Bab 31
"Ketika Raja Deon Chu meninggalkan Pagoda Wen Chang, apakah Lucky juga ikut turun?" Tanya Gary Shi.
Raja Deon menggelengkan kepalanya, "Aku tidak memperhatikannya."
"Kau adalah orang yang waspada dan mengetahui Lucky adalah kesayangan Kakek Kaisarmu, bagaimana mungkin tidak memperhatikannya?"
Kata-kata Kaisar Ming Yuan sangat tajam, jelas menyindir Raja Deon Yan seolah-olah suka bermain dengan Lucky demi menyenangkan hati Kaisar Tertinggi, suasana di istana menjadi sangat canggung.
Ibu Suri juga terkejut.
Dia berkata, "Sudahlah, untuk apa berselisih dengan putramu demi seekor anjing? Lagi pula, meskipun Deon yang membawa Lucky ke sana tidak mungkin dia akan melemparnya dari Pagoda Wen Chang. Hubungannya dengan Lucky sangat dekat."
Ibu Suri tentu saja tidak mengetahui niat Kaisar Ming Yuan yang sebenarnya. Dia hanya merasa Kaisar Ming Yuan telah membesar-besarkan masalah ini demi seekor anjing, cukup melakukan penyelidikan seadanya untuk membujuk Kaisar Tertinggi. Untuk apa membuat Deon kehilangan muka di hadapan begitu banyak orang?
Melihat Kaisar Ming Yuan terdiam, Ibu Suri menoleh pada Kaisar Tertinggi, "Kaisar Tertinggi, katakanlah sesuatu, Lucky sudah pergi, tidak mungkin membiarkan Raja Deon dihukum."
Kaisar Tertinggi menatap Raja Deon, "Setelah kau pergi, siapa lagi yang ada di Pagoda Wen Chang?"
Raja Deon tampak agak ragu-ragu, kemudian berkata, "Tidak ada."
Ketika Sera masuk, dia mendengar Kaisar Tertinggi bertanya pada Raja Deon, dan mendengarkan jawaban Raja Deon, dia yakin masih ada orang lain di Pagoda Wen Chang.
Tapi dia ingin melindungi orang ini.
Sera melirik Michele, yang berdiri di samping Permaisuri, matanya berbinar ketika mendengar jawaban Raja Deon.
Penglihatan Kasim Chang sangat tajam, dia melihat Sera merangkul selimut sutra. Selimut itu adalah milik Lucky, Melihat selimut yang berlumuran darah, dia merasa tidak senang. Ada apa dengan Selir Chu? Kaisar Tertinggi sudah cukup sedih dengan kepergian Lucky, alih-alih sengaja membawa selimut Lucky yang berlumuran darah. Bukankah sengaja membuat Kaisar Tertinggi semakin sedih?
Dia bergegas menghampiri Sera untuk menghalanginya, tapi Sera sudah memasuki istana.
Semua orang juga sudah melihat dia dan selimut yang dipegangnya.
Wajah Kaisar Ming Yuan menjadi lebih suram, dia ingin berbicara, tetapi Sera segera berlutut, "Kaisar Tertinggi, Kaisar, aku telah merawat luka Lucky. Lucky belum siuman, tetapi aku tahu Kaisar Tertinggi sangat mengkhawatirkannya, jadi segera membawanya ke sini."
Kaisar Tertinggi membuka matanya lebar-lebar dan berkata dengan cemas, "Cepat bawa dia ke sini!"
Sera berjalan ke samping tempat tidur dan meletakkan Lucky dan selimutnya ke lantai, Lucky belum siuman, tetapi masih bernafas.
Kaisar mencondongkan tubuhnya untuk melihat Lucky, lalu bertanya pada Sera, "Mengapa dia tertidur?"
"Dia akan segera sembuh. Aku telah memberinya obat untuk luka dalam yang diberikan Raja Deon." Dia berkata sambil menoleh ke Raja Deon.
Pada saat ini, suara Michele terdengar, "Entah obat apa yang dia berikan, bisa menyelamatkan Lucky yang sudah sekarat."
Sera menoleh pada Michele dan berkata, "Pil solanum, Raja Deon berkata Lucky adalah kesayangan Kakek Kaisar, jika Kakek Kaisar terlalu mengkhawatirkan Lucky akan mempengaruhi kesehatan Kakek Kaisar, jadi dia memberikan pil solanum miliknya pada Lucky, siapa tahu bisa menyelamatkan nyawa Lucky."
Ibu Suri menghela nafas menatap Raja Deon dan berkata, "Mengapa kau begitu bodoh? Kau hanya mempunyai sebutir pil solanum, kau sendiri bahkan tidak rela memakannya. Mengapa memberikannya pada Lucky?"
Raja Deon melirik Sera yang berdiri dengan tenang.
Dia berbisik, "Melihat Kakek Kaisar jatuh sakit karena Lucky, aku tidak berpikir panjang..."
Rela mengeluarkan pil solanum untuk menyelamatkan Lucky, ini membuktikan bukan dia yang mencelakan Lucky.
Ketegangan di wajah Kaisar Ming Yuan juga agak mereda. Raja Rui segera berkata, "Mungkin ketika di Pagoda Wen Chang, Lucky tersandung ketika sedang bermain. Ini adalah kecelakaan."
Kaisar Ming Yuan juga menerima penjelasan ini, yang terpenting dia melihat kedipan mata Kaisar Tertinggi.
Kaisar Tertinggi sepertinya ingin mereka pergi.
Dia berkata, "Gary, segera bawak Lucky pergi."
Kaisar Tertinggi mengulurkan tangannya, "Tidak perlu, biarkan dia beristirahat di sini. Aku sudah agak lelah. Selir Chu, tinggallah di sini, yang lain bisa pergi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
selir medis penguasa langit (By Juni) (BOOK1)
AbenteuerSaat seorang dokter profesor jenius berkelana menebus waktu menjadi selir Raja Chu, dia bertemu dengan seseorang yang terluka parah. Dia berusaha menyelamatkannya tetapi berakhir dengan hampir dijebloskan ke penjara. ketika kakek tertinggi sakit k...