Tuhan,
Terimakasih sudah pernah menitipkan rasa yang begitu luar biasa pada hati saya untuk seseorang. Setidaknya saya pernah menemukan sosok yang membuat saya mencintainya dengan rasa sabar dan maaf yang tiada habisnya.
Dia laki-laki yang mengajarkan saya titik tertinggi mencintai, yaitu mengikhlaskan.
Dia membuat saya jatuh cinta sejatuh-jatuhnya, dia laki-laki yang saya cintai dengan tiba-tiba dan mengikhlaskan secara terpaksa.
Ketika saya berusaha untuk terbiasa tanpanya, rasanya saya hampir gila karena melawan rindu.
Saya juga pernah begitu sabar menahan diri untuk tidak mencari dan menghubunginya. Bahkan saya menangis terisak mengingatnya.
Lantas jika takdir kita tidak lagi bisa bersatu, kenapa saya dipertemukan kembali dengannya setelah susah payah saya mencoba mengikhlaskan nya?
Tuhan, saya hanya tidak ingin mengulang sakit yang sama.
Bantu saya untuk pergi jauh dari nya sekali lagi, karena sungguh tak sanggup rasanya. _anonymous.
©©©
Halooooo.....
Cerita ini 100% fiksi yaaa.
Ini tulisan pertama saya, jadi maklum masih banyak banget kurangnya😊😊Sampai jumpa di chapter berikutnya 🥰🥰😇😇😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumi Dan Rajanya
ChickLit"Wanita harus terlihat kuat, jangan terlihat lemah meski hancur rasanya." Arumi Senja Aditama.