Kau Kenapa?

132 22 6
                                    

Namun-

Saat Riku akan keluar dari kamarnya tiba-tiba ia sudah menabrak orang tepat berada diambang pintu kamarnya

"Eh?, Sobo!? " Riku~

Sang nenek cukup terkejut melihat surai merah yang langsung keluar tanpa aba-aba

"Riku-kun" Sobo~

"Ada apa Sobo kemari? " Riku~

"Ahaha...Sobo hanya ingin berbaikan lagi dengan cucu manis Sobo, aku tidak berani berbicara dengan Tenn-kun, kelihatannya dia yang sangat marah dengan Sobo" ucap sang nenek mencoba mengalihkan pembicaraan

"Sobo mau aku bantu untuk minta maaf dengan
Tenn-nii? " ucap Riku yang langsung menawarkan bantuannya

'Ck... Siapa yang sudi minta maaf dengannya' batin sang nenek, Riku memiringkan kepalanya "ekhem... Sobo? "

"Ehh.. Iya-iya, mohon bantuannya ya Riku-kun, nanti saat makan siang yaa? " Sobo~

"Baik Sobo, jaa... Aku pergi dulu" Ucap Riku yang langsung beranjak pergi meninggalkan neneknya, kelihatan tangan kanan Riku seperti menggandeng tangan seseorang, tentu saja itu Shun "ternyata dia benar-benar bisa melihatnya"

∘₊✧──────✧₊∘

Tenn berjalan di Koridor bermaksud untuk mencari Riku, namun saat ia berjalan kakinya terasa sangat sakit karena tekanan "ssttt... Sakit sekali" ucap Tenn sembari memegang betisnya yang sakit

Saat Tenn berjalan sedikit terhuyung tiba-tiba sang kakek melihatnya " TENN-KUN"

Tenn segera memalingkan pandangannya mencari asal suara itu "Sofu"

Kakeknya melihat keseluruhan tubuh Tenn, tepat di betis kanannya dan lengan kiri juga tangan kanannya terbalut oleh perban putih "kau baik-baik saja?, kenapa bisa seperti ini?, katakan pada Sofu! "

"Sebenarnya-

" ayo Sofu bantu kau duduk dulu" ucap sang kakek sembari dengan perlahan memapah Tenn untuk duduk di kursi ruang tamu

Setelah duduk dan wajah Tenn mulai lega karena sedari tadi menahan sakit, kakeknya duduk tepat disampingnya "ayo ceritakan! "

"Sebenarnya kemarin malam ada kejadian yang sangat aneh" Tenn~

"Apa maksudmu? " Sofu~

"Saat aku didapur hendak mencuci piring, tiba-tiba saja semua piring berjatuhan dan bangkai tikus jatuh dari atap, itu membuatku lengah dan tanpa kusadari pisau menusuk betis ku dan lengan kiriku" Tenn~

"Apa!?, bagaimana bisa? " Sofu~

"Aku tidak tahu, tapi Shun sudah mengatakan semua alasannya, yang pertama adalah mereka ingin membunuhku karena aku tidak dapat melihat keberadaan mereka, dan yang kedua aku tidak tahu karena belum sempat bertanya dengan Riku" Tenn~

Sang kakek mencoba mencerna seluruh cerita Tenn, ia memahami setiap kata dari cerita Tenn

"Aku mengerti, sekarang kau harus istirahat dulu ya, tidak baik kau terus jalan-jalan dengan kakimu yang masih terluka" Sofu~

"Aku tidak akan lama kok, aku hanya ingin mencari Riku" Tenn~

"Baiklah, hati-hati ya" Sofu menepuk pucuk rambut surai pink pucat dengan pelan, Tenn perlahan berdiri dan meninggalkan kakeknya dari ruang tamu, dengan jalannya yang tertatih terlihat sangat jelas Tenn masih merasakan sakitnya

Disaat kakeknya melihat hingga punggung Tenn menghilang dari tatapannya ia di kagetkan oleh seseorang yang menepuk pundaknya "Sofu!? "

Segera kakek memalingkan pandangannya "astaga, Sobo kau mengagetkan ku"

INDIGO (AU IDOLiSH7)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang