Garis takdir memang sudah ditentukan oleh Sang Pencipta. Kita sebagai manusia hanya bisa menjalani semuanya sesuai skenario yang Tuhan berikan kepada setiap umat-Nya.
Namun jika menginginkan untuk mencapai sesuatu yang kita kehendaki, Tuhan pun sudah memberi banyak jalan. Tinggal bagaimana kita bisa memilih jalan itu dengan bijak dan sesuai dengan kemampuan kita.
Seperti halnya dengan Seokjin dan Jisoo. Meski hingga kini pernikahan mereka sudah berjalan lebih dari tiga bulan, namun restu dari ibu Seokjin pun tak kunjung datang.
Meski ibunya tak kunjung memberi restu atas pernikahannya, Seokjin pun masih tak lepas dari tanggung jawabnya sebagai putra sulung dan tulang punggung di keluarganya. Seokjin masih memberikan uang bulanan kepada ibunya lewat Jungkook.
Pun dengan Jisoo. Diam-diam tanpa sepengetahuan Seokjin dengan menggunakan uangnya sendiri, setiap akhir pekan ia membelikan bahan makanan yang sekiranya dibutuhkan untuk ibu mertuanya itu. Tak ada yang tau mengenai hal ini. Bahkan yang Jungkook dan ibunya tau adalah Seokjin lah yang membelikannya. Karena bahan-bahan makanan itu dikirim oleh kurir atas nama pengirimnya Kim Seokjin.
Suasana unit apartemen Seokjin dan Jisoo di pagi hari seperti biasa, Jisoo yang menyiapkan sarapan dan Seokjin sedang bersiap-siap merapikan penampilannya. Sesuai dengan kesepakatan bersama, setelah menikah Seokjin dan Jisoo tinggal di apartemen milik Seokjin.
Perlu diketahui, hingga saat ini belum ada orang lain yang mengetahui tentang pernikahan Seokjin dan Jisoo selain orang yang datang ke pernikahannya. Terutama di kantor. Seokjin sengaja tidak mengumumkan pernikahannya agar kehidupan pribadinya tak menjadi perbincangan orang banyak. Apalagi istrinya adalah mantan menantu dari pemilik perusahaan dimana Seokjin bekerja.
Seokjin yang sudah siap pergi ke kantor, kini melangkahkan kakinya keluar dari kamar menuju ke meja makan. Sesampainya di meja makan, ia bisa melihat ada kimchi bokkeumbap dan jus jeruk tersaji di atas meja.
"Oppa.. Makanlah." Ucap Jisoo saat melihat suaminya sudah siap dengan baju kerjanya. "Maaf, aku hanya bisa menyajikan ini. Aku tadi bangun kesiangan."
Seokjin kemudian berjalan mendekat pada Jisoo yang masih sibuk dengan mencuci peralatan dapurnya lalu memeluknya dari belakang. "Tidak apa. Kau bangun kesiangan juga karena aku, bukan?"
Pipi Jisoo pun menjadi merah ketika kembali diingatkan dengan kegiatan panas mereka semalam.
Semalam Seokjin pulang larut. Dan saat tiba di rumah bukannya segera istirahat, Seokjin malah mengajak Jisoo bercinta hingga waktu menunjuk pada pukul tiga dini hari. Alhasil, pagi ini Jisoo bangun terlambat dan hanya bisa membuat kimchi bokkeumbap untuk sarapan mereka.
"Aku janji, besok aku tidak akan bangun kesiangan lagi."
Seokjin masih menyamankan dagunya yang menopang pada bahu Jisoo. "Tak apa jika kau bangun siang lagi. Aku bisa sarapan di kantin kantor."
"Mana bisa begitu?" Sahut Jisoo. "Kau sudah memiliki istri. Dan akan sangat memalukan jika kau yang sudah beristri malah sarapan di kantin kantor."
"Mereka tidak ada yang tau jika aku sudah menikah, sayang. Jadi jangan paksakan dirimu bangun pagi-pagi hanya untuk menyiapkan sarapan untukku."
"Tapi-- hmmpp.."
Ucapan Jisoo tak berlanjut ketika Seokjin dengan segera membungkamnya dengan memberi sebuah ciuman. Bahkan Seokjin memberi lumatan juga.
"Cukup, Oppa!" Jisoo mendorong dada Seokjin dan melepas paksa ciumannya. "Kau bisa terlambat nanti."
"Rasanya aku masih ingin meniduri istriku ini." Ucap Seokjin sambil mengeratkan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be Mine (Complete)
ФанфикDulu yang Kim Seokjin tau, Kim Jisoo adalah pribadi yang ceria dan ramah pada setiap orang. Namum setelah beberapa tahun bertemu kembali, kini pribadi Kim Jisoo berubah menjadi pribadi yang dingin dan lebih pendiam. Dan kini takdir mempertemukan mer...