Level 3

339 71 20
                                    

Maap telat upnya kebangetan :')

Selamat membaca ^^ semoga hari ini kamu terwonhyun-wonhyun  😍😍

Dahyun baru tahu kalau Wonwoo menyukai milkshake melon yang dia bawa, terbukti bagaimana kadar kesukaannya bertambah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahyun baru tahu kalau Wonwoo menyukai milkshake melon yang dia bawa, terbukti bagaimana kadar kesukaannya bertambah.

Meski totalnya masih minus, tetapi ini adalah sebuah pencapaian besar. Pada akhirnya dia bisa meningkatkan hubungannya dengan Wonwoo.

“Milkshakenya untukmu saja. Biar aku minum kopinya,” Dahyun dengan relaㅡsangat sangat relaㅡ memberikan milkshakenya dan mengambil kopi yang sempat terabaikan.

“Bukankah kamu punya penyakit lambung?” tanya Wonwoo sinis.

Sudut bibir Dahyun berkedut.

Ingat saja kau ya.

Dahyun mengubah ekspresi dan tersenyum lebar.

“Sebenarnya, tidak masalah kalau aku minum sedikit. Lagipula sudah lama juga aku tidak minum kopi. Tiba-tiba aku ingin minum kopi,” Dahyun mengeluarkan segala alasan yang terpikirkan oleh. Tujuannya hanya satu, agar Wonwoo mau menerima milkshakenya dan meningkatkan kesukaannya padanya.

Ngomong-ngomong tentang sakit lambung yang Dahyun bicarakan sebenarnya adalah penyakit yang dia derita di dunia aslinya. Dahyun tidak tahu apakah 'Dahyun' di dunia novel ini punya penyakit lambung atau tidak.

“Hmm.” Wonwoo tampak berfikir serius. Lalu dia mengambil milkshake melon yang ditawarkan Dahyun.

“Aku akan meminumnya.” katanya masih dengan wajah serius.

Dahyun mengangguk penuh semangat. Dia berjanji pada dirinya sendiri, mulai sekarang dia akan membelikan milkshake melon untuk Wonwoo. Kalau bisa, akan dia bawakan sekaligus penjualnya hanya untuk Wonwoo.

Dahyun tertawa dalam hati dengan wajah cengengesan.

Dahyun menyesap kopinya dan mengetes dengan beberapa tegukan, sepertinya masih aman.

Dia mengalihkan pandangannya melihat Wonwoo yang juga meminum milkshakenya, meski hanya setitik, Dahyun melihat perubahan ekspresi di wajah Wonwoo. Kerutan keseriusan di dahinya mulai mengendur.

Dahyun mengerjap penuh kebahagiaan.

“Jadi, karena kamu menerima minumanku, apakah aku bisa melihat buku catatanmu?” Dahyun bertanya penuh harap.

Wonwoo berdeham menggeser milkshakenya meski gelas minuman itu masih ada dalam jangkauannya.

“Bukankah aku sudah mengatakan lebih baik kamu tidak membuang waktu?”

Dahyun berdecak. “Kubilang aku ingin meningkatkan nilaiku. Apa salahnya berusaha?”

Wonwoo menatap Dahyun aneh. Dia tahu jelas sistem sekolahnya termasuk sistem pelajaran R class, mereka tidak pernah dituntut untuk mendapatkan nilai baik atau prestasi di luar sekolah, asalkan kehadiran memenuhi syarat dan memberikan uang dalam jumlah besar kepada sekolah semuanya akan aman.

Lovelling Up! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang