Kembalinya Raden Kian Santang Part 1

996 38 4
                                    

Bismillahirrahmanirrahim. Mohon diingatkan jika ada yg typo
.
.
.
.
Disuatu pagi yang cerah, terlihat ada 2 orang pangeran tengah berlatih bersama beberapa prajurit kerajaan. Suara dentuman pedang terdengar hingga penjuru istana

"Sampurasun Raka" ucap Raja Kerajaan besar Padjadjaran

"Rampes Rayi Prabu" jawab ke2 pangeran tersebut

"bagaimana latihan kalian hari ini Raka?" tanya Surawisesa (Raja Padjadjaran)

"Alhamdulillah, latihan kami hari ini membuahkan hasil dan tidak sia²" jawab salah 1 pangeran tersebut yg bernama Raden Walangsungsang

"syukurlah kalau begitu Raka" ucap Surawisesa

"Sampurasun Gusti Prabu, Raden" ucap seorang emban

"Rampes bibi, ada apa?" tanya 1 pangeran yg lain yaitu Raden Kian Santang

"maaf Raden, Gusti Ratu Ambet Kasih memerintahkan Raden dan Gusti Prabu untuk keruang penjamuan" ucap emban tersebut

"baiklah emban, kami akn kesana" jawab Surawisesa

"baiklah Gusti Prabu, hamba mohon diri, sampurasun" ucap emban

"rampes" jwb Mereka ber3

"mari Raka, kita ke ruang penjamuan" ajak Surawisesa

"mari Rayi Prabu" jwb Raden Walangsungsang dan Raden Kian Santang

Ruang Penjamuan

"Assalamu'alaikum, Sampurasun, Ibunda, Yunda" ucap Raden Kian Santang, Walangsungsang dan Surawisesa

"Wa'alaikumussalam, Rampes" jwb mereka yg ada di ruangan

"kemari lah nak" ucap Ibunda Subanglarang

Mereka duduk di tempat masing²
Skip selesai makan

Wisma Prabu Surawisesa

"Sampurasun Rayi, maaf aku mengganggumu" ucap seseorang dari luar Wisma

"Rampes Raka, tidak apa, masuklah" jwb Surawisesa

"ada apa Raka, tumben sekali kau datang kemari" tanya Surawisesa

"Rayi, aku ingin meminta izin untuk keluar istana" ucap Kian Santang

"untuk apa Raka?" tanya Surawisesa

"aku ingin mengembara dan berdakwah Rayi, sudah sangat lama aku tidak mengembara, pasti diluar sana sudah banyak yg membutuhkan dakwahku" jwb Kian Santang

"baiklah kalau begitu Raka, aku mengizinkanmu" ucap Surawisesa

"terima kasih Rayi" ucap Kian Santang sambil tersenyum

"sama² Raka" jwb Surawisesa dan membalas senyuman Kian Santang

"kalau begitu, aku pamit Rayi, Sampurasun" ucap Kian Santang

"Rampes Raka" jwb Surawisesa

Surawisesa menatap punggung Kian Santang yg makin menjauh, dengan berat hati ia melepaskan Raka kesayangannya itu

"Raka, aku yakin kau akan kembali dengan selamat, tanpa kurang satu apapun" ucapnya pada diri sendiri
.
.
.
.
"ini adalah kesempatan yang bagus untuk membunuh Kian Santang" ucap seorang wanita paruh baya didalam sebuah Goa

"tidak semudah yg kau bayangkan Nenek" ucap seorang pria yg berada disamping kiri wanita paruh baya tersebut

"iya, Yudhakara benar, tidak semudah yg nenek bayangkan, apalagi Pedang Zulfikar masih ada ditangannya" ucap satu laki² yg ada disebelah kanan wanita paruh baya tersebut

Kembalinya Raden Kian SantangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang