16. Rencana yang Tertunda

162 24 1
                                    

"Kau yakin takkan memberitahukan ini pada Sakura-chan?" Tanya Naruto.

Sasuke mengangguk. "Sakura tak boleh mengetahui alasanku melanjutkan studi keluar negeri. Dia akan marah jika mengetahui hal itu dan bisa-bisa bertindak gegabah yang membahayakan dirinya."

"Lagipula, itu bukan ide yang buruk. Jika aku tetap disini, kalian bisa dalam bahaya. Setidaknya, sampai situasinya stabil, kalian bisa aman." Ujar Sasuke.

Naruto menundukkan kepalanya. "Setelah kau kembali, mari kita bekerja sama membuat game." Canda Naruto.

"Game?"

Naruto mengangguk. "Hei, apa kau tertarik dengan game?"

"Hn, tidak begitu."

"Kalau begitu, sebelum kau berangkat keluar negeri, akan kurekomendasikan game seru yang pernah ku mainkan." Kata Naruto seraya tertawa.

"Terlalu rumit jika kita terus memikirkan Shimudan itu. Ayo sesekali kita main game! Akan kubuat kau suka dengan game."

......................................

Bunga sakura sudah mulai bermekaran. Suasana pun mulai menghangat. Musim semi telah tiba.

Sakura melihat kearah handphone nya. Sudah hampir sebulan dia tak bisa menghubungi Sasuke.

"Apa dia sedang ada urusan ya?" Gumam Sakura.

Naruto selalu bilang kalau Sasuke sedang mengurus sesuatu. Tapi, dia tak memberitahukan apapun pada Sakura.

"Sebenarnya, apa yang sedang diurus sih? Kenapa Naruto boleh tau sementara aku tidak?" Gerutu Sakura.

Sakura menghela nafas panjang. Dia melihat kotak hadiah yang dibawanya. Wajahnya memerah.

"Hm, aku harus bagaimana ya? Aku harus bilang apa saat memberikan ini pada Sasuke-kun?" Gumam Sakura pelan.

Sakura pun bisa melihat Naruto yang tengah berjalan di taman kampus sendirian. Sakura pun tersenyum.

"Naruto!"

Naruto yang terpanggil itu menolehkan kepalanya kebelakang. "E...eh? Sakura-chan?"

Sakura menghampiri Naruto. "Ng, itu, kau tau dimana Sasuke-kun?" Tanya Sakura dengan wajah yang memerah.

"Hm? Untuk apa kau mencari Sasuke?" Tanya Naruto.

Sakura mengedarkan pandangannya ke sekitarannya dan langsung membisikkan sesuatu pada Naruto.

"Sebenarnya, aku sudah bertekad untuk  menyatakan perasaanku pada Sasuke-kun hari ini..."

"Hah?! Kau su...hump!"

Sakura langsung menutup mulut Naruto. "Ssst! Jangan berisik!" Gerutu Sakura.

"Ja...jadi, kau suka dengan Sasuke?!"

Sakura mengangguk. "Minggu depan dia akan wisuda. Jadi, aku memutuskan untuk menyatakan perasaanku sekarang!" Kata Sakura yakin.

Naruto terlihat gelisah. 'Kalau begini, situasinya akan semakin rumit!'

"Eng, itu Sasuke sedang ada urusan. Jadi..."

Sakura terlihat murung lagi. "Urusan lagi...Apa dia sesibuk itu sekarang?" Tanya Sakura.

Naruto menatap saudaranya itu sedih. "Hm, dia sedang sibuk sekali sekarang..."

Sakura menghela nafas. "Baiklah kalau begitu. Aku akan mencarinya dan bertemu dengannya sebentar saja!"

"Jangan!"

Sakura menatap bingung Naruto. "Kenapa?"

"Itu...Itu..."

Spring of Darkness LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang