Chapter 23 : Unwanted Daybreak

178 19 0
                                    

Pagi pun tiba.

Hal terakhir yang Vierra inginkan saat ini adalah membuka matanya. Meski pun dia tidak bisa tidur semalaman, dia tetap memejamkan matanya hingga matahari benar-benar bersinar. Kebenciannya terhadap matahari pagi tak pernah terasa sebesar ini sebelumnya. Karena itu artinya dia harus sudah siap untuk kembali ke Istananya dan mempersiapkan pernikahannya dengan Pangeran Frederick.

Hari ini dia akan meninggalkan Elyan. Dan mungkin takkan pernah bertemu dengannya lagi.

Dia bergelung dalam selimutnya—selimut mereka. Mengubur diri dalam aroma Elyan yang tertinggal dalam selimut itu, mencoba mengenangnya agar dia tidak lupa. Agar sewaktu-waktu saat dia merindukannya, dia bisa mengingatnya.

Cara itu sama sekali tak membantu. Dia malah jadi semakin enggan untuk meninggalkan kapal dan kembali ke Istana. Padahal seharusnya dia tidak boleh seperti ini. Sebagai Tsarina, rumahnya adalah di Istana. Dan dia harus segera pulang. Semua orang menantinya di sana. Imperial membutuhkan pemimpinnya.

Vierra pertama kali melangkahkan kaki ke atas kapal ini dengan satu tujuan, yaitu menemukan Leonora. Sekarang Leonora sudah ditemukan. Dan misinya sudah selesai. Dia seharusnya bersuka cita dan kembali ke Istana, menemui adiknya. Tapi untuk bangkit dari tempat tidur saja rasanya dibutuhkan usaha besar.

Semalaman dia tak tidur karena memikirkan masa depannya. Dalam masa depan itu, tidak akan ada Elyan. Begitu dia menikah dengan Frederick, dia berencana untuk menjadi istri yang setia dan pemimpin Imperial yang baik. Dia tak akan pergi ke lautan lagi, karena jika dia melakukannya, dia khawatir bahwa hatinya akan menetap di lautan. Elyan hanya akan menjadi bagian dari masa lalunya. Indah dan tragis. Sesuatu yang ingin dia kenang untuk selamanya namun juga ingin dia hapuskan dari hatinya.

Saat akhirnya Andromeda Navarro memasuki kabin kapten, tampak segar dan cantik dengan riasan wajah tanpa cela dan aroma seribu bunga, rambut tertata rapih dan gaun berwarna ungu terang seperti Wisteria, dia terpekik kaget melihat Vierra. Sang Pemimpin Klan Navarro mendatanginya pagi-pagi dengan maksud untuk meriasnya serta menjalankan tugas dayang karena mereka tidak punya siapa pun yang bisa membantu Vierra bersiap kembali ke Istana. Dan mereka tak berniat untuk menyiarkan berita bahwa Sang Tsarina selama ini berlayar bersama bajak laut. Itulah sebabnya hanya Leon dan Andromeda yang menjadi perwakilan Istana untuk menjemput Sang Tsarina.

Andromeda mengernyit melihat penampilan Vierra pagi ini.

Vierra tampak seperti mayat hidup. Kulitnya pucat, kantung matanya gelap dan dia jelas sekali habis menangis semalaman. Matanya yang bengkak menatap hampa ke arah pintu.

"Ayolah, pernikahan tidak seburuk itu kok. Kalau memang buruk, aku tidak akan mau menikah sama sekali." Kata Andromeda sambil membantu Vierra membasuh wajahnya dengan air dan menyisir rambutnya yang panjang.

Vierra menatap pantulan dirinya sendiri di cermin. Dia tak mengenali gadis kuyu itu. Mata emeraldnya yang biasanya berkilauan kini tampak redup. Seolah sebelumnya ada lampu di dalam mata Vierra dan seseorang baru saja mematikan lampu itu.

"Bukankah kau memang tidak mau menikah sama sekali?" Vierra mengalihkan tatapannya dari pantulan dirinya di cermin, ke arah pantulan wajah Andromeda Navarro yang berkilauan.

Sang Pemimpin Klan Navarro itu memang terkenal dengan kecantikannya yang menggetarkan jiwa para lelaki. Vierra iri pada kecantikan paripurna tanpa batas waktu itu. Andromeda Navarro akan selamanya cantik dan muda, dan tak ada pria yang sanggup membuatnya patah hati hingga melunturkan kemilau wajahnya. Atau mungkin tak ada pria yang berani mencoba membuatnya patah hati.

Andromeda tersenyum sadis yang seharusnya adalah senyuman manis, "Dulunya begitu. Aku pernah bersumpah untuk tidak menikah dengan siapa pun setelah mengetahui bahwa ibuku berselingkuh dan ayahku yang patah hati meniduri dan menikahi banyak wanita hanya untuk membuatnya kesal. Tapi setelah bertemu pamanmu, aku berubah pikiran." Kenangnya. Tangannya dengan cekatan memainkan sisir rambut dan mulai menata rambut Vierra. Andromeda menceritakan semua itu seolah dia sama sekali tak masalah jika orang lain mengetahui traumanya. Seolah itu bukan apa-apa.

Empire Of The Seven SeasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang