahkan selalu mengucapkan nama Jeno. Makanya, orang-orang mengatakan, Jeno pasti bisa dengan cepat mencapai posisi Nahkoda.
"Mau langsung pulang?"
Pertanyaan bodoh. Tentu saja Jeno akan langsung pulang, dia akhirnya akan kembali kerumah setelah lebih dari 6 tahun. Ia tidak sabar bertemu Rosa dan Jaka serta adik kecilnya yang ternyata adalah perempuan. Yah, Jeno absen saat Rosa melahirkan. Jeno juga rindu dengan saudara-saudaranya, James dan Jake. Entah seperti apa rupa mereka sekarang.
Delia. Ah.. Jeno sakit kepala ketika memikirkan perempuan itu.
"Jeno?"
"Iya, mau langsung pulang." kata Jeno menjawab, ia tersadar dari pikirannya.
Mereka ada di bandara sekarang. Sayangnya, Jeno mendapatkan izin cutinya setelah 5 bulan pengajuan, dan ia mendapatkan informasi izin cutinya yang telah disetujui dari kapten Syam dan itupun ketika kapal sudah sampai tujuan dan bersandar di Italia.
Moris juga mendapat cuti, mereka sama-sama mengajukan izin lima bulan yang lalu.
"Ada yang jemput?" tanya Moris.
"Saya baru turun, dan tidak mengabarkan keluarga." kata Jeno. Lihat kan? Bukan hanya fisiknya yang berubah, kepribadiannyapun juga ikut berubah.
Pemikiran Jeno yang lebih matang dan dewasa kemudian cara berbicaranya juga sudah berubah, James pasti kaget melihat perubahan Jeno.
"Mau saya antar?" tanya Moris.
Jeno menggeleng. "Saya naik taksi aja." katanya.
"Yasudah, kalau begitu saya duluan yah. Keluarga saya sudah ada di depan."
Jeno mengangguk, kemudian Moris pergi. Jeno dapat melihat kesenangan pada diri pria itu, maklum, Moris adalah pria yang sudah menikah. Dia pasti merindukan istri dan anaknya.
"Hhhhh." Jeno menghela nafas. Dia berdiri di lobby dengan tas ransel di punggungnya. Hanya bersisi seragam dan beberapa barang berharga, untuk pakaiyan, Jeno meninggalkan semuanya di kapal.
Jeno menatap manusia-manusia yang berlalu lalang, ada yang datang ada yang pergi, semuanya memiliki urusan masing-masing.
Jeno rindu suasana ini, dia akhirnya akan menginjak daratan satu bulan kedepan, tak ada laut, tak ada ombak, tak ada badai, tak ada perompak.
"Im home."
•••
Sendirian. Sepi.
Hal yang Karina rasakan ketika Hilal pergi meninggalkannya.
Memang seperti itulah hubungan, kamu akan dibuat bahagia dan kemudian waktu akan memisahkan kalian. Salah satu diantara kalian akan pergi meninggalkan yang lain.
"Hilal, nikah yuk."
Kalimat Karina yang saat itu serius, namun ia bawa bercanda. Tapi Hilal menanggapinya lebih serius lagi.
"Gak."
Karina ingat sekali jawaban Hilal saat itu dan kekecewaan yang Karina rasakan sangat dalam.
Tapi kemudian Hilal menjelaskan, hidupnya tidak lama, dia tidak ingin Karina akan menangisi akhir mereka yang sudah dipastikan.
Hilal ingin melihat Karina hidup bahagia dengan laki-laki lain, dia bahkan ingin menjadi pendamping Karina.
Konyol, tapi Karina dapat merasakan bagaimana sakitnya Hilal ketika Hilal mengatakan hal itu.
Laki-laki mana yang mau melihat perempuan yang dicintainya setengah mati menikah dengan laki-laki lain? Tidak ada.
Karina dan Hilal itu seperti, right person wrong time.
Tapi Karina menolak, menolak semua bantahan Hilal. Dia terus-terusan mendesak Hilal, Karina meyakinkan Hilal bahwa mereka pasti bisa melewatinya.
Terwujud. Karina dan Hilal menikah, tepat ketika mereka wisuda. Waktu itu Milan agak tidak setuju dengan keputusan Karina, alasannya karena mereka masih terlalu muda. Tapi pada akhirnya, dia menerima dan dengan senang hati menyerahkan putrinya.
Masa-masa itu adalah masa-masa paling bahagia. Bahagia sekali, sampai Karina ingin membekukan waktu dan tetap berada di sana.
Percayalah, keinginan manusia tidak akan pernah berjalan dengan baik.
Tuhan mengambil Hilal, tepat di saat Karina ingin memberikan berita bahagia pada Hilal, bahwa mereka telah menjadi calon ibu dan ayah.
•••
Tbc.
Masha Allah.
Kejutan apalagi ini...
Duh, kusempatkan publish chapter ini besti. Padahl niatnya mau publish minggu depan😂😂.
Et,, et,, et,, et,, tunggu dulu, jangan lupa parkir shay.. Biar nyaman.
Btw ada yang ngeuh gak, Jeno sakit kepala kalau mikirin Delia? Mereka kenapa?
(bagusnya kenapa? Wkwkwkwk😂)
Oke. Silahkan berlabuh dengan rasa penasaran, aku pamit. Mau youtuban dulu yekan😂😂.
Oh yah, typoku bertebaran shay. Dan juga, akutuh gak terlalu pro soal pangkat laut dan seperangkatnya, aku googling banyak banyak cari dari sumber banyak banyak, jadi kalau ada kesalahan, moohon di maafkan🙏.
Sekali lagi maapkeun yaks.
Bonus
*JenoMenamparDenganMaturity
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Keluarga Bahagia
FanficMenurut google, keluarga adalah sekelompok orang yang disatukan dengan ikatan perkawinan, darah atau adopsi dalam lingkup rumah tangga yang saling berinteraksi dengan posisi sosial yang jelas. kalau menurut kamu, keluarga itu apa? #picbypinterest #...