༻𓊈𒆜𝕁𝔸𝔼𝕄𝕀ℕ ℍ𝔸ℝ𝔼𝕄𒆜𓊉༺
Jaemin itu adalah saudara tak sedarah Mark.
Hanyalah lelaki kecil malang yang diangkat sebagai anggota keluarga mereka. Mark sangat menyayanginya.
Jaemin itu adalah kakak yang paling manis dan penyayang dari pada kak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Akhirnya hari pernikahan itu datang-
❍⌇─➭ welcome to ⌗my blog : ๑ ˚ ͙۪۪̥◌ ⌨꒱
And....
"KITA harus punya hewan penjaga. "
"Anjing? "
"Kamu yang bersihkan kotorannya ya Jeno. "
"Buat apa hewan penjaga? "
"Agar Monster hitam putih tidak akan berani mendekat pada kita seperti tadi. "
"Kamu pikir Monster hitam putih itu sama seperti kurir antar paket? " Renjun tidak yakin Monster hitam putih akan takut pada anjing yang jelas berukuran kecil, monster hitam putih memiliki tubuh hampir menyerupai raksasa, "Yang ada Anjing itu akan terinjak olehnya. "
"Aku pikir Monster hitam putih itu berteman dengan Jisung, makanya dia datang ke-pernikahan Jisung. " Haechan cekikikan, teringat ada penampakan Monster hitam putih yang datang sebagai tamu pernikahan Jisung mengintip dari pintu masuk gedung.
Sempat heboh karena itu, Monster hitam putih langsung kabur saat segerombolan polisi mengejarnya.
Haechan senang, karena Monster hitam putih itu, dia jadi memiliki banyak pengikut dimedia sosialnya karena mereka menyukai video yang diunggahnya.
"Monster hitam putih akan semakin terkenal, harusnya Jisung Jaemin yang jadi sorot utama, " Mark mendumal akan kegaduhan yang terjadi dimedia sosial. Monster hitam putih jadi perbincangan panas. Hutan 𝙑𝙖𝙜𝙞𝙧𝙤 tempat mereka tinggal jadi objek wisata.
"Orang-orang jadi banyak yang datang ke hutan tempat kita tinggal, begitu penuh, sesak. Mereka kotor, aku sampai melapor ke paman Kun. " Lanjut-nya marah-marah, Haechan sontak menoleh begitu Kun disebut.
"Aku tahu ada kejadian, apa polisi itu sempat berlaku kurang ajar? " tanya Haechan.
Mark garuk-garuk kepala, memandang Kun yang berjaga dari depan, mukanya terlihat jengkel. "Orang itu terus mencubit pipi-ku dan terus memajukan wajahnya untuk meraup wajahku. Saat aku datang, dia menatapku lekat, lalu mimisan. Benar-benar... Mengerikan. "
