Suatu pagi di negara Singkawa, kota Medafelina bagian utara. Hiduplah seorang anak perempuan dengan kursi roda. Nama lengkapnya adalah, Rebecca Diamond Angelica Porter yang berusia 8 tahun. Sosok Diamond dikenal, seorang gadis kecil centil dan periang. Pekerjaan Diamond adalah seorang murid sekolah ternamaan. Diamond memiliki seorang adik, Roberto Donado Angel Porter yang berusia 6 tahun. Sosok Donado dikenal, seorang pria baik dan juga bersemangat. Pekerjaan Donado adalah seorang murid sekolah biasa. Mereka berdua hidup melimpah kasih sayang.
Diamond dan adiknya Donado, tinggal di sebuah kamar luas. "Selamat ulang tahun, kak Dia. Semoga panjang umur" kata Donado sambil memeluk erat. "Terima kasih, Donado. Kekuatanku hanya padamu" kata Diamond sambil memeluk. "Tidak, kak Dia. Kekuatanmu adalah hidupmu sendiri" kata Donado sambil tersenyum lebar. "Baiklah, Donado. Apakah kau melihat mama dan papa?" tanya Diamond sambil memeluk. "Tenang, kak Dia. Papa mama sedang menunggu kita" jawab Donado sambil membantu. Seketika itu juga, Diamond dan adiknya Donado segera turun menuju lantai dasar rumahnya.
Sementara itu di lantai dasar, hiduplah seorang pria bertubuh tinggi dan rambut putih ikal. Nama lengkapnya adalah, Russelio Douglas Adam Porter yang telah berusia 38 tahun. Sosok Douglas dikenal, seorang pria yang digilai oleh wanita. Pekerjaan Douglas adalah, seorang pemain sulap tongkat. Douglas memiliki seorang isteri, Selena Cassandra Felicia Spencer yang telah berusia 37 tahun. Sosok Cassandra dikenal, seorang wanita cantik dan seksi. Pekerjaan Cassandra adalah seorang ibu rumah tangga biasa. Mereka berdua hidup melimpah.
Douglas dan isterinya Cassandra tinggal di sebuah rumah mewah dan juga mirip sebuah mansion. "Baiklah, Douglas. Apakah kau sudah yakin?" tanya Cassandra. "Tentu saja, Cassandra. Hadiahku pasti akan diterima" kata Douglas sambil tersenyum. "Tetapi, Douglas. Bagaimana jika Diamond tidak menyukainya?" tanya Cassandra bingung. "Baiklah, Cassandra. Kita harus belajar menerimanya" kata Douglas sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka berdua berpelukan dengan mesranya.
Sementara itu di lantai atas, Diamond baru selesai mandi. "Astaga, kak Dia. Cepat sekali kau melakukannya" kata Donado sambil tersenyum dengan lebar. "Terserah, Donado. Aku tidak bisa menunggu" kata Diamond. "Baiklah, kak Dia. Sekaranglah saatnya untuk sarapan" kata Donado sambil tersenyum geli. "Sudahlah, Donado. Janganlah kamu banyak bicara" kata Diamond sambil menggebu. "Baiklah, kak Dia. Aku akan menuruti permintaanmu" kata Donado sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka berdua turun dengan sebuah lift.
Sementara itu di sebuah gedung, hiduplah seorang pria bertubuh kekar dan juga gagah perkasa. Nama lengkapnya adalah, Eduardo Horacio Leonardo Randall yang berusia 37 tahun. Sosok Horacio dikenal, seorang pria baik pujaan hati wanita. Pekerjaan Horacio adalah, seorang guru pelajaran sihir. Horacio memiliki seorang isteri, Christiani Athalia Wilma Porter yang telah berusia 36 tahun. Sosok Wilma dikenal, seorang wanita baik dan juga perhatian. Pekerjaan Wilma adalah, seorang pemain sulap tongkat. Mereka berdua hidup melimpah.
Horacio dan isterinya Wilma tinggal di sebuah rumah sederhana tetapi cukup luas. "Baiklah, Horacio. Apakah kau sudah selesai mengajar?" tanya Wilma sambil bangkit berdiri. "Sudah, Wilma. Murid-murid sudah pulang dari tadi" jawab Horacio sambil bersemangat. "Baiklah, Horacio. Apakah kau sudah membawa hadiah?" tanya Wilma sambil memastikan. "Tenanglah, Wilma. Hadiah-hadiah Diamond sudah aku kemasi" jawab Horacio. "Baiklah, Horacio. Saatnya untuk kita berangkat" kata Wilma sambil berseru dengan nyaring. Tidak lama kemudian, tongkat sulap milik Horacio bekerja.
Sementara itu di rumahnya, Diamond sedang terbelalak. "Terima kasih, papa sayang. Hadiahnya bagus sekali" kata Diamond sambil histeris. "Baiklah, kak Dia. Sekarang saatnya untuk membuka hadiah lainnya" kata Donado sambil mengingatkan. "Baiklah, Diamond. Saatnya untuk membuka hadiah dariku" kata Wilma sambil tersenyum lebar. "Baiklah, kak Dia. Aku akan membantumu membukanya" kata Donado sambil tersenyum. "Astaga, mama. Kenapa kau memberi kejutan boneka usang?" tanya Diamond sambil cemberut karena kesal. "Tenanglah, Diamond. Biarkan saja aku selesaikan" kata Douglas. Seketika itu juga, Diamond menadapat beberapa pasang boneka Barbie yang mewah.
Pada siang harinya, Horacio dan isterinya Wilma datang bertamu. "Halo, Dia. Selamat ulang tahun" kata Horacio sambil memeluk. "Terima kasih, paman Horacio. Senang bertemu denganmu lagi" kata Diamond sambil memeluk. "Halo, Dia. Selamat ulang tahun" kata Wilma sambil memeluk. "Terima kasih, bibi Wilma. Senang bertemu denganmu lagi" kata Diamond sambil memeluk. Tidak lama kemudian, setumpuk mainan Barbie menghujani Diamond dan juga Donado.
TAMAT