2. sekolah

47 8 0
                                    

Kejadian semalam membuat takemichi mendapat luka yg cukup parah. Bukan hanya pada fisik nya tpi juga mental nya.
Kini takemichi sedang berada di sekolahnya. Ia menginjak kelas 5 SD.
Michi terkenal dengan anak yg berprestasi, pintar, ramah, baik walaupun sedikit pendiam. Banyak prestasi yg ia peroleh tpi tak satu pun bisa membuat sang ibu tersenyum.

Di kelas michi hanya merenung di bangku nya. Sekali kali ia menatap langit yg terlihat di jendela sana. Menatap burung2 yg terbang dengan bebas tanpa peduli sekitarnya.

'Bahkan hidup burung2 itu lebih baik dri pada hidup ku... "Batin nya.

"Andai aku terlahir menjadi burung.. " ucapnya lirih

//puk

Pundak michi di tepuk oleh seseorang di belakang. Michi lantas menoleh untuk melihat siapa yg menepuk pundak nya. Hinata berdiri tegak di belakang michi sembari berkata

"Kau ingin jadi burung? " tanya gadis itu

"Ya.. Hidup burung bahkan lebih baik.. " jawab michi

"Haha! Hidup menjadi burung itu kadang lebih buruk loh" respon hina kpd ucapan michi tdi

"Hah?.. "

Hina lantas duduk di meja michi lalu menatap jendela disana.

"Diluar sana banyak burung2 yg mati karna kelaparan, dibunuh. Burung juga banyak di perjual beli kan dengan sembarang. Di ambil trs di taruh kandang" jelas gadis itu

"Sering juga di buru loh" lanjut nya

"Mau jadi burung chi? " tanya hina dengan menatap michi

"Enm... " michi binggung mau jawab apa. Perkataan hina ada benarnya juga jika dipikir.

"Hahaha sekarang sdh ngerti kan? " tawa hina

"Bersyukur saja chi, ada org yg hidupnya bahkan lebih buruk dri mu" nasehat hina membuat michi tersadar. Ia juga berpikir demikian. Tapi.. Siapa yg hidupnya lebih buruk dari nya?

//kringgg kringgg kringgg
        Waktu jam pertama telah dimulai

Suara belum sekolah memecah pembicaraan michi dan hina. Terdengar sudh waktunya jam pertama di mulai

Hina kembali ke tempat duduknya dan michi masih saja diam memikir kan hal tdi.
Seorang guru masuk ke kelas michi membuat murid2 lain berhamburan duduk di bangku nya

Sang guru yaitu Bu Hanida adalah wali kelas sekaligus guru b ingg kelas michi.

"Anak2 sekarang ada lah pembagian nilai ulangan kemarin ya. Nanti tolong tunjukkan ke orang tua kalian masing2" jelas Bu Hani.

"Heee nilai ku brp yaa... "

"Semoga nilai ku baik2 sajaa"

"Loss"

Murid2 itu trs saja Berbicara tanpa henti sampai Bu haji akhirnya mulai membacakan hasil nilai ulangan.

"Tenang anak anak ibu akan bacakan nilai kalian dulu"

"Fuyumi 68"

"Wina 88"

"Ela 76"

Dan seterusnya sampai akhirnya nama michi terpanggil.

"Takemichi 100"

Sontak sekelas kaget mendengar angka 100 itu. Kelas itu pun penuh dengan tepuk tangan dan sorakan untuk michi. Michi hanya tersenyum mendengar angka 100 itu.

"Selamat ya chiii"

"Kau memang pintar chi! "

"Wahh 100 lagi nii"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hanya Milikku [Maitake] [TokyoRevengers] BlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang