Long Part
Happy reading
.
.
.
.
.
.
Jarum jam menunjuk pada angka 3, yang berarti sudah lebih dari 5 jam baginya merevisi buku novel yang akan segera di cetak itu.
"Huh, sangat melelahkan. Kira-kira cerita ini bisa nggak ya jadi top rekomendasi?" monolog-nya.
Menyudahi pekerjaannya, dia segera merapikan kertas yang berceceran dan merapikan meja yang berantakan. Arian Brawijaya, segera bangkit dari duduknya setelah selesai merapikan meja kerjanya.
Arian Brawija seorang laki-laki berusia 25 tahun yang kerap kali disapa Rian oleh orang di sekitarnya ini tidak memiliki pekerjaan namun tetap bisa menghasilkan uang. Laki-laki yang kerap disapa Rian ini adalah seorang komikus dan novelis, sudah banyak komik dan novel yang dibuatnya itu dicetak dan dijual.
Menjadi komikus dan novelis bukanlah perkerjaanya, tapi hobinya. Karna itu bisa membuat Rian menjadi lebih bebas tanpa kekangan dari hobinya tersebut.
Saat ini Rian sedang membuat sebuah novel yang mungkin sekiranya menjadi tren para remaja zaman sekarang.
Arian Brawija yang sering dipanggil Rian ini memilih untuk turun ke dapur yang berada di lantai bawah. Rian telah hidup sendiri untuk waktu yang lama, kedua orang tuanya telah meninggal pada saat dirinya berusia 15 tahun.
Karena ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya untuk selamanya, Rian memutuskan untuk hidup mandiri dengan menggunakan uang tabungan kedua orang tuanya.
Saat berada di dapur Rian merasakan jika ada yang tengah mengawasinya, namun ia memilih untuk mengabaikannya. Pada saat yang bersamaan Rian mendengar suara kursi yang ditarik. Merasa aneh ia pun berbalik untuk melihatnya.
Bukannya kaget atau ketakutan, Rian malah berjalan mendekat kearah suara tadi berasal. Sedikit terkejut karena melihat sosok seorang pria yang sedang duduk disalah satu kursi dapurnya. Sosok itu memakai baju hodie berwarna putih abu dengan tudung hodie yang menutupi sebagian wajahnya dan hanya menyisakan bibir yang tidak tertutupi.
"Mau minum, tuan? " tanya Rian.
"Apakah kamu tidak takut? " tanya sosok itu.
Meletakkan satu nampan berisi teko dan gelas di atas meja makan di hadapannya, Rian terkekeh. "Hehehe Untuk apa aku takut tuan, jika tuan adalah orang jahat mungkin tuan sudah menyandraku dari tadi tapi buktinya tuan tidak melakukan hal itu. Jadi ku rasa tuan ini adalah orang yang baik. " jawab Rian.
KAMU SEDANG MEMBACA
SoD [BL] Seme Transmigration
Teen FictionSeorang pemuda yang hobinya buat novel tiba-tiba memasuki novel yang dibuatnya sendiri? Coba saja, tapi mampukah pemuda itu menyelesaikan masalah yang dia buat sendiri? Sorry ya kalo bahasa / rangkaian katanya itu terlalu berbelit-belit