que jugador

1K 188 11
                                    

乐阅读

Haiii di vote ya sebelum membaca thankss

Dengarin lagu : Lust For Life — Lana Del Rey

(name) hampir memanggil nama Ran namun entah kenapa, tenggorokannya tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Ia hanya dapat melihat Ran dengan laparnya melahap mulut jalang itu.

Wanita itu dengan Ran bergerak sedikit dan berpindah posisi, namun masih tetap bercumbu dengan mata mereka yang tertutup. Dan entah mengapa, (name) yang terkejut dan ia dengan cepat berlari naik kembali dengan air mata yang bertetesan dari matanya.

Tanpa (name) sadari, dari tadi ada yang melihat kejadian singkat ini.

"Bagus, Ran memang pria brengsek."

Begitu (name) sampai di kamar miliknya, ia dengan cepat menjatuhkan badannya ke lantai sambil menangis. Sumpah, (name) sangat mencintai Ran. Saking sakitnya, (name) sampai tertidur di lantai hingga besok hari.

Ralat, disaat (name) terbangun di pagi hari, ia sudah terbaring rapi diatas ranjangnya yang nyaman. Namun kepalanya tidak begitu nyaman.

"Akhirnya kamu bangun. Nih, minum air hangat dulu biar ga pusing." Kata pria yang daritadi menunggu (name) untuk bangun.

"Makasih Rindou." (name) memaksa sebuah senyum. Sebenarnya, (name) ingin bercerita kepada Rindou tentang Ran, karena sebenarnya, (name) sangat membutuhkan sebuah tempat untuk mencurahkan isi hatinya yang kacau balau ini.

Tapi, bagaimana pun Rindou adalah adik Ran.

"Kamu kenapa nangis-nangis terus tidurnya di lantai?" Tanya Rindou, sambil melihat dan memperhatikan (name) yang sedang meneguk air.

(name) mengacuhkan pertanyaan Rindou dan pura-pura tidak memperhatikan; kalau tidak seperti itu, lantas apa yang harus dijawab (name)?

♡☆♡

"Hi (name)." Sapa Ran begitu ia melihat (name) yang berjalan menuju taman. (name) hanya tersenyum kecil lalu melambaikan tangannya dengan pelan kearah Ran.

"Dasar bodoh".

"Gak makan?" Tanya Ran lagi, begitu ia menyadari bahwa (name) terlihat seperti ia tidak ingin menginjakkan kakinya ke ruang makan. (name) menggeleng pelan kemudian melanjutkan perjalanannya ke taman.

Seharusnya, Ran mengikuti (name). Kalau dia peka. Namun, detik berlalu menjadi menit. Dan berlanjut terus. Dan Haitani Ran tak kunjung datang. Padahal (name) sudah berniat memaafkan.

Tidak lama kemudian, suara langkah kaki terdengar, dan seketika (name) merasa sangat senang namun ternyata yang datang adalah Kakuchou.

Rasa senang berubah itu berubah menjadi kecewa. Sangat kecewa. Ia menginginkan Ran seorang.

"Kamu kenapa?" Tanya Kakuchou, dengan wajahnya yang dingin, namun suaranya terdengar begitu lembut.

Walaupun (name) awalnya tidak ingin mengatakan apapun kepada Kakuchou karena ia takut, lama-lama ia tidak kuat dan luluh karena Kakuchou yang bersikap begitu hangat dan perhatian kepada (name).

Akhirnya, (name) menceritakan semuanya kepada Kakuchou. Bagaimana ia bisa berpacaran dengan Ran. Bagaimana mereka menyembunyikan hubungan rahasia mereka selama ini.

Dan bagaimana ia mendapati Ran kemarin malam.

Mendengar hal tersebut, Kakuchou cukup terkejut karena ia sangat tidak menyangka hal ini. Dan jujur saja, Kakuchou kecewa karena ia sebenarnya merasa tertarik dengan (name).

Namun, apa daya Kakuchou? (name) jelas-jelas mencintai Ran. Kakuchou menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Kau masih mencintai dia bahkan setelah ia menghianatimu? Dan kau ingin memaafkan dia?" Tanya Kakuchou, membuat (name) mengangguk pelan. Kakuchou hanya tersenyum kecil sebelum wajahnya kembali datar lagi.

Namun, tangannya melingkari figur (name) yang begitu menyedihkan sekarang ini.

"Sialan."

♡☆♡

"(name), ayo kita makan!" Ajak Rindou yang tiba-tiba memasuki kamar (name) pada malam hari. (name) yang tengah menonton apa hanya menyetujui.

"Apa aku ada salah kepada (name)?" Rindou bertanya-tanya di hatinya karena (name) terlihat begitu lesuh dengan dia. Apa hanya perasaan dia saja? Entah.

"Aku duduk sebelah kamu ya." Izin Rindou sebelum menaiki kasur (name) kemudian memangku semangkuk popcorn yang sudah ia siapkan untuk mereka berdua.

(name) hanya terdiam dan hanya menonton film yang ia tonton daritadi.

"(name), lihat aku dulu." Kata Rindou, menghadapkan kepala (name) kepada dirinya. Mereka berdua saling menatap mata dengan intens namun tidak juga dalam waktu yang cukup lama.

Dan entah kenapa, Rindou berkeringat dingin.

"Hatiku.." Bisik Rindou kepada dirinya. Ia merasakan perasaan yang bercampur aduk, sehingga ia menjadi lupa akan hal yang ia ingin katakan.

"Sial, aku akan melakukannya saja."

Tanpa berpikir untuk kedua kalinya, Rindou dengan cepat memegang kepala (name) kemudian menciumnya dengan penuh perasaan.

Perasaan yang kali ini dia akan akui. Bahwa dia suka dengan (name). Namun, tidak semudah itu.

(name) yang terkejut awalnya banya terdiam saja dan membiarkan Rindou yang bergerak sendiri, namun begitu ia sudah tersadarkan, ia dengan cepat mendorong Rindou.

"Maaf. Aku tidak bisa— wajahmu membuatku teringat sama dia." Bisik (name), sambil menunduk, menatapi pahanya sendiri.

"Ran? Kamu masih memikirkan Ran walaupun dia sudah meniduri banyak wanita lain ketika mulut manisnya mengatakan sampah seperti 'aku mencintaimu' kepadamu, dan bahkan disaat bahwa kau tau bahwa Ran memiliki wanita lain?" Kata Rindou dengan suara yang cukup besar.

Setalah mengatakan hal tersebut, ia baru menyadari bahwa ia mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya ia katakan.

"Rin, tau dari mana?".

结束
Waduh Rindou mampuss

Only You | BontenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang