BAB 9 | Semua Tentang Kamu

753 65 18
                                    

"Jika waktu bisa diputar, aku tidak akan membiarkan siapapun membuat kamu menangis." - Nathan

***

"Darel mau es klim."

Anak kecil itu merengek dalam gendongan Nindy, meminta mereka untuk membeli es krim. Anak berusia 4 tahun itu sepertinya memang sengaja membuat Nathan menggelengkan kepala karena kesal.

"Kak, aku juga mau es krim, beli yuk!" Nindy mengusap lengan Nathan dengan lembut. Ia tahu kalau dirinya yang meminta pasti Nathan tak akan bisa menolak.

Mereka pun pergi untuk membeli es krim di tempat biasa Nathan mengajak Nindy untuk membelinya.

"Kak Nathan nggak mau cobain? Ini enak loh!" Nindy menawarkan es krim coklat yang ada di tangannya.

"Gue mau coba yang disini aja." Nathan mendekatkan wajahnya ke gadis itu karena ada sisa es krim yang tertinggal di bibir Nindy.

Baru saja setengah jalan, Darel malah menyodorkan es krim yang di bawanya sehingga membuat Nathan justru mencium es krim itu.

"Ini om monstel rasain punya Darel aja."

"Sialan, gagal!" umpat Nathan dalam hati.

Nindy hanya tertawa kecil melihat kelakuan pacarnya ini, "Dasar Kak Nathan!"

Hari sudah mulai malam, Nathan pun mengantarkan Nindy pulang setelah mereka berkeliling di taman bermain.

"Darel gimana, Kak?" tanya Nindy yang melihat Darel tertidur di pelukan Nindy.

Anak itu terlihat sangat pulas dalam tidurnya, membuat Nindy tak tega jika harus membangunkannya.

"Sini biar gue pindahin pelan-pelan." Nathan mengambil alih gendongan Darel dan memindahkan anak itu ke kursi mobil.

"Kasian dia pasti capek."

"Kasian Nathan juga capek," ucap Nathan dengan nada manja.

Nindy hanya tersenyum, "Uuhh pacar aku capek juga ya?"

"Sini peluk!" Nindy mengusap pelan rambut Nathan lalu memeluk laki-laki itu dengan cukup erat.

"Nathan masih capek." Nathan semakin merekatkan pelukan itu ketika dirasa Nindy berusaha menyudahinya.

"Nanti Darel keburu bangun," ucap Nindy dengan lirih. Nathan pun melepaskan pelukan mereka dengan terpaksa.

"Selamat tidur sayang, mimpiin Nathan ya!" Nathan mencium kening Nindy dengan penuh ketulusan, membuat gadis itu menjadi tersipu malu.

Nindy hanya mengangguk tersenyum, "Kak Nathan juga."

Nathan pun pergi dan mengantarkan Darel kembali ke rumahnya.

"Setidaknya lo sedikit membantu gue lebih deket sama Nindy, baguslah!" batin Nathan dalan hati ketika melihat anak kecil yang masih terlelap dalam tidurnya itu.

**

Pagi ini di sekolah terlihat cukup ramai. Banyak kelas yang sedang jam kosong karena guru pengajar mereka sedang rapat untuk Ujian Semester. Namun hal itu tidak berlaku untuk kelas Nindy, karena meskipun tidak ada guru yang masuk di kelas mereka, tetapi mereka tetap mendapat tugas untuk dikumpulkan hari ini.

- Pesan Chat -

Kak Nathan
Ke ruang osis sekarang?

Anindya Clarrista
Ngapain? Aku masih ada tugas di kelas.

Kak Nathan
Buruan, penting! Ada yang gawat, Nin!

SUNYI DAN RINDU - SELESAI (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang