Anak yang bekerja keras untuk mengabulkan keinginan adiknya

1 0 1
                                    

Di pagi hari ini matahari sedang tersenyum sangat lembut, dan burung kenari berkicau-kicau dengan sangat indah, dan sang awan melindungi setiap insan di dunia ini. Di sebuah desa, terdapat seorang dua anak yang bernama Dito dan adik nya yang bernama Retno, Dito mengambil tasnya dan bergegas keluar rumah untuk mengeluarkan sepeda butut peninggalan ayahnya. Dengan tergesa-gesa ia mengayuh sepedanya ke rumah Pak Rt, untuk mengambil jatah koran yang ia loperkan.

Sambil mengayuh sepedanya, ia teringat ibu dan bapaknya yang telah meninggal sejak satu tahun yang lalu. Ketika bapak dan ibunya sedang mendorong gerobak sampah di dekat rumah, saat pagi buta, dan tiba-tiba ada sebuah mobil truk yang melaju sangat kencang ke arah ibu dan bapak, dan mobil truk itu menabrak ibu dan bapak hingga ibu dan bapak tewas di tempat, dan setelah menabrak ibu dan bapak, mobil itu masih melaju sangat kencang ke arah dinding jembatan layang itu, lalu mobil truk itu menabrak ke dinding jembatan layang itu, karena sopirnya sedang mengantuk.

Sejak itulah Dito berusaha untuk mengurus adiknya sendiri di rumahnya.

Beberapa tahun kemudian Dinas Sosial sering datang ke rumah Dito untuk membawa Dito dan Retno ke panti asuhan. Tetapi karena Dito dan Retno dipisahkan, Dito dan Retno melarikan diri dari kantor Dinas Sosial itu. Berhari-hari kemudian mereka tinggal di pinggir jalan dan mencari jalan pulang untuk pulang ke rumah nya, hingga akhirnya Dito menemukan kembali rumah dulunya, dan Dito pergi ke rumah pak Rt untuk memohon-mohon kepada warga kampungnya, agar tidak melaporkan mereka berdua lagi ke Dinas Sosial. Dan semua warga dan pak Rt menyetujuinya.

Setelah mengambil koran di rumah pak Rt dan mengantarkannya, Dito kembali ke rumahnya. Dilihatnya Retno sudah bangun dan telah mengenakan seragam sekolah nya. Tetapi wajah Retno terlihat sangat sedih.

"Wah, sudah ganteng kok masih cemberut sihh...? Maafkan Kakak ya dik, Kaka tadi tidak sempat membangunkan adik," kata Dito sambil menarik handuknya, untuk bersiap-siap untuk mandi.

"Kak, tau tidak sekarang tanggal berapa?" tanya Retno pelan-pelan.

Lalu Dito menatap ke arah kalender itu, kalender itu juga sedang dilihat oleh Retno. "Tanggal 27 ya...?"kata Dito.

"Apa kakak lupa ya hari ini hari apa?" Tanya Retno ke Dito.

Lalu Dito terdiam sebentar sambil menatap ke arah atap, dan sambil berpikir. Lalu Dito menjawab, "Sebentar ya dik, Kakak mau mandi dulu."

Sebenarnya Dito ingat kalau hari ini hari apa. Tetapi ia berpura-pura lupa ke adik nya. Ia tahu kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya Retno. Dan biasanya Retno meminta dibelikan kue dan es krim kepada ibu. Dada Dito terasa sangat sakit, karena ia belum punya uang sama sekali untuk membelikan hadiah kepada Retno. Bayaran loper koran baru akan dibayarkan 3 hari lagi.

Begitu Dito keluar dari kamar mandi, Dito berkata kepada Retno, "Oh Kakak ingat dik. Pasti ulang tahun adik ya...? Selamat ulang tahun ya dikkk yang kakak sayang dan Kaka cintai. Semoga sehat selalu, di beri rezeki yang lancar, dan tambah pintar juga di sekolah nya ya dikk."

Retno pun sangat senang dan berterima kasih kepada kakak nya, yang telah mendo'akan adik nya, dan mengucapkan ulang tahun nya. Dan Retno berkata ,"Terima kasih ya kak, kakak emang kakak yang paling baik", sambil tersenyum sangat lebar dan bergembira.

"Kak Retno ingin kue dan es krim boleh tidak?...., yang biasanya Ibu belikan untuk Retno saat Retno ulang tahun....," kata Retno yang sambil merengek.

Dito terdiam sambil mengenakan seragamnya. Otaknya berputar-putar mencari alasan, karena Dito tidak punya uang sama sekali.

Dan akhirnya Dito menjawab,"Hmmm.. ya sudah deh nanti setelah pulang sekolah kita beli es krim ya... Sekarang sekolah dulu saja yang pintar yahh dik."

"Beneran nih kak, kakak gak boong kan??.." kata Retno sambil tersenyum muka serius.

Dito pun menjawab," iya lah dik, masa kakak boong sihh.., kan kalau boong dosa dik..", kata Dito sambil mengangguk kepala nya pelan-pelan.

Hari ini Retno pulang lebih siang dari pada Dito, karena ada les di kelas nya. Dito mengayuh sepedanya ke pasar setelah pulang sekolah. Dilihatnya ada sebuah toko kue ulang tahun yang di pinggir jalan, dan Dito melihat kue ulang tahun yang bagus dari etalasenya. Dan Dito pun melihat kue tersebut, tetapi harga satu buah kue bisa untuk membeli lima kilo gram beras putih. Ia pun melihat toko itu sangat sepi. Lalu tiba-tiba berkelebat niat jahat di benaknya. Ia masuk ke dalam toko kue ulang tahun itu dan mengambil satu buah kue ulang tahun yang bagus untuk Retno.

Lalu Dito pun langsung berlari keluar toko itu sekencang-kencangnya mungkin hingga ia sampai di depan rumahnya. Dan ia sampai lupa kalau sepedanya tertinggal di depan toko kue ulang tahun yang tadi.

Ternyata setelah Dito sampai di depan rumahnya, Dito terkejut karena pemilik tokonya dan warga sekitar sudah menunggu di depan rumah nya sambil bermuka marah.

"Dito, kamu mengambil kue di toko Pak Ujang tanpa meminta ijin ya?", tanya pak RT kepada Dito sambil bernada tinggi.

"Bukan, Pak. Bukan Dito yang ambil kue ulang tahun itu",  kata Dito sambil berbicara gagap.

"Nah itu apa yang kamu pegang di belakang kamu?...," tanya Pak Ujang sambil bernada tinggi juga.

"Maafkan saya, Pak. Karena Retno ulang tahun hari ini. Saya tidak punya uang untuk membeli kue ulang tahun nya, Pak. Saya tidak tega mendengarkan rengekan Retno, Pak. Ini adalah ulang tahunnya yang pertama kali tanpa ibu dan bapak, Pak," kata Dito sambil bermuka sedih, Dito pun hampir menangis di depan rumah nya.

"Tetapi bukan begitu caranya, Dito. Kami setuju untuk menjaga kamu dan adik mu di kampung ini. Dan kami sudah menganggap kamu seperti anak-anak kami," kata Pak RT sambil mengelus pundak nya Dito.

"Maafkan saya, Pak Ujang, Pak RT, warga-warga sekalian. Maafkan saya yang tidak tahu diri ini," kata Dito sambil menangis.

"Ya sudah. Bawalah kue itu untuk Retno, asal kamu tidak mengulanginya lagi yaa...," kata Pak Ujang.

"Terima kasih, Pak Ujang. Tetapi bolehkah saya meminta tolong? Tolong jangan cerita ke Retno tentang perbuatan saya ini ya, Pak," kata Dito sambil memohon.

"Tenang saja. Kami tahu bagaimana kamu berusaha menjaga adikmu selama ini. Jagalah dengan baik ya," kata bapak-bapak itu sambil beranjak pergi.

~TAMAT~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

remaja YTime yang mengurus adik nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang