Chapter 11: Fell in love with the boss

261 7 0
                                    

Pagi harinya

Semenjak saat itu, rayzi selalu berangkat dengan semangat. Bahkan ia selalu menyapa atasannya setiap hari dengan bahagia. Senyumannya terasa sangat manis setiap kali melihat zyanlee.

"Ah, wajah mu.. sangat imut" sahut zyanlee sambil memegang pipi rayzi.

"Zyanlee, apa kau sibuk hari ini?" sahut rayzi.

"Rayzi, kau harus melihat jadwal ku setiap saat malesub ku, carilah waktu luang, aku akn menjaga tubuhmu" sahut zyanlee sambil memegang pinggang dan leher rayzi.

"Ya tuan" sahut rayzi dengan idung mereka yang bersentuhan .

Kedekatan rayzi dengan atasannya, terdengar oleh semua karyawa termasuk kenyataan bahwa tuan atau atasannya mereka itu adalah seorang wanita. Tapi dibalik semua hal itu, membuat semua karyawan yang melihat kedekatannya dengan tuan lee mulai membuat mereka merasakan senang, tapi berbeda dengan salah satu karyawan. Ia rasa sepertinya ada yang disembunyikan dengan mereka berdua.

"Apa-apaan wajah itu? kenapa mereka seperti seorang pasangan yang selalu menyapa setiap pagi seperti layaknya burung yang bersiulan, hmm kalo mereka bener-bener pacaran aku harus minta pajak jadian fufuh" sahut Devon.

Tapi ia mencoba berfikir normal kembali, karna mana mungkin rayzi menyukai atasannya yang terlihat tampan, sambil merapihkan berkas-berkas yang berada diatas meja. Saat ia mulai merapihkan mejanya, stela yaitu salah satu dari karyawan kantor mulai mendekati devon sambil memberitahu kalo atasannya itu adalah seorang wanita.

"Yoi, gw udah tau sejak lama. atasan kita emang seorang wanita tapi kan kau tau dia alpa jiwanya lebih berbahaya dari kita" sahut devon sambil menggendong tas kantornya dan berjalan kemesin cetak.

"Tapi kalau dipikir-pikir atasan kita ganteng juga ya walau dia wanita?" sahut stela.

"Heh, bilang saja kau inget belok ya kan? udahlah pergihlah gw lagi sibuk" sahut devon.

"Hmm, baiklah... aku akan pergi, oh iya devon tolong bilang ke rayzi nanti ya, kalau atasan kita akan mengadakan meeting didekat hotel pangrongo" sahut stela.

"Ya" sahut devon.

Diruang rayzi, devon mulai mendekatinya dan melihat kearah mata rayzi dengan dalam-dalam sambil tersenyum. Ia mulai memberi surat yang diberikan oleh stela soal rapat yang akan dilaksanakan oleh atasan mereka.

"Hey, ini surat pertemuan rapat untuk atasan, pak rayzi" sahutnya sambil tersenyum dan mengacak-ngacak rambut rayzi.

"Hey, rambut ku... oh iya, terimakasih aku akan menyampaikan surat ini kepada atasan" sahut rayzi

"Hahahhaha, eh iya tuan rayzi kalo dilihat-lihat kau dan atasan kita.. kalian terlihat" sahut devon sambil menyipitkan mata dan mendekatkan wajahnya kearah rayzi.

"Apa?" sahut rayzi.

Devon yang melihat kepolosan rayzi mulai menepuk jidatnya dan mengusap kepalanya sambil menepuk pundak rayzi. Wajah rayzi yang dingin dan polos membuat devon mulai kesal karna tidak bisa mengatakan kata-katanya lagi.

"Kenapa dia memiliki wajah yang imut, dasar omegaaaaaaaa" sahut devon.

Disatu titik zyanlee yang sedang membaca berkas-berkas mulai melirik kerah pindu yang diketuk dengan suara sapaan. Itu adalah suara rayzi, ia memberikan surat yang dituhukan kepada tuan zyanlee.

"Permisi tuan, saya ingin memberikan surat dari perusahaan garda" sahut rayzi.

"Ah, iya.. baiklah, terimakasih rayzi' sahut zyanlee.

"Aku izin pergi ya tuan" sahut rayzi sambil membalikkan arah dan mulai melangkah keluar.

Langkahnya yang mulai keluar dari ruangan itu tertahan oleh seruan zyanlee, dan suara pulpen yang dia ketukkan ke meja.

"Diam disitu, kau tidak boleh pergi sebelum aku yang menyuruh" sahut zyanlee sambil membaca pesan dari perusahaan gerda'

Setelah membaca surat pertemua rapat yang ia baca, ia kemudian meminta rayzi untuk mencari siapa pun orang yang mau ikut dengannya mengikuti rapat, tapi kalau tidak ada yang mau dan mereka merasa takut. Maka rayzi akan dipaksa ikut oleh zyanlee. Setelah mengigat ucapan tuannya tadi, rayzi mulai menanyakan kesetiap karyawan.

"Hey, kau mau kah ikut rapat bersama tuan lee dihotel gerda?" sahut rayzi dengan sedikit berlinang.

"Anu, maaf aku gk bisa..." sahut orang pertama.

"Mau sih, cuman takut gk bisa ngomong' sahut orang kedua.

"Ayolah pliss" sahut rayzi.

"Jadi rayzi, apa alasan mu memohon-mohon hanya karna hal sepele?" sahut devon sambil memegang pundaknya.

"Ah, devon... rayzi itu terlihat seperti ketakukan karna dia gk bisa menahan heatnya pasti, apa lagi kan dia omega" sahut stela.

"Tapi tetap aja.." sahut devon.

Mereka yang dari tadi membicarakan hal itu, mulai menoleh kearah belakang,. Atasannya berdiri dengan pundah yang sedikit tersender ketembok dan mulai mendekati mereka..

"Jadi, kalian bener-bener gk ada yang mau ikut dengan ku?" sahut zyanlee sambil tersenyum.

"Iya tuan lee, lagian seharusnya yang menemani mu kan sekertaris mu ini" sahut devon sambil mengacak-ngacak rambut rayzi.

"Heyyyy, devon anjir" sahut rayzi dalam hati.

Zyanlee yang melihat mereka seperti saling kesal, mulai menyenggol devon dan mengambilkan kunci mobil untuk mereka.

"Devon, ambil kunci mobil saya" sahut zyanklee sambil tersenyum.

"Ini tuan, selamat bersenang-senang ya" sahut devon sambil melambaikan tangan.

Tangan zyanlee yang memegang pinggang rayzi mulai memegang pinggangnya.

"Ah, tuan... sentuhan mu terlalu hangat" sahut rayzi sambil digedong sama zyanlee dan berjalan kearah mobil.

 sentuhan mu terlalu hangat" sahut rayzi sambil digedong sama zyanlee dan berjalan kearah mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mobil itu jalan, devon dan stela yang melihatnya mulai bengong. Kalau dipikir-pikir lagi saat mereka awal masuk perusahaan dan membuka perusahaan itu, atasan mereka emanglah seorang perempuan. Tapi dia yang gk mau dipanggil nyoya atau bu dan malah lebih ingin dipanggil nama atau tuan, membuat mereka sedikit loding.

Kembali lagi kemasa sekarang, stela yang melihat mereka pergi kesana mulai meresa baper karna keromantisan mereka.

"Aaaah, romantis banget kan mereka" sahut stela"

"Seram, ternyata atasan kami suka omega" sahut devon sambil meninggalkan stella

"Ih bodoh, tapi kan tuan lee itu cewe.. hwy, kenapa gw ditinggal!!" sahut stela sambil berjalan mengikuti devon

To be countinue







MALESUB KU YANG PEMALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang