#23 : Pasar malam

27 9 0
                                    

Happy reading guys!


Malam ini Arga menempati janjinya, ia dan Adira baru sampai di pasar malam dan berada di tempat parkir. Arga yang hanya memakai kaos dirangkap dengan jaket serta celana jeans tak ayal membuat kaum hawa yang ada di sana menatapnya secara terang-terangan.

 Arga yang hanya memakai kaos dirangkap dengan jaket serta celana jeans tak ayal membuat kaum hawa yang ada di sana menatapnya secara terang-terangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adira berdehem, "Banyak yang liatin kamu tuh."

Arga menyapu pandangannya dan benar saja dirinya menjadi pusat perhatian. Arga memilih menggenggam tangan Adira lalu memasukannya ke dalam kantong jaketnya.

"Anjir udah punya cewe dia, baru juga mau gue samperin."

"Gue juga bilang apa, yang di samping pasti cewenya. Mana cantik lagi, apalah daya lu yang kayak remahan rengginang." Bisik-bisik para remaja terdengar sampai telinga mereka berdua. "

"Jadi vanila mau makan dulu atau langsung naik wahana nih?" tanya Arga sambil mengulum senyum.

Adira beruntung mempunyai teman seperti Arga. "Kita lihat-lihat aja dulu yah," jawab Adira dan mendapat anggukan dari Arga.

Merekapun masuk, untuk saat ini berhubung mereka datang di jam 19:00 belum terlalu ramai. Namun, ketika hari semakin malam semakin banyak pengunjung yang datang.

Bola mata Adira langsung tertuju pada bianglala yang sedang berputar. "Kita naik bianglala dulu yuk," ajak Adira.

 "Kita naik bianglala dulu yuk," ajak Adira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arga menelan ludahnya sendiri. Dari kecil sebenarnya ia tidak suka naik permainan seperti bianglala karena dirinya takut ketinggian serta membuat perutnya terasa mual.

"Jangan bilang kamu masih nggak bisa naik wahana seperti ini?" Tatapan Adira yang mengintimidasi membuatnya gugup sendiri.

"Eh hehe nggak kok aku udah berani," jawab Arga berbohong.

"Lalu kenapa diam saja di sini? Ayok kita beli karcis dulu." Adira sedikit menyeret Arga. Dan dengan terpaksa Arga hanya menurut.

Selesai membeli karcis mereka menunggu giliran untuk naik. Harga per wahananya pun masih ramah kantong pelajar, dari harga 15 hingga 25 ribu, selain wahana, terdapat juga kuliner yang menarik untuk dicoba.

Aku dan Semesta✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang