selir medis penguasa langit

212 15 0
                                    

Bab 33

Sera menggelengkan kepalanya,  "Aku tidak bisa membedakannya."

"Lihatlah baik-baik dengan hati yang tenang, iblis-iblis itu perlahan-lahan akan muncul. Ambisi seseorang tidak akan dapat disembunyikan. Setelah kau mengerti, aku akan memberitahumu bagaimana cara menghadapi mereka."

Sera benar-benar bingung, "Jika Kakek Kaisar tahu siapa iblisnya, mengapa tidak mengambil tindakan?"

"Karena tidak akan ada habisnya, setelah menyingkirkan satu iblis, manusia lainnya secara perlahan akan berubah menjadi iblis, ambisi dapat menelan hati Nurani seseorang, sedangkan aku sudah hampir masuk ke peti mati, tidak kuat menghadapi mereka lagi. Mereka semua adalah keturunanku, setiap membasmi salah satu dari mereka, aku akan merasa sakit hati."

Setelah mengatakan ini, Kaisar Tertinggi memejamkan matanya.

Sera merasa sedih untuknya. Dia adalah seorang pemimpin dinasti yang memegang kekuasaan tertinggi namun bahkan tidak bisa menghadapi orang-orang yang ingin mencelakakannya.

"Deon adalah orang yang pintar, sayangnya dia buta!" Kaisar Tertinggi berkata tanpa membuka matanya.

Sera merapikan selimutnya, "Tidurlah."

Kaisar Tertinggi tiba-tiba membuka matanya dan meraih pergelangan tangan Sera, "Kuharap keterampilan medismu dapat menyembuhkan matanya."

Sera menatap Kaisar Tertinggi yang terlihat cemas dan berkata dengan lembut, "Hati yang buta tidak dapat disembuhkan oleh keterampilan medis sehebat apa pun."

Kaisar Tertinggi menutup matanya lagi, dia juga sependapat.

Beberapa saat kemudian, Kaisar Tertinggi tertidur sambil mendengkur ringan.

Pada saat ini, Lucky sudah bangun, dia mulai bergerak dan menggonggong.

Sera berlutut dan mengelus kepalanya, "Katakan, siapa yang menyakitimu?"

Lucky menggonggong tiga kali, seperti menyebutkan sebuah nama. Sera mengerti.

"Anak baik, jangan takut, tidak ada yang bisa menyakitimu lagi." Sera menghiburnya.

Lucky menjilat tangannya, menatapnya dengan perasaan bersyukur.

Setelah beberapa saat, Sera berjalan keluar dan melihat Kasim Chang yang berjaga di luar.

"Kaisar Tertinggi sedang tidur, mohon bantuan Kasim Chang untuk menjaganya."

Kasim Chang mendengus, "Selir Chu, hamba telah memerintahkan pelayan untuk menyiapkan makanan untuk Selir."

"Terima kasih Kasim Chang!"

"Makanan Selir sudah disiapkan di Paviliun Xi Nuan, Raja Deon Chu seharusnya juga ada di sana."

"Apakah putri Qi sudah keluar dari istana?" Sera bertanya.

Kasim Chang berkata: "Seharusnya juga berada di Paviliun Xi Nuan, bersama Raja Qi."

Sera berjalan ke Paviliun Xi Nuan.

Ketika tiba di Paviliun Xi Nuan, tidak terlihat Raja Deon Chu dan Raja Qi, hanya ada Michele yang berdiri di depan Paviliun.

Dia memandang Sera dengan sombong .

Ketika Sera mendekat, Michele tiba-tiba berbisik, "Apakah kau mengira telah mendapatkan hatinya? Jangan bermimpi, dia masih tidak bisa melupakanku, dia tidak akan pernah jatuh cinta padamu selama hidupnya, kau bahkan tidak pantas menjadi pengganti ku."

Sera menatapnya dengan tenang, Michele, seorang wanita berbakat yang dipuja dan dikagumi semua orang, akhirnya menunjukkan wajah aslinya.

"Kau yang melempar Lucky, bukan?" Sera bertanya dengan tenang.

Kaisar Tertinggi berkata dengan hati yang tenang, semuanya akan terlihat dengan jelas.

Michele mencibir dan berkata, "Perasaan wanita memang sangat sensitif. Kau tahu aku dan Raja Deon Chu berada di Pagoda Wen Chang. Sayangnya, itu hanya tebakanmu. Tidak ada yang akan mempercayainya. Mereka hanya akan berpikir kau ingin memfitnahku. Raja Deon Chu rela mati demi melindungiku."

"Aku tahu tidak ada yang akan mempercayaiku. Aku hanya ingin mengetahui apakah tebakanku benar. Kau yang melemparkan Lucky, kan?" Sera bertanya lagi.

Michele berkata di dekat telinganya dengan sombong, "Benar, aku yang melakukannya. Apakah kau tahu apa yang dikatakan Raja Deon Chu padaku di Pagoda Wen Chang? Dia berkata menurutnya kau kotor dan memuakkan, dia bahkan harus menggunakan obat perangsang agar bisa menyentuhmu."

"Dia yang memberitahumu?" Sera bertanya.

"Jika bukan dia yang memberitahuku, bagaimana aku bisa tahu?"
Michele tersenyum bangga. Dia menatap Sera dan menantikan reaksinya. Berdasarkan watak Sera, dia pasti akan mengamuk.





selir medis penguasa langit (By Juni) (BOOK1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang