23# Setelahnya

559 107 46
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡











Setelah menunggu seharian, akhirnya Junkyu bisa berangkat ke rumah sakit juga. Dia memang harus menunggu sampai semua proses pemindahan Junghwan selesai, sudah dari semalam pihak keluarga mengupayakan perpindahan pasien.

Karena lokasi kecelakaan cukup jauh, jadinya memakan waktu dan banyak prosedur serta persiapan yang harus di lakukan.

Akhirnya baru sekarang Junkyu bisa menatap wajah tampan suami termuda nya, lelaki yang selalu mendukung dia kini tengah terbaring dengan berbagai alat medis yang tertempel.

"Juu.." Tenggorokan Junkyu tercekat, bagaimana bisa pahlawan nya yang gagah kini tengah terbalut perban hampir di seluruh wajahnya.

Tadi Yoshi juga bilang, kalo Junghwan mengalami patah tulang dibeberapa bagian dan benturan kuat di kepalanya. Belum lagi luka-luka kecil dan besar yang ikut menghiasi pemandangan mengerikan pada tubuh lelaki itu, Junkyu tak tega.

Junghwan langsung dimasukkan ke ruang ICU, karena emang kondisinya sangat butuh pemantauan. Jadi, setelah melakukan prosedur yang tersedia akhirnya Junkyu bisa masuk ke ruangan itu

Disana cuma ada mereka berdua, Junkyu dan pemilik sebagian jiwanya.

"Juu, istirahat nya jangan lama-lama yah !! Aku sama yang lain kangen, apalagi aku orangnya cepet kangen, kamu kan tahu sendiri." Junkyu berusaha berbicara dengan nada riang.

"Maafyah, bukannya gak mau nyentuh kamu tapi takut bikin kamu sakit." Ujar lelaki yang sekarang tengah banjir air mata.

Junkyu gak bisa bayangin sakitnya segimana, dia operasi Caesar aja udah berasa sakit banget apalagi ini? Hampir seluruh bagian tubuh Junghwan terbalut perban, Junkyu kurang tahu luka apa aja yang dibalut itu.

Tapi sebelum ke rumah sakit, dia sempat dengar percakapan Yoshi dan seseorang ditelepon. Kalo gak salah, mobil yang Junghwan tumpangi memang ditabrak dari samping, tapi sayang sampai sekarang si pengemudi truk belum ditemukan.

"Maaf pak, waktu besuk sudah habis." Ucap si petugas yang berjaga.

"Ah iya, bisa minta waktu sebentar lagi? Saya cuma mau pamitan."

Suster itu mengangguk. "Di mohon untuk tidak terlalu lama !!" Junkyu memberikan jawaban setuju.

Lelaki itu mengusap wajah basahnya, dia menatap lembut sosok yang tidak menyambut kedatangannya itu.

"Juu, aku pamit pulang dulu yah. Besok aku datang lagi, tapi anak-anak mungkin jenguk nya pas kamu udah bangun yah !! Cepet bangung juu, masa gak kangen sama aku atau sama Nay?" Junkyu mengulas senyum pahit.

"Sekarang aku beneran pamit yah, besok aku kesini lagi kamu harus udah bangun !! Ini perintah, dari aku langsung."

Sebelum pergi, Junkyu menyempatkan diri untuk mengecup pelan atau bahkan sangat pelan bibir Junghwan.

"Bibir kamu kering Juu, ayo cepetan sembuh !! Nanti aku bantu rawat, jangan lama-lama yah tidurnya !! Love you."

Setelah merasa cukup, Junkyu akhirnya keluar kamar dan langsung menghampiri sosok yang sedari tadi menunggunya diluar ICU.

Setelahnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang