Chapter 11

225 30 6
                                    

Chapter 11

Happy reading




Jangan minta next mulu :v












Kian Santang,Rara Santang dan Walangsungsang mereka bertiga berada ditaman belakang tepatnya dipinggiran kolam renang menikmati minuman hangat dan kue kering.
Mereka menatap sekeliling taman yang indah nan hijau juga bunga-bunga yang berada didalam pot.

"Indah sekali taman disini. Lihatlah banyak pepohonan dan bunga ku yakin paman Rico sekeluarga suka dengan alam" Ujar Rara Santang seraya tersenyum memainkan kakinya didalam air.

"Benar yunda,aku sangat suka disini" sahut Kian Santang.

"Chysara,Zayyan dan Saskara begitu beruntung memiliki keluarga seperti ini.Paman Rico dan juga tante Ayana sangat menyayangi terlihat dari apa yang kurasakan semenjak berada disini" kata Walangsungsang.

"Tidak ada bedanya dengan ayahanda prabu dan ibunda ratu" ucap Kian Santang.

"Berbicara tentang ayahanda dan ibunda aku merindukan mereka. Apakah ayahanda sudah sembuh? Mengingat apa yang sudah dilakukan oleh rayi Surawisesa." Kata Rara Santang membuat dua saudaranya merasakan kesedihan atas kerinduan mereka.

Walangsungsang menghela nafas menatap langit sore yang cerah.

"Aku merasa gagal menjadi seorang kakak" ucapan Walangsungsang membuat dua adiknya terkejut.

"Raka. Raka tidak gagal sama sekali. Raka sudah menjadi kakak yang baik tidak perlu merasa bersalah atas semua" Rara mengangguk dengan balasan Kian Santang. Walangsungsang tersenyum kepada dua adiknya. Ia beruntung mempunyai adik seperti Rara dan Kian Santang yang mengerti keadaannya.

Dibalik sebuah pintu menuju taman belakang seseorang tersenyum getir setelah mendengarkan pembicaraan putra dan putri raja Padjajaran tersebut.
Ia menghela nafas kasar sebelum pergi dari tempat.

"Jadi mereka belum menyadari siapa aku" ucapnya pelan lalu pergi.

Setelah kepergiannya tak lama Chysara berjalan kearah taman belakang dengan gitar ditangan dan berpakaian santai. Ia terhenti sejenak saat melihat sosok seseorang yang ia kenal.

"Itu Papah atau kak Bryan atau kak Zayyan sih?" Gumamnya. Kemudian ia menggidikan bahunya acuh.

"Hai" sapa Chysara setelah sampai ditempat dan mengambil duduk disebelah Rara Santang.

"Kamu baru pulang Ci?" Chysara mengangguk sambil mengambil kue kering didalam piring.

"Iya kenapa?sepi ya?" Rara mengangguk.
Jujur ia merasa kesepian karena tidak ada teman perempuan yang seumurannya.

"Maaf ya" ucap Chysara.

"Aku tidak menyangka hampir seharian kau sekolah?" Ujar Walangsungsang.

"Masih mending aku jam 4 pulang sekolah. Sabtunya libur sama minggu,lah dinegara lain ada seharian penuh mau malam baru pulang"

"Ada yang begitu?"

"Ada! dibeberapa bagian negara" ketiga saudara itu mengangguk.

"Ohh ya,Ra maaf hari ini gak jalan dulu sama teman aku. Mereka semua pada kelelahan" Dua saudara Rara Santang mengerutkan keningnya pas mendengar ucapan Chysara.

"Jalan kemana?" Tanya Kian Santang.

"Jalan melihat zaman modern" jawab Chysara.

"Apa tidak apa-apa?" Tanya Walangsungsang.

"Tenang aja kak. Teman-temanku bisa jaga rahasia kok" jawab Chysara santai.

Walangsungang menghela nafas begitu juga Kian Santang.

The Power of Kujang [ Kian Santang ] NEW VERSI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang