17 Agustus. Akhirnya setelah penantian panjang, hari ini datang juga. Seperti yang direncanakan jauh-jauh, sekolah akan mengadakan lagi lomba 17 Agustus. Ya, meskipun lomba tahun ini agak beda sama lomba-lomba tahun sebelumnya, tapi lomba sekarang juga gak kalah menariknya kok.
Lomba kali ini akan mengambil tema ' bakat '. Kayak namanya, di lomba kali ini kita harus menunjukkan bakat terbaik kita untuk menang.
Dari informasi yang aku baca, lomba tari, puisi, dan cerpen akan dimulai serentak. Jadi mustahil kalau ada murid yang ikut lomba lain jika sudah ikut tiga mata perlombaan itu. Dilanjutkan sama lomba nyanyi solo, drama, terakhir band.
Untungnya kelasku banyak yang bersedia ikut lomba, jadinya semua mata perlombaan kami ikuti. Yah, walaupun presentase menangnya kecil karena semua angkatan akan diadu, tapi setidaknya itu masih lebih baik dari pada gak ikut lomba sama sekali.
Apalagi Diana juga ikutan dua lomba. Lomba nyanyi solo, sama lomba drama. Dua minggu kemarin dia sudah banyak berlatih, bahkan aku dengar waktu luangnya di rumah juga dipakai buat latihan nyanyi solo.
" Hei! Gimana udah siap? " tanya Diana sambil menepuk pundakku.
" Udah dong. Justru yang harusnya tanya itu aku. Kamu ikut dua perlombaan, apa gapapa? "
" Gapapa, lagi pula aku udah latihan kok. "
Bakatnya yang Diana punya memang luar biasa. Mungkin kalau peserta dibolehkan untuk ikut semua mata perlombaan, bisa saja Diana bakal borong semua perlombaan itu. Dia mengambil dua mata perlombaan sekaligus karena dia yakin akan kemampuannya itu, dan lagi teman-teman sekelasku juga udah percaya sama keahlian Diana.
Jadi menyerahkan mata perlombaan ke orang yang sudah ahli itu adalah pilihan yang tepat, walaupun dia harus mengambil dua mata perlombaan sekaligus.
" Aira ikut lomba apaan? " tanya Diana.
" Dia juga ikut dua perlombaan. Lomba drama sama band. "
" Eh, hebat! Murid berbakat kayak dia ikut lomba apa aja gampang sih. "
Iya sih, dia pernah ikut lomba puisi, lomba pidato, lomba tari, lomba nyanyi solo, lomba paduan suara, lomba olahraga, lomba sains, lomba buat cerpen dan dia mendapat juara satu di semua mata perlombaan itu.
Untung saja Aira ikut lomba nya tipe regu. Jadi buat meraih kemenangan skill individu Aira saja gak cukup, melainkan seluruh skill rekan-rekannya juga dinilai di sini.
" Ya sudah Erza, aku siap-siap dulu ya. " ucap Diana.
" Iya. Oh- semangat ya Diana. "
" Iya, makasih Erza. " ucapnya sambil tersenyum manis kepadaku.
Ahh~ sadar Erza, jangan terpana sama senyumannya. Jika senyuman itu ditujukan pada orang lain, aku yakin dia pasti langsung jatuh cinta ke Diana.
***
Acara 17 Agustus pun dimulai. Pertama seperti tahun-tahun sebelumnya, kami melakukan upacara pembukaan terlebih dahulu. Setelah upacara selesai, kami disuruh ke kelas masing-masing buat mempersiapkan lomba.
Untuk lomba pertama yaitu lomba tari, Saras, Intan, Raya, dan Januar sudah mempersiapkan kostum tari mereka. Aku lihat kustum tari itu begitu megah, dengan kostum bertema merak emas dan juga sebuah mahkota di kepalanya.
Satu persatu peserta kelas dipanggil menuju tempat perlombaannya. Lomba puisi di panggung lapang, lomba tari di auditorium, dan lomba cerpen di kelas laboratorium. Karena di panggilnya secara berurutan, jadi kelas kita kebagian tampil ke 24.
Walaupun kita kebagian urutan terakhir, tapi waktu perlombaan sudah diatur. Jadi waktu kita gak habis sia-sia di satu perlombaan saja. Kalau gak salah panitia memberikan waktu 3 menit buat lomba tari dan lomba puisi, 10 menit buat lomba cerpen dan lomba drama, 4 menit buat nyanyi solo, terakhir 5 menit buat lomba band.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Ku Dengan Cewek Yang Terlalu Sempurna
RomanceApa jadinya jika mempunyai teman yang sempurna dalam segala hal? Baik, pintar, rajin, dermawan, sederhana tapi kaya raya. Bisa dibilang semua hal kebaikan ada di dalam dirinya. Tapi aku yakin tidak ada manusia sesempurna itu di dunia ini. Sebelum ma...