satu

28 5 0
                                    

Apaaa oppaku tidak pantas bersanding dengan tukang bully

Jean milikku

Jean seorang malaikat mana bisa disandingkan dengan nenek sihir jahat

Cantik tapi tukang bully

Sok cantik, pergi saja ke neraka dengan para priamu

Makan tuh narkoboy

Sungguh tidak tau malu

Mentang mentang naik daun, dia pikir selamanya para pria memuja dia

Sungguh memalukan yang mengatakan dia aset wajah negara

Dasar iblis

Begitulah beberapa hinaan yang ia dapat dari komentar komentar diinternet tentang dirinya, semua begitu tiba tiba. ia merasa stress dan ingin mengakhiri hidup.

Tidak, ini bukan salahnya.  Apa salahnya ia merokok dan narkoba? Ia hanya butuh hiburan. Sial

"Nona Kim, tolong kerjasama nya, bagaimana anda membeli narkoba jenis ini?" Lamunan ia terganti dengan suara seorang laki laki paruh baya yang menjabat sebagai ketua polisi

Menggeleng frustasi "sudah saya bilang beberapa kali, itu bukan milik saya pak"

"Lalu bagaimana cctv yang menampilkan anda menerima ini dengan seorang wanita yang berada di lorong agensi" pertanyaan yang menyudutkan yang sejak tadi ia dapat, dan sangkalan yang ia jawab selalu saja berakhir sia-sia

"Sial, kenapa hidupku seperti ini" batin dia meronta tonta

"Itu tidak seperti yang bapak lihat, nenek lampir itu minta tolong ke saya untuk memberikan ini pada seseorang" jelas Miselle entah ke berapa kali ia meyakinkan polisi dan yang diberi tanggapan tidak percaya.

"Tapi semua bukti mengarah pada anda, dan hasil pemeriksaan anda juga positif anda memakai" tegas polisi menjawab tersebut

"Holy shit, dengar bapak polisi terhormat saya dijebak. Saya tidak terima ini" Miselle menjambak rambutnya frustasi

"Sial, nenek lampir sialan" sumpah serapah yang kesekian untuk nenek lampir yang sengaja menjebak dirinya.

Pria paruh baya yang bertugas integrasi Miselle menghela nafas "Sekarang jawab pertanyaan saya selanjutnya, bagaimana anda membully teman anda pada masa sekolah dasar sampai menengah?, Dan itu sudah mencapai level 3 nona Kim?"

"What the hell, itu bukan pembullyan itu jelas jelas saya difitnah. Dan dalam kasus saya, saya hanya membela diri bapak polisi terhormat dari pembullyan yang saya alami"

"Saudara Kim, tolong kerjasamanya dan bersikaplah sopan pada ketua" ujar polisi yang lainnya yang bertugas membawa Miselle.

Miselle hanya memutar bola matanya tidak terima "gimana gua bisa sopan, kalo pertanyaan dia menyudutkan"

°°°°°
Flashback

Setelah berita tersebar luas, dan notifikasi handphone yang ia terima dari manager dan member juga dari seorang Jeandra tak henti hentinya meneror ia dengan pertanyaan serupa.

Pertama yang ia cari untuk penjelasan jelas para member, ia bergegas ke dorm yang berisi para member. Dia harus meyakini mereka kalau itu bukan dia. Dia hanya korban fitnah.

Dia bergegas kembali ke dorm untuk menjelaskan para member. Setelah berlari panjang dari taman tempat ia menenangkan pikiran ia pun akhirnya sampai dorm.

"Hahh..hahh Gila nggak pernah gue lari sejauh ini" monolog Miselle setelah ia mencapai depan pintu dorm. Tanpa basa basi ia langsung membuka sandi kunci dorm dengan cepat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hidup Kembali sebagai Bintang 🌟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang