5. The Royal Dance

100 17 2
                                    

Hari kini telah berganti, sudah sejak pagi hari para pengawal dan pelayan sibuk untuk mempersiapkan pesta nanti malam. Sedangkan Jason, lelaki itu malah merenung di taman bunga milik Rietta. Ia duduk sendirian di sebuah gazebo dengan tatapan kosong, bawah matanya sudah terlihat berwarna kehitaman karena sudah tak tertidur dengan waktu yang cukup lama. Namun karena ia tak ingin mendapatkan lebih banyak penglihatan yang buruk, lelaki itu rela menahan rasa kantuknya untuk waktu yang lebih lama lagi.

"Apa yang sedang kau lakukan disini, Kak?" tanya Rietta lembut menghampiri sang kakak yang tengah duduk sendirian. Jason sontak menoleh kearah Rietta yang juga duduk disebelahnya, lalu tersenyum.

"Tak ada. Hanya sedang mencari angin saja." balas Jason yang dibalas anggukan oleh Rietta.

"Kau sendiri sedang apa disini?" sambung Jason. "Tak ada. Hanya sedang mencari angin saja." balas Rietta meniru perkataan dan gaya bicara Jason. Jason sontak tertawa mendengarnya dan berkata,

"Sepertinya kau pandai meniru, ya?" Rietta tertawa. Begitu pun juga dengan Jason. Langit sudah semakin gelap, yang berarti acaranya akan dimulai tak lama lagi. Beberapa tamu juga sudah mulai berdatangan. Dengan cepat, Jason dan Rietta pun masuk kembali kedalam istana dan mulai mempersiapkan diri mereka untuk menyambut para tamu yang datang bersama dengan keluarganya yang lain.

Sesungguhnya tamu yang sangat Rietta tunggu adalah seseorang yang sangat ia rindukan selama ini, siapa lagi jika bukan Zack Erickson Xannider. "Apa aku terlihat cantik?" tanya Rietta kepada salah satu pelayan yang sedang mengepang rambut panjangnya lalu mengenyampingkannya. "Tentu saja. Kau teramat cantik, Tuan Putri." balas pelayan itu sembari menambahkan beberapa bunga kecil dirambut ikal dan coklat Rietta yang sudah dikepang satu. Seketika Rietta tersenyum malu setelah mendengar jawaban dari pelayan itu.

"Benarkah?" tanyanya lagi untuk memastikan.

Pelayan itu mengangguk. "Bahkan---jika pangeran Xannider melihatmu saat ini, dia pasti akan terus memuji kecantikanmu, Tuan Putri!" sambung pelayan itu yang membuat Rietta salah tingkah. Senyuman Rietta memudar seketika setelah mengingat apa yang ada dimimpi Jason, kematian Raja dan Ratu. Ia sangat berharap jika semua hal yang Jason lihat tak akan menjadi kenyataan.

"Tuan Putri, pesta dansanya sudah dimulai---dan keluarga Xannider baru saja datang!" seru seorang pengawal.

Sontak Rietta terbangkit dari kursinya, lalu berlari dengan mengangkat gaunnya yang panjang dan besar melewati banyak anak tangga. "Hati-hati, tuan Putri!" sambung pelayan tadi. Rietta tak mendengarkannya, ia hanya terus melangkahkan kakinya ke depan.

Hingga sampailah ia di anak tangga terakhir, disana ia melihat banyak sekali lelaki dan wanita dewasa dari berbagai kerajaan dengan pakaian yang super mewah sedang berdansa bersama di ruang dansa yang megah, disanalah juga ia bertemu dengan lelaki tampan berambut hitam, kulit putih tak terlalu terang dan menggunakan jas berwarna biru gelap bak seorang pangeran idamannya.

Ya, lelaki itu memang pangeran yang amat dirindukan oleh Rietta selama ini.

Pangeran Zack Erickson Xannider.

Rietta berlari menghampirinya. Wajah yang teramat tampan membuat gadis itu seketika salah tingkah, ia lupa apa yang harus ia lakukan saat bertemu dengannya. "Senang bertemu denganmu, Tuan Putri..." ucapnya lembut sembari membungkukkan badannya lalu menjulurkan tangannya.

"Senang bertemu denganmu juga, Pangeran." balas Rietta juga menjulurkan tangannya.

Dengan cepat Zack meraih tangan Rietta lalu mencium punggung tangannya yang mulus dan putih itu. Rietta pun tersenyum malu. Jantungnya berdetak lebih kencang dan cepat dari sebelumnya, ia hanya dapat terus memandang Zack dengan tatapan lega karena akhirnya ia dapat bertemu lagi dengan orang yang sangat ia rindukan.

THE CURSE OF LUMINERA | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang