Bab 1: Pertemuan

2 0 0
                                    

Buk, bak, buk

Pukulan itu terdengar dan terasa jelas. Pukulan itu berasal dari halaman belakang sekolah. Sesosok murid lain yang tidak terlibat menjadi terlibat dan membantu orang yang dirundung. Dari sanalah yang dirundung, Kyuseisu dan sang penyelamat, Kujo, berteman dan menjadi sahabat sejati.

Sejak saat itu mereka sering bersama, layaknya sahabat yang tidak bisa dipisahkan dari kecil. Mereka pergi-pulang sekolah bersama, makan siang bersama, mengerjakan pulang bersama, dll.

Meski begitu, perundungan yang terjadi terhadap Kyuseisu tetap berlanjut, meskipun Kujo sudah mengancam orang-orang yang merundung Kyuseisu. Mereka menganggap ancaman Kujo hanyalah gertakan saja.

Hingga beberapa hari kemudian setelah ancaman tersebut, Kujo melakukan suatu hal.

"Oi, sudah kubilang kan?" (Kujo)

"JANGAN RUNDUNG DIA LAGI, BODOH!!" (Kujo)

BUK!

...

Pukulan itu merupakan pukulan yang sangat keras.

...

Teman-teman dari ketua kumpulan perundung itu menatap takut. Takut kepada Kujo yang sudah mengamuk dan memberikan ketua mereka luka yang cukup parah.

"S- Sudah Kujo! Berhentilah!" (Teman perundung 1)

"I- Iya! Kasihani lah dia!" (Teman perundung 2)

"Kami a- akan berhenti merundung Yu-kun! Janji!" (Teman perundung 3)

Setelah kejadian tersebut, sayangnya perundungan pada Kyuseisu tidak berhenti. Mereka melakukan perundungan lebih jarang dan diam-diam. Kyuseisu juga disuruh menutup mulut atas berlanjutnya perundungan ini.

Disuatu hari, setelah Kyuseisu selesai dirundung oleh sekelompok perundungnya..

"Aduhh, mereka kenapa sih masih merundungku" (Kyuseisu)

Kyuseisu tetap berjalan sambil mengelus luka-luka yang didapatkan dari perundungan.

...

Kyuseisu menabrak seseorang. Ia merasakan suatu "sensasi" dari tabrakan tersebut. Ia merasa hangat, nyaman & terlengkapi. Kyuseisu sempat termenung karena perasaan-perasaan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Hap!

Seseorang tersebut menangkap Kyuseisu yang terjatuh.

Seseorang tersebut memiliki rambut panjang berwarna oranye, terang, indah dan bersinar.

Kyuseisu terpukau dengan indahnya rambut panjang orang tersebut.

Namun sebelum Kyuseisu sempat melihat wajahnya, orang tersebut sudah berlari.

"M- Maaf!" (Orang berambut oranye)

...

Dalam sekejap orang tersebut menghilang dari jalanan itu.

"Baru saja mau bilang terima kasih.." (Kyuseisu)

"Tetapi, warna rambutnya tadi.. sangat.. indah..." (Kyuseisu)

"Ah.. semoga suatu hari nanti ketemu lagi" (Kyuseisu)

"Okelah, sudah cukup melamun, saatnya lanjut berjalan ke rumah" (Kyuseisu)

Kyuseisu pun lanjut berjalan menuju rumahnya sambil memikirkan orang yang langsung menghilang tadi. Bagaimana juga ia dapat berhenti memikirkannya? Ketika ia baru saja merasakan perasaan-perasaan tadi.

Sesampainya di depan rumah, ia melihat Kujo yang panik seperti sedang mencari sesuatu yang hilang.

"Yu-kun! Kamu lihat kucing tidak?" (Kujo)

Kyuseisu terkejut karena bajunya ditarik sesaatnya ia baru sampai.

"Mana kutahu! Lepaskan bajuku.." (Kyuseisu)

"Lagipula, sejak kapan kamu mau memelihara kucing? Baru tahu juga aku" (Kyuseisu)

Namun, Kujo tetap menarik bajunya dan menggerakan Kyuseisu kedepan dan kebelakang.

"Aaaah!! Yang penting kamu lihat tidak???!" (Kujo)

Kyuseisu pusing,

"K- Kujo berhentilah!! Gimana caranya aku jawab kamu jika kamu beginikan aku?!" (Kyuseisu)

Kujo terhenti. Kyuseisu pun menghela nafas sambil meredakan kepalanya yang sudah mau melayang karena Kujo tadi.

"Memangnya kucingnya gimana? Jelas sedikit lah" (Kyuseisu)

"Kucingnya berwarna oranye, matanya hijau, tubuhnya lumayan kecil" (Kujo)

...

Oranye?..

Kyuseisu terdiam karena kepalanya terisi oleh orang tadi lagi. Membayangkan bagaimana wajahnya. Cantik? Elegan? Imut? Entahlah.

"YU-KUNNNN!!! JADI ADA LIHAT ENGGAKK???!!!" (Kujo)

Kyuseisu terkejut. Terputus dari lamunannya.

"Ish kamu ini, malah melamun. Gaada ya?" (Kujo)

"Eh- ah- iya, gaada" (Kyuseisu)

"Mikirin apa sih kamu? Sampai melamun begitu?" (Kujo)

"G- Gaadaaa, cuma melamun aja wkwk" (Kyuseisu)

Kujo menatapi Kyuseisu yang terlihat meragukan dengan serius.

"Beneran? Gaada?" (Kujo)

Kyuseisu mengangguk dengan kuat, berharap Kujo berhenti mempertanyakannya.

"Hm, okelah" (Kujo)

...

"Meoww.." (Kucing?)

Kujo dan Kyuseisu mencari sumber suara. Mereka menemukan kucing yang baru bangun dari tidur siangnya. Kucing itu sesuai deskripsi yang diberikan oleh Kujo tadi.

"Itukan?.." (Kyuseisu)

"NAH INI KUCING YANG GW CARI!!" (Kujo)

Mereka bergegas mendekati kucing tersebut. Dengan perlahan, Kyuseisu mengelus kepala kucing dan Kujo mengelus tubuhnya.

"Lucu banget kucing ini~ kawaii~" (Kyuseisu)

"Meong~" (Kujo)

"Meongg!!~" (Kucing oranye)

"Ihh lucu banget, pengen gw bawa pulang deh" (Kyuseisu)

"Enak saja, kucing ini punya gw" (Kujo)

...

Kyuseisu dan Kujo berlari cepat mengambil "alat" yang dapat dipakai untuk membawa kucing itu.

Sesampainya di dalam rumah, Kyuseisu langsung menemukan tote bag yang kira-kira dapat menampung si kucing tadi.

"Hah! Jackpot." (Kyuseisu)

Sedangkan Kujo, ia tiba di supermarket terdekat. Panik. Berlari kesana-kemari mencari apapun yang setidaknya dapat menampung kucing tadi.

"Aduhh mana ya" (Kujo)

Akhirnya, Kujo memutuskan untuk mengambil keranjang dari supermarket itu.

"MBAK! KERANJANGNYA SAYA PINJAM DULU YA!!" (Kujo)

"EH- ANAK KECIL! KURANG AJAR! KEMANA KAMU! JANGAN BAWA LARI KERANJANGNYA!!" (Mbak supermarket)

Tanpa memedulikan, Kujo bergegas berlari kembali ketempat kucing tadi.

Sesampainya ditempat, terlihat Kyuseisu sudah hampir memasukkan kucing itu kedalam tote bagnya. Kujo terlambat. Kucing itu sudah diambil Kyuseisu terlebih dahulu dari dia. Kyuseisu langsung bergegas lari menuju ke arah entah kemana.

"Yes! Aku berhasil mendapatkan kucing kawaii ini!~" (Kyuseisu)

Setelah Kyuseisu mendapatkan kucing tersebut, ia merasa senang dan puas. Ia bersembunyi terlebih dahulu sebelum pulang, agar Kujo tidak dapat menemukannya dan merebut kucing barunya itu. Kyuseisu pun pulang dengan hati bahagia.

××××××××
To be continued...

An Unexpected Adventure (Stolen Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang