4.V

183 24 0
                                    

"Hyunie!!" Beomgyu berlari dan langsung berhambur ke dalam pelukan pemuda yang baru saja datang selepas memarkir motor.

"Kenapa sayang?" tanya Taehyun sembari mengelus surai kekasihnya yang mampu membuat para manusia di sekeliling mereka memekik gemas dan tentunya iri.

Makanya cari pacar Woy!

"Makasih ya hyunie, karena hyunie tugas tari aku dapet nilai paling tinggi."

Oh Taehyun langsung paham konsepnya.

"Terus hadiah buat aku mana?" tanya Taehyun dengan senyum jahil. Beomgyu langsung bersemu malu sembari memukul pelan dada kekasihnya itu.

"Nanti ya, abis kelas terakhir."

"Tempat kencannya dimana?"

"Hmmmm.. ruang rektor?"

"Beomie, please." Taehyun pindah planet beneran ini mah.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Gak beneran di ruangan rektor kok, bisa-bisa dua anak ini langsung dikeluarkan dari univ sebelum masa wisuda.

Perpustakaan menjadi tempat yang keduanya tuju, selain karena tempatnya yang luas dan nyaman, disana juga cukup tenang dan sepi.

"Mojok aja kuy!" ajak Taehyun semangat. Sedangkan yang diajak hanya manggut-manggut setuju. Tanpa beban langsung mengikuti kemana saja kekasihnya melangkah.

Mengambil buku paling tebal dan panjang.

"Duduk sini!" pinta Taehyun yang mengarahkan kekasihnya untuk duduk bersebelahan di pojok ruangan yang jarang sekali dijamah oleh anak kampus disana.

"Ih kenapa disini? Serem tau, gelap pula," tolak Beomgyu dengan wajah kesal. Sebab pacaran yang ia inginkan itu terlihat romantis, bukan terlihat horror.

"Ya gapapa gelap-gelapan, emang beomie kesini mau baca buku?"

Beomgyu menggeleng sebagai jawaban, dengan sangat terpaksa menuruti keinginan kekasih yang sudah banyak membantunya.

Melihat si manis menurut membuat Taehyun tersenyum bahagia. Menuntun Beomgyu untuk benar-benar duduk disebelahnya.

"Hyunie mau hadiah ini," pria itu menunjuk bibir Beomgyu, kemudian pada bibirnya sendiri.

"Uh kalau mau yang kenyal kenapa gak beli permen jelly aja sih," gerutu Beomgyu.

"Enakan punya beomie, gratis juga kan?"

"Kamu ini ya gak modal banget, maunya yang gratis aja."

"Loh, kamu sendiri yang gak mau diajak pacaran keluar?"

Beomgyu mengangguk, memang Taehyun terlihat jadi sangat miskin karena ulahnya sendiri yang selalu menolak pacaran diluar univ. Tapi mau bagaimana pun dirinya harus bisa menjaga diri dari keluarganya.

"Iya deh maafin beomie ya. Sini deketan."

Wajah Taehyun mulai dicondongkan tepat pada wajah manis Beomgyu, tak lupa buku panjang yang tadi dibawa diletakkan disebelah wajah keduanya guna menyensor kegiatan icip-icip bibir. Ingatlah ini tempat umum dan tak tau kapan akan ada yang melihatnya.

Setelah tautan bibir itu terlepas, taehyun menyunggingkan senyuman tampan yang mampu membuat Beomgyu sesak napas.

"Makasih sayang, ini hadiah terbaik," bisik Taehyun tepat ditelinga Beomgyu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Rasanya tak ingin melepas. Rasanya waktu berlalu begitu cepat. Rasanya dunia ini seakan tak adil. Taehyun ingin lebih, ia ingin lebih lama menghabiskan waktu bersama Beomgyu. Tetapi waktu tetaplah waktu, tak ada negosiasi di dalamnya.

"Besok kan ketemu lagi," ujar Beomgyu lembut, berusaha membujuk si kekasih agar mau melepaskan dirinya yang sudah dijemput pak supir.

"Uhhh tapi masih berjam-jam lamanya buat nunggu sampai besok, terus nanti malem kamu gak mau teleponan. Terus nasip aku gimana kalau merindu?"

Beomgyu ingin ketawa saja saat melihat tingkah kekasih bulolnya ini. Tapi sebisa mungkin ia tahan, sebab nanti semakin merajuk.

"Hmmm gimana ya?" Mencoba berpikir untuk solusi terbaiknya. Mau bagaimanapun Beomgyu harus segera pulang agar pak supir tidak curiga dan berakhir mengadukan hal ini. Beomgyu masih belum siap untuk disidang.

"Okedeh gak jadi larangan telponannya, nanti malem kita boleh telponan tapi hyunie dilarang ngebaperin aku biar aku gak teriak-teriak. Gimana?" lanjut Beomgyu dengan pemikiran matangnya. Taehyun melepaskan pelukan sepihak itu.

"Beneran?" Mendapat anggukan dari Beomgyu.

"Nanti malam?" Anggukan kembali diberikan oleh si manis.

"Jam berapa aja?" Mengangguk sembari tersenyum manis.

"Sampe tengah malem?"

"Gak gitu juga hyunie, terus paginya aku telat ke kampus karena kamu. Aku gak kuliah aja kalau telat."

Taehyun cengengesan, menggoda kekasihnya sangat menyenangkan.

"Yaudah aku pulang duluan ya, dah hyunie."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kenapa belum makan sih? Ini udah malem hyunie."

"Ya habis gimana lagi, gak mood kalau gak sambil lihat mukanya beomie."

Ah please deh, Taehyun gak tepat janji banget. Padahal sudah diwanti-wanti agar tidak ngegombal, tetap saja isi telponannya 99% rayuan buaya semua.

"Aaaaaa hyunie, beomie ngambek nih! Jangan ngomong lagi!" bisik Beomgyu, dengan sebaik mungkin ia berujar lirih agar tidak didengar para saudaranya yang sering kepo.

"Kalau gak ngomong nanti yang nyanyiin beomie sebelum tidur siapa?"

Iya juga, Beomgyu butuh itu. Meremat selimutnya sendiri dengan bibir yang digigit pelan.

"Ummm kalau itu, gak boleh absen," cicit Beomgyu pelan. Terdengar gelak tawa diseberang sana. Beomgyu jadi makin malu karena ketahuan mulai ketagihan dengan suara merdu kekasihnya itu.

"Yaudah siap-siap rebahan, hyunie nyanyi sekarang ya karena udah waktunya beomie tidur."

Dengan cepat Beomgyu mengikuti arahan kekasihnya dan mendengarkan suara merdu itu hingga dirinya terlelap.

"Selamat tidur cantik."

Setelahnya sambungan telepon diputuskan secara sepihak.





_________________
TBC
_________________
Series : TaeGyu

Chapter Code : V

Taehyun X Beomgyu
__________________








Salam kecup cinta manjah

Bie

L.O.V.E Series ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang