selir medis penguasa langit

199 12 0
                                    

Bab 29

"Lucky..."

"Masih dapat di selamatkan!" Sera segera berkata, melemparkannya handuk yang digunakan untuk membersihkan lukanya sebelumnya, "Aku akan menjahit limpanya yang pecah, cepat bantu aku menyerap darahnya dengan handuk. Kakek Kaisar sangat menyayangi Lucky. Jika Lucky pergi, dia akan merasa sangat terpukul dan akan memperburuk kondisi penyakitnya."

Raja Deon menerima handuk yang dia lemparkan dan menatapnya dengan tercengang, sekarang wajah Sera sudah mengenakan masker, dia terlihat jelek, tetapi juga sangat menarik.

Setelah membisu Lucky, Sera dengan terampil mencukurnya lalu membedahnya, tidak lama kemudian, dia sudah menemukan limpanya.

"Cepat serap darahnya!" Melihat Raja Deon menatapnya dengan tercengang, dia berteriak.

Raja Deon segera meletakkan handuk di sekitar luka untuk menyerap darahnya, lalu Sera memasukkan kedua tanga ke dalamnya, mengapa wanita ini tidak takut sama sekali?

Darah segera menyembur keluar, mengenai wajahnya, kening dan alisnya.

"Pembuluh darahnya pecah!" Ekspresi Sera segera berubah, "Pembuluh darahnya harus dijahit dulu."

Raja Deon secara spontan menyeka kening dan alisnya.

"Terima kasih!" Sera berkata, sambil menundukkan kepalanya. Dia menjepit pembuluh darah, lalu mulai menjahit.

Meskipun pembuluh darah sudah dijahit, pendarahan dari limpa belum dapat dihentikan.

Sera sangat cemas, sambil menjahit dia berkata: "Lucky, bertahanlah, kita pasti bisa mengatasi kesulitan ini, Kakek Kaisar tidak bisa kehilanganmu."

Raja Deon mulai mengkhawatirkan anjing itu.

"Apakah dia tidak merasa kesakitan?" Raja Deon akhirnya tidak bisa menahan diri untuk bertanya.

"Sudah dibius!" Sera berkata tanpa menatapnya

" ... " Dia pernah senasib dengan anjing ini!

Melihat Sera menjahit kulit dan daging Lucky lapis demi lapis dengan cekatan, ada banyak pertanyaan yang muncul dalam benaknya.

Namun, dia tidak merasa terlalu malu untuk bertanya.

"Operasi sudah selesai, apakah bisa bertahan, tergantung pada keberuntungannya." Sera menghela nafas lega dan mulai membersihkan noda-noda darahnya.

Lucky berbaring telentang, anggota tubuhnya membeku, mulutnya terbuka dan lidahnya terjulur dengan lemah Dengan mata tertutup, terlihat sangat menyedihkan.

Raja Deon berusaha berdiri, setelah berjongkok selama satu jam, kakinya mati rasa.

Dia baru menyadari posisi ini sangat melelahkan, selain itu wanita itu masih terluka, dia bahkan tidak mendengarnya mengeluh sedikitpun, kenapa wanita ini begitu kuat menahan rasa sakit?

"Apa yang harus kita lakukan dengan Lucky? Tetap membiarkannya di sini?" Raja Deon bertanya.

Sera memandangnya, "Lucky tidak akan melompat dari tempat yang begitu tinggi sendirian."

Tatapan Raja Deon agak berubah, "Apa maksudmu?"

"Entahlah." Sera tidak mengatakan apa-apa, Raja Deon akan mengerti.

Ada yang ingin mencelakan Lucky, karena hidup dan mati Lucky dapat mempengaruhi kondisi penyakit Kaisar Tertinggi.

Ketika mengetahui Lucky mengalami kecelakaan, Kaisar Tertinggi langsung jatuh sakit. Dari sudut pandang ini, terlihat jelas niat jahat orang ini.

"Sera, jangan beritahu siapapun mengenai tebakanmu," Raja Deon berkata dengan sungguh-sungguh.

Sera menyeka tangannya, " Raja Deon, walaupun aku tidak mengatakannya, Kaisar juga dapat memikirkannya sendiri."

Raja Deon berkata dengan sungguh-sungguh, "Terlepas siapa pun yang akan memikirkannya. Bagaimanapun, kau dan aku tidak boleh mengatakannya."

Sera menatap wajahnya yang penuh pikiran, menyadari selama ini Raja Deon selalu dijadikan kambing hitam, tidak peduli apa pun yang terjadi, dia pasti akan kena getahnya.

Raja Deon tiba-tiba berkata, "Lucky jatuh dari Pagoda Wen Chang." Wajahnya menjadi pucat.

selir medis penguasa langit (By Juni) (BOOK1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang