Hari ini adalah hari paling istimewah bagi semua orang, terutama bagi seorang anak yang sangat mencintai ayahnya, namun berbeda dengan gadis cantik bernama tari, hari ini tari pergi kesekolah seperti biasanya, ia menduduki bangku sekolah menengah atas, di umur remaja ini tari sangat suka belajar bayak hal, berteman dengan banyak orang, bersosialisai di sekolah dan tari anak yang sangat ceria..
Tari menghampiri nazwa yang sedang melamun
"Lagi apa nazwa? Tanya tari penasaran
"Oh aku sedang memikirkan kado untuk ayah aku, sekarang kan hari ayah aku mau merayakan bersama keluargaku, jawab nazwa
"Jadi apa yang akan kamu beri pada ayahmu, ucap tari
"Aku akan membelikan ayahku dasi, pasti ayahku suka, sahut nazwa dengan ekspresi bahagia
Tari hanya ikut tersenyum
"Kalo kamu sih tari mau belikan ayah kamu apa, tanya nazwa
"Aku akan membelikan sesuatu untuk ayah aku, tapi rahasia kamu tidak boleh tau, jawab tari sambil tertawa..Semua murid di kelas antusias membicarakan hari ayah, mereka sibuk membelikan barang untuk ayahnya, ada yang membuat puisi untuk ayahnya ada yang memberikan makanan sebagai ucapan kasih sayang, ada juga yang tidak peduli dengan hari ayah, tapi tari hanya diam, tari sibuk memikirkan apa yang akan ia lakukan saat hari ayah ini, sementara di luar cuaca akan hujan ia tidak tau harus membeli apa untuk ayahnya..
Pulang sekolah..
Bel berbunyi tanda sekolah sudah selesai, semua murid berhamburan keluar kelas, benar saja hujan sangat deras, tari melihat banyak temanya yang di jemput oleh kedua orang tuanya ada yang mengunakan mobil ada yang mengunakan motor sambil mengunakan jas hujan dan ada juga yang menjemput mengunakan payung, tari hanya tersenyum ketika temannya menyapa dirinya..
"Tari aku pulang duluan yah, ucap teman tari
"Iyaa hati hati,, sahut tari..Hujan semakin deras tari tidak mungkin menunggu hujan berhenti pasti itu sangat lama dan semua temanya sudah pulang, dengan terpaksa tari harus berjalan kaki sambil hujan hujanan, di pertengahan jalan tari melihat toko bunga dan memutuskan untuk meneduh disana, pandangan mata tari tertuju pada bunga yang indah, tari tidak tahu apa nama bunga itu tapi bunga itu menarik perhatian tari, tari masuk ke dalam toko bunga..
"Halo selamat siang ka, ucap penjual bunga bunga.
"Halo ka aku mau beli bungga ini, berapa harganya, tanya tari
Penjual bungga itu pun tersenyum sambil mengambil bungga yang tari inginkan..
"Ini lima pulih ribu ka, ucap penjual bunga
" Ya udah ka aku mau beli ini satu iket saja. Tari menerima bungga itu lalu kembali ke luar toko untuk melanjutkan perjalanan pulang.Baju tari basah kuyup, tari terus berjalan tapi ia berpikir untuk mampir ke tempat ayahnya, ia ingin merayakan hari ayah seperti teman temannya juga, beberapa saat berlalu tibalah tari di tempat ayahnya.
(Pemakaman umum)
Tari duduk di samping makam ayahnya, tari membersihkan makam ayahnya, di elus batu nisan ayahnya sambil tersenyum.
"Selamat hari ayah, tari cuma bisa doain ayah semoga tenang di alam sanah, tari sayang ayah, tari bawakan ayah bunga loh, ini bunganya cantik ayah pasti suka, ucap tari sambil menaburkan bunga..
"Tari bangga punya ayah yang sangat menyayangi tari lebih dari apapun, maaf tari belum jadi apa apa saat ayah masih hidup, tapi tari akan membuktikan bahwa tari bisa menjadi apa yang ayah katakan dulu, ayah selalu ada di hati tari, maaf juga tari hanya bisa membelikan ayah bungga ini, tapi doa dari tari tidak akan pernah putus untuk ayah, ucap tari sambil tersedu sedu, suara isak tangis yang pilu..Tari si gadis baik hati di kenal ceria oleh teman temanya dan orang terdekatnya tapi siapa sangka gadis ceria itu ternyata gadis malang yang tidak memiliki orang tua, ibunya meninggalkan dirinya sejak kecil, tari hanya di besarkan oleh ayahnya, seorang ayah yang berperan sebagai ibu dalam hidup tari namun semenjak masuk sekolah menengah atas ayahnya sakit hingga meningal dunia, tari sangat terpuruk ia tidak memiliki siapa siapa, namun dorongan ayahnya untuk tari agar menjadi orang yang kuat, mandiri dan sukses ayahnya terus memberikan semangat pada tari semasa hidup, dengan bermodalkan warisan dari ayahnya, rumah, uang dan harta lainnya tari masih bisa bertahan hidup sampai ia dewasa nanti, tari percaya pada dirinya sendiri bahwa ia bisa melakukan semuanya dan menjalankan semua kehidupanya..
Semenjak ayahnya pergi tari lebih belajar dengan giat agar dia mendapatkan beasiswa untuk kuliah dan ingin membangkakan ayahnya, walaupun ia tidak memiliki siapa siapa tapi tari masih memiliki dirinya sendiri dan orang yang baik di sekitarnya..
Hari hari berikutnya tari mulai ceria seperti biasanya, teman teman tari sangat menyukai sifat tari yang baik hati.. begitulah lika liku hidup tari, walaupun tari di ambang kesulitan tapi ia menjalani semua itu dengan bersabar dan berserah diri pada kehendak tuhan semuanya pasti ada jalan.