Part 4

38 3 0
                                    


Di balik kata Istiqomah dalam taat tersirat makna kesungguhan yang tidak pernah lelah, Pengorbanan yang tidak terhitung kesabaran yang tiada tara dan keikhlasan yang tiada terukur...

~~~

Ditengah dinginnya udara malam seluruh santri maupun santriwati lainnya dibangunkan untuk menunaikan ibadah shalat tahajjud, seperti saat ini Ara beserta teman-temannya berjalan menuju masjid pesantren mereka semua akan melaksanakan Sholat tahajjud berjamaah dengan santri dan santriwati lainnya, dilanjut kegiatan rutin hingga setelah sholat
subuh baru mereka bisa istirahat untuk mandi atau kegiatan yang lainnya sebelum beraktivitas.

"Dinda menurut kamu gus Bidzar gimana orangnya?" tanya Ara pada sahabatnya saat mereka sedang berjalan menuju kamar setelah selesai kegiatan.

"Pastinya ganteng banget, sholeh, pinter, tapi minusnya cuek banget  mungkin kalo punya pasangan sih bakal romantis kali ya kayak cerita di novel gitu deh Ra" jawab Dinda sambil menatap Ara.

"Emang seyakin itu orang cuek bakal romantis kayak di novel-novel" ujar Ara tidak percaya namun mendapat anggukan dari sahabatnya.

"Yee itumah kamu aja yang halu" balas Ara mendengus kesal. 

"Naksir nih ceritanya sahabat aku emang yang dulu udah bisa lupa ya kak" ujar Dinda mencolek dagu Ara berniat menggodanya.

"Ish tau deh Dinda mah ngeselin" Ara mempercepat langkahnya meninggalkan Dinda yang terkekeh dibelakangnya, sahabatnya itu berlari mengejarnya berusaha mensejajarkan  langkahnya.

"Ra tungguin dong capek nih kejar kamu terus mana masih gelap lagi padahal abis subuh ARAAAAAA TUNGGUIN" Teriak Dinda terus berlari mengejar Ara.

Sesampainya dikamar Ara langsung mengambil peralatan mandinya ia tidak sadar bahwa Dinda berdiri diambang pintu dengan peluh dan nafas yang terengah-engah.

"Ampun deh Ra kamu ninggalin aku"ujar Dinda lirih duduk ditepi kasurnya.

Beberapa menit kemudian teman mereka yang lain baru saja datang.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam kalian habis keliling ya?" tanya Ara menatap mereka semua Renatha dan yang lainnya.

"Iya hehe udara pagi seger banget disini dingin" jawab salah satu dari mereka yang bernama Nadira.

"Oke Ara mandi dulu deh bye semuanya sama Dinda jelek" ejeknya saat ia melewati sahabatnya.

"Kenapa Din?"

"Lagi berbunga bunga hatinya Re" ujarnya.

Renata terkekeh mendengar penuturan sahabat Ara yang tak lain adalah Dinda.

~~~

Pagi sekali Ara pergi ke kampus untuk mengurus sesuatu bersama Dinda, Aulia, dan juga Renata mereka berangkat bersama menaiki angkutan umum. Sesampainya dikampus mereka berpencar Aulia bersama Dinda karena mereka ada jam kuliah dan jurusan mereka sama, sedangkan Ara bersama Renata keruang dosen.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu mengalihkan pandangan seorang dosen tampan yang tengah membaca beberapa kertas yang berisi beberapa informasi.

"Masuk"ujarnya dengan merubah posisi duduknya.

"Permisi pak ehmm ada perlu apa ya saya dipanggil kesini?" tanya Ara mewakili Renata mereka duduk berhadapan dengan dosen tersebut.

"Gini apa kalian sudah mencari rumah sakit yang cocok untuk kalian koas setelah lulus wisuda nanti kalau belum saya ingin menawarkan di rumah sakit tempat saya bekerja kalau kalian mau"ujar dosen tampan itu yang bernama Muhammad Adzam Abidzar alias gus mereka sendiri.

Tentang AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang