***
Chenle, Sungchan, dan Jisung pergi dari rumah sakit untuk beli makanan manis setelah mendapat izin dari sang ibu, gege, juga Lysander. Lidah mereka kurang asupan yang manis-manis, terlebih beberapa hari terakhir keadaan keluarga mereka sangat hectic membuat mereka tidak bisa menelan dengan baik makanan yang mereka makan. Bahkan mereka tidak berselera dengan kue-kue lezat buatan para pelayan atau ibu mereka sendiri.
"Maaf tuan, tapi untuk genoise cakenya masih dalam pembuatan, jika berkenan anda bisa menunggu." Tutur sang pegawai toko. Chenle yang sudah sangat ingin makan itu pun mengangguk.
"Baiklah tak apa, aku akan menunggu." Pegawai toko mengangguk, setelah mengucapkan maaf, dia pergi ke dapur.
"Setelah ini mau kemana?" Tanya Sungchan.
"Ke supermarket dekat sini dulu bagaimana? Aku ingin beli minuman kaleng." Pinta Jisung.
"Tak masalah sih, atau mau ke sana dulu sembari menunggu kuenya jadi?" Tanya Sungchan.
"Kalian saja yang ke sana, aku akan menunggu di sini." Dengan perkataan tersebut, Sungchan dan Jisung pun memilih untuk pergi ke supermarket.
Chenle duduk menunggu sendirian di toko kue. Dia mengeluarkan ponsel dan mulai bermain game, sampai sebuah notifikasi pesan masuk ke ponselnya.
"Huh? Keluarga Tan tewas?" Gumam Chenle. Namun dia memilih abai, karena itu bukan urusannya, pasti juga sudah diurus hyungdeulnya, begitulah pikirnya.
Sekitar lima belas menit kemudian Sungchan dan Jisung kembali, namun kue yang dipesan belum selesai, akan selesai dalam waktu sepuluh menit ke depan.
"Berita kematiannya tersiar." Ujar Jisung yang menatap ke arah televisi toko, mereka melihat bagaimana para wartawan yang ingin masuk untuk meliput langsung namun terhalang oleh keamanan. Hingga mata mereka menatap ke arah kakek, nenek, ayah, ibu, dan ketiga kakak mereka.
"Sudah diwakilkan jadi tidak perlu repot ke sana." Tutur Chenle.
"Meski begitu, kenapa saat ini aku merasakan perasaan buruk?" Tanya Sungchan, dua saudaranya itu menggeleng tidak mau terlalu ambil pusing.
"Itu Ivory noona dan Soobin hyung kan?" Tanya Jisung pelan pada kedua saudaranya.
"Mm, benar, pasti mereka dimintai tolong oleh Jae- Nana hyung." Tutur Sungchan, setelah itu tak ada lagi pembicaraan di antara mereka. Ketiganya sibuk dengan pikiran masing-masing.
Sepuluh menit kemudian pesanan Chenle telah jadi, setelah membayar ketiganya keluar dari toko dan hendak kembali ke rumah sakit. Namun-
"Perasaanku saja atau memang ada yang mengikuti kita?" Tanya Sungchan, sesekali ia menoleh ke arah belakang, memastikan ada orang atau tidak.
"Bukan kau saja, aku juga merasakannya, ayo cepat!" Chenle merangkul lengan Sungchan dan Jisung, berjalan cepat nyaris menyeret kedua saudara bongsornya. Namun-
DUAGH
BRUK
Ketiganya jatuh saat ada yang menendang mereka dari belakang. Sungchan segera melepas rangkulan Chenle dan berbalik, hendak menghajar orang yang menyerang mereka, namun belum sampai ia mengangkat tinjunya, tubuhnya sudah ditendang kuat di perut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ALL X JAEMIN] Different Soul
Fiksi Penggemar⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ "Takdir yang membawa mereka bertemu" [NCT X JAEMIN] Start : 12/06/2022 End. : -