Adel dan Sakti balik lagi nih. Siapa yang masih setia nunggu mereka update??
25 vote dan 30 komen untuk chapter ini bisa nggak? Yuk komen yuk.
Adel manis banget, pantesan aja Jericho suka. Sakti kira-kira bakal kepincut juga nggak ya?
Happy Reading Guys ❤️
***
Adel berdiam diri di kamarnya selama seharian penuh. Kemarin siang ia diantar pulang oleh Jericho.
Ah, Jericho. Adel tidak menyangka bahwa ada pria sebaik itu yang mau menggantikan seseorang yang tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya, siapa lagi kalau bukan Sakti.
Namun tekad Jericho untuk menggantikan posisi Sakti untuk menikahi Adel langsung ditentang oleh Tante Devina, karena Bunda dari Sakti itu mau anaknya sendiri yang menikahi Adel agar mau mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Ia sendiri juga menolak keinginan Jericho itu, bukan karena ia sangat menginginkan Sakti tapi karena Jericho tidak ada sangkut pautnya dengan masalah yang terjadi, jadi kenapa ia harus melibatkan pria itu.
Jika Sakti masih saja menolak sampai lusa, maka Adel siap untuk tidak lagi meminta pertanggungjawaban darinya pria itu. Ia sendiri yang akan mengurus bayi dalam kandungannya itu nanti.
"Kamu nggak akan marah kan kalau aku bawa pergi jauh dari kehidupan ayah kandungmu?" tanya Adel sambil mengusap perutnya.
Ia sudah memutuskan untuk mengubur dalam-dalam impiannya itu, karena ingin berfokus untuk mengurus dan membesarkan anak yang di dalam kandungannya itu.
Jika ditanya apakah ia sudah menerima bayi itu sebagai bayinya, jujur Adel masih belum menerimanya. Rasanya sulit sekali mengakui bahwa bayi itu merupakan darah dagingnya juga, tapi mau bagaimana lagi ia tetap harus menjaga bayi ini kan? Karena nalurinya sebagai manusia masih ada.
Pintu kamarnya dibuka dengan tidak sabaran, ada sosok ibu yang selalu menampilkan wajah kurang bersahabat.
Adel pun langsung menatap ibunya dengan takut-takut.
"Jadi udah ada kabar dari cowok yang hamili lo itu? Kok sampai sekarang belum juga datang atau emang dia nggak mau tanggung jawab?" tanya sang ibu dengan nada ketus.
"Jangan-jangan yang udah bikin lo hamil itu laki orang lagi, Del?" Ibunya tertawa alih-alih bersedih dengan kemalangan yang Adel rasakan. "Mampus lo! Hamil tanpa suami. Pasti itu cowok lagi mikirin cara buat pergi jauh supaya lo dan anak haram itu nggak ganggu hidupnya lagi."
Adel meremas selimut dengan erat karena tidak kuasa menahan rasa sakit akibat kalimat yang ibunya lontarkan itu.
"Lu-lusa, orang tuanya minta aku tunggu sampai lusa. Mereka akan datang ke sini dua hari lagi setelah bisa membujuk anak mereka untuk bertanggung ja-jawab," sahut Adel dengan suara bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Result Of Mistake
General FictionSama-sama berusia muda, sama-sama masih ingin merasakan kebebasan namun karena satu kecerobohan yang diperbuat semua berubah dalam sekejap. Menjalin sebuah ikatan dengan cara terpaksa merupakan mimpi buruk bagi keduanya. Bersama tanpa cinta seperti...