BAB 28

1.3K 24 0
                                    

Apa yang kau tanam, maka itu yang akan kau dapatkan. Bagaimana kau menyikapi orang lain, maka itu yang kau dapatkan.

(Sayap Surga Nya)

*

*

"Ummi, kakak kenapa?" tanya Syahla bergetar sambil memandangi kakaknya yang sangat berantakan itu. Wajahnya begitu kusam dan rambutnya acak-acakan. Sesekali kakaknya itu tertawa sambil menangis.

"Dia mengalami gangguan jiwa, Syahla."

Syahla mendekat sambil menatap prihatin kakaknya. "Kenapa bisa sampai begini, Ummi?"

Zainab menghela napas. "Dia terlalu terpukul karena pria yang dia cintai menikahi wanita lain."

Sekarang baru Syahla terkejut dengan kenyataan dari kakaknya. Syahla tidak pernah menyangka kalau Citra menyukai seorang pria dan bisa depresi karena cinta. Karena yang Syahla lihat dari sifat Citra adalah dia tidak terlalu mementingkan masalah yang berhubungan dengan perasaan.

"Syahla..." Suara parau Citra memanggil Syahla yang berada di samping tempat tidurnya. Tatapan matanya kini sendu seperti orang biasa. Tangan Citra terangkat untuk menggapai Syahla dan tanpa ragu Syahla menyambut tangan kakaknya, lalu menggenggamnya.

"Maafin kakak," ucap Citra dengan napas tercekat.

"Udah aku maafin, kak..."

Mata yang tadi berkaca-kaca itu kini meluruhkan air mata yang begitu deras dari pelupuk mata Citra. Ia mengeratkan genggamannya pada tangan Syahla.

"Kakak udah sering nyakitin hati kamu dan memperlakukan kamu tanpa perasaan, Syahla. Dan sekarang inilah yang kakak dapatkan. Kakak di tinggalkan oleh orang yang paling kakak cintai, hahaha, hiks."

Tawa bercampur tangis itu membuat Syahla semakin prihatin. Ada sedikit rasa takut ketika Citra tiba-tiba memelototi Syahla sambil tangannya mencengkram erat tangan Syahla. Begitu kuat Citra mencengkram tangan Syahla hingga Syahla meringis.

"Dulu Angga suka sama Lo, sekarang Angga di ambil orang lain lagi, Syah, kenapa hidup gue ngga adil gini, hah?!" ucap Citra yang membuat Syahla begitu terkejut.

"Angga..." Syahla menoleh ke arah Zainab, kemudian Zainab mengangguk kepada Syahla.

"Angga, bajingan Lo! Cowok kayak Lo ngga pantes buat hidup! Gue bunuh Lo!" Citra hendak beranjak dari tempat tidurnya, tetapi aksinya di hentikan oleh Syahla dan Zainab. Di lain sisi, Arsyad yang melihat kondisi Citra semakin memburuk akhirnya memencet tombol darurat agar dokter segera datang.

"Lepasin gue! Gue mau bunuh tuh bajingan sama istrinya sekarang juga!" Citra semakin membabi-buta. Namun tak lama kemudian seorang dokter beserta dua perawat masuk ke dalam kamar Citra. Mereka mendekat dan dua perawat itu mengambil alih posisi Zainab dan Syahla, sedangkan sang dokter menyuntikkan bius kepada Citra. Beberapa detik kemudian tubuh Citra melemah dan matanya perlahan terpejam.

Syahla menghela napas tenang. Begitupun dengan Zainab dan juga Arsyad. Mereka memandangi Citra yang terlihat begitu memprihatinkan.

"Untuk saat ini biarkan pasien beristirahat dulu," ucap sang dokter.

"Baik, dokter. Terima kasih," ucap Zainab.

Mata Syahla masih saja menatap nanar kakaknya yang kini sedang terbaring lemah. Sesekali kakaknya itu sesegukan karena tadi menangis hebat. Syahla masih tidak percaya kalau Citra mencintai Angga, namun Angga malah menikah dengan orang lain. Apa kakaknya itu memendam perasaannya atau memang Angga tidak menyukai Citra? Syahla sangat penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Sayap Surga Nya ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang