"Ya, pesta Papa. Ini akan menjadi pesta yang besar! Jaa, apa kalian akan mengatakan selamat tinggal pada teman-teman kalian?", ucap Lil.
"Sepertinya menarik, ayo kita pergi", ucapku.
"Hontou?", tanggap Lil lalu menghampiri aku dan Robin, kemudian menarik tangan kami dan mulai berjalan.
"Ayo, ayo! Ikuti saja aku!", pekik Lil senang. Robin melambaikan tangan pada yang lain dan mengikuti Lil.
Sampai di lorong rumah Lil.
"Sepertinya agak panas disini", ucap Robin.
"Mungkinkah?", tanggap Lil, lalu berlari dan melihat ke dalam pintu.
"Apa yang terjadi?", tanyaku lalu mengikuti Lil melihat kedalam dari pintu.
"Seperti yang kuduga, Papa marah. Ayo kita mundur. Saat Papa marah seperti ini, lebih baik menjauh darinya", ucap Lil.
"Souka", tanggapku dan Robin.
"Dalam tingkat ini, semua yang disekitarnya akan meleleh. Hei, ayo kita main di ruanganku", ucap Lil.
"Kalau begitu, kita bisa membawa permen dan jus disana?", tanya Robin sambil menunjuk ke dalam.
"Itu tidak enak jika dalam keadaan panas", ucap Lil.
"Aku bisa mendinginkannya", ucapku.
"Selain itu, ada yang ingin aku tanyakan padamu", ucap Robin.
Kemudian Robin menyuruh Lil untuk membawakan makanan dan minuman, lalu aku mendinginkan minuman dengan pedang biruku, dan memberikannya pada teman-teman dibawah sana.
Lalu aku dan Robin mengikuti Lil berjalan ke ruangannya. Tak lama kami mendengar teriakan Luffy.
"Luffy? Sepertinya dia sudah tau tentang bendera yang dicuri", ucapku.
"Kau benar. Sepertinya kami akan kembali bersama teman-teman kami", ucap Robin.
"He? Kenapa?", tanya Lil.
"Kapten kami sudah datang, jadi kami harus kembali. Lagi pula, Papa mu juga berada disana. Bermain denganmu sangat menyenangkan, kapan-kapan lagi kita akan bermain bersama", ucapku sambil tersenyum dan berjongkok, mensejajarkan tinggiku dengan Lil.
"Baiklah, aku mengerti, kalau begitu bye-bye", ucap Lil sedikit bersedih sambil melambaikan tangannya.
"Sekarang kita harus mencari teman-teman", ucap Robin.
"Eum!", tanggapku, lalu aku dan Robin mulai berjalan mencari Nami dan yang lain.
Tidak lama kemudian, aku dan Robin menemukan mereka.
"Yo, minna!", panggilku.
"Robin! Lilie!", panggil Nami.
"Robin-chwan! Lilie-chwan!", pekik Sanji.
"Kami mencari kalian", ucap Robin.
"Mengirimkan cola untuk kita adalah ide yang briliant! Sasuga Robin-chwan dan Lilie-chwan!", pekik Sanji dengan mata love-nya.
"Tapi ini cukup aneh, hanya kalian berdua yang diperlakukan khusus. Apa yang kalian lakukan?", ucap Franky.
"Lupakan itu, Luffy sudah datang mengambil benderanya juga", ucapku.
"Memang benar! Semuanya sudah berakhir!", pekik Usopp.
"Tidak, mungkin kita masih bisa melakukan sesuatu. Bagaimana pun juga Luffy masih bisa kita bodohi!", ucap Nami.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece With Me
FantasyApa yang terjadi jika Kelompok Bajak Laut Topi Jerami memiliki Tuan Putri?? Bertempat di sebuah mansion di sebuah pulau yang mengisahkan seorang gadis kecil berusia 8 tahun dijadikan alat untuk membunuh, diperalat untuk kepentingan pribadi, selalu d...