Chapter sebelumnya ada di akun lama aku JaemsungSupremacy.
Jaemin meremas ponselnya kuat saat lagi-lagi ponsel suami manisnya itu tak dapat dihubungi. Sudah sejam yang lalu ia sampai di mansion mewah miliknya, dan sudah sejam pula ia mencari keberadaan lelaki manis itu.
"Jaemin." Suara Renjun yang memasuki ruang tengah dimana Jaemin berada membuat pria tampan itu bergumam, ia melirik kearah Renjun yang tidak datang sendiri tetapi bersama kekasihnya yang tak lain dan tak bukan adalah Jeno.
"Kau sudah menemukan dimana Jisung, hyung?"
"Ya, Jisung berada di Dreamer. Salah satu club malam yang lumayan dekat dengan kantornya." Renjun menjawab dengan cepat, saat melihat Jaemin yang terlihat begitu khawatir.
"Club malam?"
"Benar hyung. Dia pergi bersama Haechan dan Beomgyu, teman kerjanya." Jeno membantu Renjun menjelaskannya kepada Jaemin.
Jaemin sontak langsung beranjak dari sofa yang ia duduki.
"Kalian pulanglah." Suara Jaemin terdengar begitu dingin.
"Kami bisa bersamamu kesana untuk menemukan Jisung kan? Ayo kita pergi bersama." Ajak Renjun yang diangguki oleh Jeno.
"Tidak. Kalian pulang saja, aku akan mengurus suami nakalku itu sendiri." Jaemin melewati Renjun dan Jeno begitu saja, meniggalkan kedua orang itu yang saling tatap.
"Kita tidak mengikuti Jaemin hyung?" Tanya Jeno pelan, saat mendengar mobil Jaemin meninggalkan parkiran mansion mewah itu.
"Tidak, Jaemin tidak ingin kita mencampuri urusannya. Sebaiknya kau ku antarkan pulang kerumah." Renjun lantas menarik tangan Jeno untuk pergi dari mansion milik Jaemin.
•
•
•
•
Jisung mengira dia akan langsung pulang saat segelas mojito ia habiskan. Nyatanya, kedua sahabatnya itu masih menahannya disana hingga tiga gelas Mojito benar-benar ia habiskan.
Walaupun Haechan menyewa sebuah ruangan untuk mereka sendiri, tetap saja dentuman musik yang begitu keras tetap terdengar oleh mereka. Jisung yang sudah merasa sedikit mabuk kembali memesan wisky, ia benar-benar ingin berpesta bersama teman-temannya malam itu. Hingga saat seseorang menahan lengan kanannya, Jisung menoleh dan mengamati wajah seseorang yang tidak begitu jelas ditengah penerangan yang terlampau redup dan warna-warni lampu yang berubah cepat.
Haechan dan Beomgyu yang masih sadarpun, hanya terdiam saat orang yang menahan lengan Jisung itu menatap mereka tajam.
"Minumannya sudah dibayar?" Pria itu menatap seorang pelayan yang nampak melayani mereka didalam ruangan itu.
"Sudah tuan." Balas sang pelayan.
Jaemin, orang yang menahan lengan Jisung tadi pun langsung menarik lelaki manis itu pergi tanpa mengatakan apapun. "Hentikan! Siapa kau berani menyeretku seperti ini?" Protes Jisung saat tarikan itu tak berhenti walaupun mereka sedang menuruni tangga.
Hingga tiba pada lantai 1, dimana penerangan ditempat itu lebih baik hingga Jisung mengenali dengan cepat siapa orang yang menariknya.
Jaemin bungkam, hingga tiba didepan mobilnya, ia mendorong Jisung untuk masuk terlebih dahulu. Mereka duduk bersama, dengan Jaemin yang mengendarai mobil mewahnya. Tatapannya tajam mengarah kedepan, rahangnya tampak mengeras.
Jisung tau, Jaemin pasti marah besar kepadanya. Maka dari itu ia hanya terdiam sambil berusaha sepenuhnya sadar dari pengaruh minuman yang ia teguk beberapa kali tadi.