07

815 115 19
                                    

Typo bertebaran
Alur gaje



Jevin baru aja pulang dari sekolahnya dan mendapati rumahnya tersebut sedang sepi.

Kemana para anak kosan ayahnya itu pikirnya karena biasanya jam segini beberapa dari mereka sudah ada di rumah.

"Mungkin urusannya belum pada selesai kali ya!" Cowo manis itu mengedihkan bahunya lalu berjalan menuju kamarnya yang ada di lantai atas.

Di dalam kamar setelah cuci kaki dan ganti baju Jevin milih buat baring di kasur sambil bermain hp, sekedar mengecek semua sosial media miliknya setelah itu ia membuka galeri dan menatap foto seseorang yang telah ia ambil secara diam-diam.

"Kenapa ganteng banget sih, kan Jeje jadi suka uh..." Jevin gemas sendiri menatap foto orang tersebut.

Lalu kedengaran suara motor dari halaman depan rumahnya, mungkin salah satu dari anak kos ayah sudah pulang.

Anak pak Dimas itu beranjak menuju balkon kamarnya yang memang berhadapan langsung dengan halaman depan.

Dengan sedikit kepo Jevin mengintip siapa gerangan yang datang.

Senyumnya mengembang saat melihat ternyata kakak crush-nya lah datang, namun tak lama senyum itu luntur saat melihat bahwa orang yang di sukainya itu tak datang sendiri melainkan bersama seorang cowo lain yang bukan anak kosan ayah.

"Siapa ya?" Ucapnya penasaran.

"Teman kah atau pacarnya? Kok baru liat ihh" oke sepertinya anak pak Dimas tak suka dengan kehadiran cowo yang datang bersama crush-nya itu karena keduanya terlihat begitu dekat dan hemm... Terkesan mesra.

'ish siapa sih dia kok kayak gitu banget sama kakak crush, ck kalau itu pacarnya berarti... Ihh...' dengan kesal Jevin kembali masuk ke dalam kamarnya dan langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur.

Ranum cowo manis itu sudah maju beberapa senti, menandakan jika ia benar-benar kesal.

'kalau itu pacarnya, terus Jeje gimana?' batinnya

'eh... Tapi kan Jeje bukan siapa-siapanya juga, ish...

Jevin menggigit kukunya

Tok

Tok

Tok

Pintu kamar Jevin di ketuk, dengan malas cowo manis itu beranjak dari kasurnya menuju pintu.

"Eoh bang Markus! Baru pulang?" Ujar Jevin ketika pintu terbuka dan menampilkan sosok si cowo blasteran.

Markus tersenyum "iya Je~ baru aja pulang bareng yang lain"

Jevin mengangguk "terus ada apa bang? Kok tumben nyamperin ke kamar Jeje"

Markus lagi-lagi tersenyum "ini Abang sama yang lain ada bawa pulang banyak makanan sama minuman. Jadi mau manggil kamu buat makan bareng, yuk kebawah" ajak cowo blasteran itu.

Jevin tampak ragu menerima ajakan itu mengingat tadi crush pulang bersama seorang cowo dan pasti sekarang cowo itu juga ada di bawah.

'duh mau nolak tapi Jeje ngga enak'

"Hemm.... bang Markus duluan aja, Jeje mau nyelesain tugas dulu habis itu baru nyusul kebawah" alasan Jevin, yang tentunya bohong.

"Oh yaudah, tapi ingat nanti turun ya"

"Iya bang"

Markus pun turun kebawah, sementara Jevin tampak bingung harus kah ia turun atau tidak.

'kalau turun takut tambah kesel tapi kalau ngga turun ngga enak juga, ish... Jeje pusing'.

Dan akhirnya setelah berpikir lumayan lama Jevin pun memilih untuk turun kebawah.

"Loh Je~ kok bengong di situ? Ayo kesini gabung sama kita!" Panggil Nico yang tidak sengaja melihat Jevin berdiri di ujung tangga sambil menatap ke arah dia dan teman-teman kosannya yang lain.

"Ah... Iya kak" ucap Jevin tersentak, lalu penghuni termuda di rumah pak Dimas itu pun melangkah mendekati cowo-cowo yang lebih tua darinya itu.

Jevin duduk di samping Haikal, dengan mata yang sibuk menjelajah ke segala arah.

'cowo yang Jeje liat tadi mana ya? Apa udah pulang?'

"Ini Je~" Renal yang duduk di hadapan cowo manis itu meletakkan beberapa macam makanan juga satu cup minuman di depan anaknya pak Dimas itu.

"Makasih kak" ucap Jevin yang di balas senyum oleh si cowo Chinese.

"Oh iya Je~ kenapa tadi ngga langsung kesini! Kenapa malah berdiri di ujung tangga?" Tanya Markus yang duduk di samping Nico.

"Itu... Jeje kaget aja liat makanan yang kakak-kakak bawa, banyak banget soalnya" dusta Jevin karena sebenernya tadi ia lagi nyariin keberadaan cowo yang dateng sama crush-nya.

Keempat cowo yang lebih tua di sana terkekeh.

"Ya, soalnya tadi kita pada bawa makanan dari luar Je~ dan ngga tau kalau bakalan kaya gini" kata Haikal di angguki oleh yang lain.

"Oh... Terus mas Jay mana? Kenapa ngga ikut gabung?"

"Lagi ganti baju Je~ tadi bajunya ke tumpahan minuman"

Mereka pun lanjut ngobrol sambil nikmatin makanan serta minuman yang ada.

~~KPD~~

Lagi ngga mood tapi di paksain up jadi gini deh hasilnya, semoga suka ya!!!

Kosan Pak Dimas [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang